Mudah Marah atau Sensitif, Ini Hal yang Bisa Remaja Kontrol
Fokuslah pada beberapa hal yang dapat anak kendalikan
26 Agustus 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, siapapun mungkin terasa seperti semuanya di luar kendali. Lingkungan yang memberlakukan jam malam, menutup restoran dan tempat umum, tidak berkumpul dengan teman, mengurangi aktifitas di luar rumah, dan lain-lain.
Hal tersebut dapat membuat seseorang merasa sangat cemas, tak terkecuali remaja. Anak remaja memiliki lonjakan energi yang umumnya dihabiskan untuk bersekolah dan bermain bersama teman di luar rumah.
Keadaan yang tak pasti ini justru membuat anak jadi lebih sensitif dan mudah marah. Namun ada hal-hal yang sebenarnya dapat remaja kendalikan dalam hidupnya saat ini.
Yuk Ma beri tahu anak, Popmama.com telah menyiapkan 6 hal yang bisa remaja kendalikan dalam hidupnya untuk mengurangi kecemasan dan mudah marah.
1. Bernapas
Kebanyakan remaja tidak memikirkan pernapasannya, pada titik tertentu, anak mulai merasa cemas selama beberapa menit tanpa menyesuaikan napasnya. Bernapas jelas penting bagi kehidupan manusia, ini adalah solusi alami untuk mengatasi pikiran yang cemas.
Ketika anak fokus pada napasnya, Mama dapat menghitung "satu" saat ia menarik napas, dan "dua" saat ia menghembuskan napas. Mulai dari awal untuk mencapai 10.
Jika fokus pada pernapasan mungkin sulit bagi anak, ada beberapa pertanyaan yang bisa ditanyakan pada anak sambil ia menarik napas dalam-dalam:
- Dapatkah kamu merasakan dada yang mengembang saat menarik napas?
- Apakah itu menjadi lebih lembut saat kamu menghembuskan napas?
- Di mana kamu paling merasakan naik turunnya?
- Dapatkah kamu merasakan udara bergerak melewati bibirmu?
Setelah anak mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan, minta ia untuk mengambil napas dalam-dalam beberapa kali dan fokuslah pada hal lain, seperti betapa mengagumkannya anak sebagai manusia yang hidup dan bisa bernapas dengan tenang.
Ketika anak tidak dapat mengendalikan hal mengerikan yang terjadi, selalu ingatkan untuk bernapas sebagai bentuk permulaan.
2. Bagaimana cara berbicara pada diri sendiri
Monolog batin akan selalu ada, hal ini sangat membantu remaja dalam menumbuhkan sikap berbelas kasih dan positif pada diri sendiri. Berbicara pada diri sendiri sering dianggap “omong kosong”, padahal mengeluh bisa membuat anak semakin cemas dalam menghadapi situasi.
Sulit untuk memperbaiki sesuatu yang belum sepenuhnya dinilai. Maka, coba minta anak mama hitung berapa kali ia berbicara negatif tentang diri sendiri setiap hari. Ini mungkin mengejutkan Mama, betapa seringnya remaja melakukan hal tersebut.
Mengenali dan menghilangkan pikiran negatif di otak, dan menggantinya dengan pernyataan yang membesarkan hati akan mulai membentuk kembali perasaan anak tentang dunia. Cobalah mengajarkan anak untuk berbicara pada diri sendiri dengan belas kasih.
Misalnya, alih-alih mengatakan pada diri sendiri “aku tidak cukup baik”, ingatkan anak bahwa ia layak mendapatkan cinta dan perhatian, atau tidak apa-apa untuk membuat kesalahan, karena semua manusia melakukannya dan memperbaikinya.
Editors' Pick
3. Pola makan anak
Meskipun rasanya nikmat, junk food kesukaan remaja bisa membawa dampak negatif. Dilansir dari Greatist, junk food dapat membuat otak dan tubuh menjadi lambat dan sedih.
Mengkonsumsi terlalu banyak gula dikaitkan dengan semua jenis kondisi medis, termasuk sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskular. Makanan yang anak makan merupakan bahan bakar untuk otaknya.
