7 Pelajaran Hidup untuk Anak Perempuan Sebelum Usia 13 Tahun
Jadikan anak perempuan mama tumbuh menjadi perempuan yang percaya diri dan berkualitas
28 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Usia praremaja adalah masa transisi. Bukan lagi anak kecil, tapi juga bukan remaja. Di masa ini, anak mengalami perubahan fisik dan emosional yang signifikan dalam waktu singkat. Semua perubahan ini dapat menjadi tantangan bagi anak dan orangtua.
Tetapi dengan banyak cinta, dukungan, dan bimbingan, Mama dan Papa dapat membantu anak mengelola tahun-tahun ini sambil mempersiapkannya untuk masa depan yang cerah.
Usia praremaja juga adalah waktu yang tepat untuk mengajari anak perempuan mama yang berusia 10, 11, atau 12 tahun beberapa hal yang diperlukan agar meningkatkan harga diri di masa remaja, serta untuk meningkatkan peluang suksesnya di masa depan.
Berikut Popmama.com telah merangkum pelajaran hidup untuk anak perempuan sebelum usia 13 tahun. Yuk simak!
1. "Kamu tidak kurang dari seorang anak laki-laki!"
Anak perempuan setara dengan anak laki-laki , dan pelajaran inti ini harus diberikan sebelum anak menghabiskan waktu di luar, ketika ia akan menyaksikan banyak orang yang mengelompokkan gender.
Sebagai cahaya penuntun pertama anak, penting bagi Mama untuk memberikan contoh yang kuat dan membimbing konstruksi yang benar.
Pastikan anak memiliki jumlah kesempatan yang sama, bicarakan dengannya bagaimana perbedaan gender memengaruhi tradisi, dan yang terpenting buat anak perempuan mama belajar untuk menghargai dan menghormati satu sama lain.
2. "Suaramu penting untuk didengar"
Mengajari putri mama untuk tegas, tangguh, dan membuatnya merasa bahwa suaranya akan selalu didengar, adalah salah satu cara untuk memberdayakannya. Dan ini harus dimulai dari rumah.
Sebelum Mama menasihatinya untuk bertindak dengan cara tertentu atau berbicara dengan cara yang lebih lembut, ingatlah bahwa anak perempuan, pada usia yang berharga ini harus merasa bahwa ia bebas untuk mengatakan apa yang ia pikirkan dan rasakan, tanpa takut menghadapi penolakan atau ejekan.
Editors' Pick
3. "Jangan ragu untuk mengatakan tidak"
Saat anak tumbuh lebih sadar tentang perubahan tubuhnya, mengajarkan anak tentang batasan dan ruang pribadi adalah ide yang baik. Pastikan diterapkan sejak awal agar anak berani untuk memahami "tidak berarti tidak".
Biarkan anak mengatakan tidak dan membuat pilihan sendiri ketika ia merasa tidak nyaman. Ini akan membantunya merasa memiliki kekuatan dan kendali atas berbagai hal.
Namun, ingatlah bahwa pembicaraan seputar persetujuan dan mengajari kata "tidak" dengan rendah hati, perlu ditangani dengan sangat berhati-hati sebelum ia memasuki masa remaja.
4. "Perubahan tubuh dan pubertas itu normal"
Walaupun perubahan tubuh dan pubertas adalah hal biasa, perubahan tersebut dapat berdampak lebih besar pada anak perempuan.
Sebagai orangtua, Mama dapat membuatnya lebih tahu dan sadar akan perubahan, mendidiknya dan membuatnya lebih siap untuk menghadapinya, tanpa merasa bersalah dalam bentuk apa pun.
Baik itu perubahan hormon, menstruasi, perawatan dan kebersihan diri, semuanya butuh perhatian ekstra, dan Mama harus mengambil peran itu, tanpa membuatnya merasa terkekang.
Mama juga dapat mencoba membawa alat bantu visual seperti buku, video, atau audiobook, apa pun yang membuat anak merasa nyaman dengan perubahan yang terjadi, daripada bersembunyi dan akhirnya membenci perubahan pada tubuhnya.
5. "Kamu bisa membicarakan banyak hal pada Mama"
Sebagian besar dari proses tumbuh dewasa dan masalah remaja adala, ketika anak-anak mulai menjauhkan diri dari orangtua, sedikit demi sedikit. Anak perempuan, khususnya, mungkin tidak merasa terbuka atau malu untuk berbicara tentang apa yang mengganggunya.
Meskipun sebagai orangtua hal ini bisa menjadi hal yang menakutkan, yang sebenarnya harus Mama lakukan adalah mengatakan bahwa Mama sangat terbuka untuk membahas apa pun dengan anak.
Hal ini untuk menjembatani kesenjangan sehingga membuat Mama menjadi orang pertama yang anak datangi pada saat-saat sulit.
6. "Mari kita coba belajar melindungi dan membela diri"
Sebagai orangtua, Mama tentu ingin berada di samping anak setiap saat, tetapi untuk saat-saat Mama tidak bisa menemaninya, Mama harus mengajari anak untuk menjadi kuat secara fisik dan emosional.
Ditambah lagi, anak perempuan mama juga akan menghargai dan merasa dicintai ketika menyadari bahwa ia mampu menjaga dirinya sendiri di saat dibutuhkan.
Kelas bela diri dapat mengajari anak pelajaran keselamatan sesuai usia, yang dapat membuatnya merasa terlindungi jika seseorang mencoba menyerang atau menghadapinya dengan cara yang tidak pantas dan tidak disukai.
7. "Jadilah dirimu sendiri di mana pun kamu berada"
Bagi beberapa anak perempuan, menjadi diri sendiri bisa membuatnya bertanya-tanya siapakah dirinya. Namun, langkah pertama yang baik untuk mencari tahu siapa dirinya adalah tidak menjadi orang lain. Beri tahu anak, bahwa ia dan kepribadiannya saat ini adalah keaslian.
Beri tahu anak bahwa ia tidak boleh mencoba membengkokkan nilai atau kepribadiannya agar sesuai dengan orang lain atau untuk menyesuaikan diri.
Memang, terkadang ada sedikit manfaat ketika mengikuti orang lain, tetapi ingatlah bahwa jati diri yang asli tidak ternilai harganya. Hindari merendahkan diri dengan menjadi peniru hanya untuk diterima oleh orang lain.
Nah itulah beberapa pelajaran hidup untuk anak perempuan sebelum usia 13 tahun. Hanya dalam beberapa tahun, anak mama berubah dari anak kecil menjadi dewasa muda. Dan meskipun perubahan terkadang terasa luar biasa, membimbing anak melalui transisi ini bisa sangat bermanfaat.
Dengan menanamkan tujuh hal di atas pada anak, semoga anak perempuan mama bisa tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan berkualitas ya!
Baca juga:
- 5 Hal yang Bisa Memicu Konflik Orangtua dengan Anak Remaja Perempuan
- 5 Kebiasaan yang Mempererat Ikatan Mama dengan Anak Perempuan
- 10 Fakta yang Hanya Dipahami oleh Mama dengan Anak Perempuan