Mudah Bahagia, 5 Cara Menerapkan Kesederhanaan Hidup pada Remaja
Hidup sederhana tak selalu seputar materi dan gaya hidup lho
30 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika masih berusia remaja, anak seringkali salah paham tentang hidup sederhana. Hidup sederhana tidak selalu berhubungan tentang materi, penampilan, atau gaya hidup yang dimiliki saja, namun juga tentang cara menjalani kehidupan sehari-hari
Langkah-langkah kehidupan sederhana dapat membuat anak selalu semangat dalam menjalani hari-harinya. Selain itu, anak juga lebih mudah merasa bahagia dan menularkannya pada orang lain yang mungkin juga membutuhkan kebahagian.
Lalu bagaimana cara agar Mama bisa mengajarkan hidup yang sederhana pada anak? Agar tidak bingung, kali ini Popmama.com akan membahas beberapa poin-poin kesederhanaan hidup bahagia yang bisa Mama tanamkan pada remaja di rumah.
Yuk simak informasinya!
1. Hindari mengkhawatirkan banyak hal dalam hidup yang belum tentu terjadi
Salah satu langkah sederhana dalam menjalani hidup sehari-hari adalah tidak memikirkan banyak hal. Seperti yang Mama mungkin sudah tahu, hidup memang penuh dengan misteri. Adahal yang bisa anak lalui sebagai keberuntungan, namun tak jarang juga ada yang disebut sebagai kesialan.
Mengkhawatirkan sesuatu yang belum tentu terjadi memang wajar anak lakukan, apalagi pada masa-masa remaja yang banyak beradaptasi. Namun Mama bisa ingatkan anak agar tidak terus menerus terperangkap dalam rasa cemas yang membuatnya tak bergerak hanya karena takut gagal.
Peran Mama di sini adalah mengingatkan anak untuk selalu memikirkan hal-hal yang positif dan menyemangatinya, di saat itu juga ia bisa mengurangi semua kekhawatiran yang dianggap menakutkan pada awalnya.
Mama juga bisa membimbing anak agar mulai menjalani kesederhanaan dalam hidup, yang dimulai dari dari mengatur pikirannya. Dengan hanya memikirkan masa sekarang dan tidak terlalu mengkhawatirkan hal di masa depan.
Editors' Pick
2. Hentikan kebiasaan anak untuk berekspektasi berlebihan
Selain mengingatkan anak untuk tidak mengkhawatirkan hal buruk yang belum tentu terjadi, Mama juga bisa mengingatkannya agar tidak berekspektasi berlebihan terhadap suatu hal di dalam hidupnya. Karena manusia memiliki kemampuannya masing-masing.
Anak tidak mungkin selalu mendapatkan hal yang lebih baik, atau lebih buruk dari yang sudah ditakdirkan, yang bisa ia lakukan hanya berusaha memperjuangkan dengan sebaik-baiknya.
Dengan mengurangi ekspektasi, membantu anak dalam meminimalisir kemungkinannya kecewa, karena terlalu banyak berharap pada apapun yang belum tentu menjadi miliknya.
3. Walaupun masih remaja, jangan membuang waktu secara percuma
Sederhana dalam menjalani hidup salah satunya yaitu dengan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Usia yang masih remaja membuat anak mungkin merasa hidupnya masih sangat panjang, sehingga ia bebas melakukan apapun yang penting kamu bahagia.
Namun, belum tentu yang anak lakukan akan membuatnya bahagia dalam jangka panjang. Maka dari itu, anak perlu memanfaatkan waktumu untuk hal yang jauh lebih penting lagi. Contohnya remaja bisa memanfaatkan waktu untuk menimba ilmu, mengembangkan bakat dan minatnya, dan memupuk pengalaman untuk meraih sukses yang diinginkannya.
Salah satu cara menikmati masa muda bukan hanya dengan bersenang-senang, namun mengajak diri sendiri agar menjadi pribadi yang produktif di masa muda.
4. Hindari mudah terpengaruh oleh omongan orang lain
Baik orang dewasa maupun anak remaja memiliki kesulitan yang sama, salah satunya adalah terlalu memikirkan ucapan orang lain. Setiap orang seringkali menggunakan haknya berkomentar dengan cara yang tidak tepat, sehingga membuat anak tersinggung atau terpengaruh.
Namun, Mama bisa berada terus di sisi anak untuk menjelaskan tentang pengendalian hati. Walaupun orang lain bisa memberikan komentar tentang anak, anak pun juga berhak untuk menutup telinga dan tak peduli dengan ucapan negatif, serta membuang semua ucapan buruk yang menyakitkan hati.
Sebagai gantinya, Mama bisa memberikan ucapan dukungan, motivasi, dan kalimat pujian pada anak, agar ia terus terpengaruh oleh omongan-omongan yang positif dari orang yang dikasihinya.
5. Bersyukur dan menikmati setiap detik dalam hidup
Kesederhanaan dalam hidup bisa membuat anak menjadi lebih mudah merasa bahagia. Selain dari pikiran dan caranya menanggapi ucapan orang lain, rasa bahagia bisa ditunjukkan jika anak mampu mensyukuri dan menikmati setiap detik hidupnya.
Dalam posisi ini, anak tidak perlu memaksakan diri untuk meniru kehidupan orang lain. Walaupun mungkin anak merasa banyak yang jauh lebih bahagia dan lebih baik, namun ketika anak bisa menerima dan mensyukuri setiap detik dalam hidupnya, maka hidup akan terasa lebih indah.
Nah itulah 5 cara mengajarkan kesederhanaan untuk menjadi bahagia pada anak. Remaja yang belum memahami standar kehidupannya sendiri, mungkin akan sulit menetapkan hal-hal yang membahagiakannya. Maka itu, ingatkan hal-hal sederhana di atas yang membuatnya lebih bahagia.
Selain bahagia itu berasal dari diri sendiri, peran orang-orang disekitar anak juga memengaruhi kebahagiaan anak, dengan tidak memberikan tekanan, pengaruh negatif, atau menetapkan ekspektasi tinggi.