Mengonsumsi makanan yang lebih sehat, berarti anak telah memiliki cukup nutrisi untuk membuat semua proses yang diperlukan dalam tubuh berjalan lancar.
Sebuah studi dalam jurnal International Journal of Environmental Research and Public Health di tahun 2020, menemukan bahwa menghindari makanan olahan dan mengikuti pola makan sehat memiliki efek pengurangan yang signifikan pada depresi, membantu mencegah dan mengobatinya.
Perbaikan sederhana seperti menyimpan sekantong wortel atau semangkuk buah, berguna membantu remaja memilih pilihan yang lebih sehat saat ia merasa lelah dan lapar.
4. Pola tidur
Bukan rahasia umum lagi kalau tidur sangat baik untuk kesehatan tubuh. Pola tidur yang konsisten dan berkelanjutan adalah salah satu cara kebahagiaan, mengapa?
National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) mengatakan bahwa tidur yang cukup pada waktu yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik, serta mempertahankan kualitas hidup yang baik.
Depresi dan kecemasan mungkin menjadi penghalang anak untuk tidur, tetapi ia dapat melawannya dengan memelihara siklus tidur menjadi teratur.
Cara yang tepat untuk memelihara siklus tidur yang teratur adalah dengan mengatur rutinitas. Buat keputusan untuk mematikan semua layar dan gangguan pada jam tertentu, misalnya, pada jam 9 malam, lalu lakukan rutinitas ini setiap hari.
Jika anak tidak bisa tenang saat mencoba untuk tertidur, ingatkan anak untuk berbicara positif pada diri sendiri, "Aku bangga dengan apa yang telah aku kerjakan hari ini, aku akan membiarkan otak dan tubuh beristirahat sekarang."
5. Lingkungan pertemanan
Anak mungkin bertemu seseorang berdasarkan keadaannya, seperti ia berteman dengan teman-teman dari lingkungan sekolah atau dari lingkungan rumah. Tetapi jangan pernah lupa bahwa anak tidak bisa bebas memilih teman.
Sebaliknya, bersikaplah selektif, anak tidak perlu memiliki 100 teman palsu, dua orang teman yang dapat diandalkan untuk mendukung saat dibutuhkan sudah lebih dari cukup. Lebih baik tidak memiliki apa-apa, daripada dikelilingi oleh orang-orang yang hanya ingin menjatuhkan atau memanfaatkan.
6. Batasan hidup
Apa yang anak izinkan, apa yang bisa dikatakan “tidak”, berapa banyak waktu yang diberikan, siapa yang diizinkan masuk ke dalam hidup, dan masih banyak lagi. Ini juga berada di bawah kendali anak remaja.
Siapa anak sebagai manusia dibangun berdasarkan keputusan dan tindakannya sendiri. Anak dapat berubah menjadi lebih baik jika ia menganggap serius perubahan yang akan dilakukan. Ketika anak konsisten berubah lebih baik, ia harus bangga dengan dirinya sendiri.
Jika anak tidak menyukai cara orang lain bertindak, ajari anak untuk memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu kemudian bantu memperbaiki 2 atau 3 orang di sekitarnya. Itulah satu-satunya cara untuk mengendalikan batasan hidup, yang dimulai dari diri sendiri.
Nah itulah beberapa hal yang bisa remaja kendalikan, untuk mengurangi kecemasan, rasa sensitif, dan sikap mudah marah yang disebabkan oleh keadaan yang tidak bisa ia kendalikan.
Fokus pada beberapa hal yang hanya dapat anak kendalikan, dan cobalah untuk melepaskan rasa takut pada hal-hal yang tidak dapat ia kendalikan. Ingatkan anak bahwa ia beruntung memiliki kekuatan atas bagian-bagian penting di atas, untuk menjadi manusia yang bahagia dan sehat.
Baca juga:
- Gampang Cemberut, 5 Zodiak Anak yang Paling Mudah Marah
- 7 Hal yang Perlu Dihindari saat Menghadapi Anak yang Marah
- Cara Jennifer Bachdim Berkomunikasi dengan Anak Tanpa Marah