Penyebab Baterai Ponsel Anak Cepat Habis dan Cara Mengatasinya
Hindari kebiasaan pengisian daya ponsel yang kurang tepat!
24 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ponsel sudah menjadi kebutuhan dari segala usia, mulai dari anak-anak hingga orangtua saat ini membutuhkan ponsel untuk belajar, bekerja, bermain, dan lain-lain. Terlebih lagi selama masa pandemi Covid-19, pembelajaran lebih banyak dilakukan secara online.
Sehingga penggunaan ponsel pada anak semakin meningkat. Namun sayangnya, penggunaan ponsel yang meningkat seringkali menyebabkan baterai ponsel lebih cepat habis. Tak hanya itu saja, ternyata ada alasan lain yang menyebabkan baterai ponsel anak jadi lebih cepat habis.
Sedangkan jika harus selalu di-charge seringkali membuat anak sulit berpindah tempat karena kabel yang pendek. Kali ini Popmama.com akan membahas penyebab baterai ponsel anak lebih cepat habis serta cara mengatasinya.
1. Ponsel aktif mencari sinyal ketika jaringan sedang tidak stabil
Pada waktu-waktu tertentu apalagi di musim hujan, seringkali sinyal atau jaringan ponsel terasa sangat lambat, namun dalam beberapa waktu kemudian, jaringan menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Walaupun ini kabar baik, pemindaian sinyal dapat menghabiskan banyak baterai.
Setiap smartphone selalu memindai sinyal agar anak bisa menggunakan aplikasinya dengan baik. Karena jika tidak ada sinyal, maka ponsel anak tidak dapat digunakan pada aplikasi-aplikasi yang menggunakan internet.
Anak memang tidak perlu mematikan ponsel ketika sinyal sedang tidak stabil dalam sementara waktu, tetapi pastikan anak agar tidak menghidupkan ponselnya terlalu lama ketika sinyal benar-benar hilang dalam jangka waktu yang lama, karena ini akan menguras baterainya.
2. Banyak aplikasi berjalan di latar belakang
Ada perbedaan antara keluar dan mematikan aplikasi. Beberapa aplikasi terus berjalan dan tidak mau mati sama sekali, aplikasi yang berjalan ini perlahan-lahan akan menghabiskan masa pakai baterai.
Bagi beberapa anak pengguna Android yang belum tersedia fitur mematikan aplikasi di smartphone-nya, ia bisa mengunduh aplikasi untuk mengecek aplikasi apa yang memakan penggunaan baterai secara berlebihan, dan mematikannya.
Sedangkan bagi anak yang memiliki ponsel berbasis iOS, cukup mengetuk dua kali tombol beranda, kemudian scroll di sepanjang menu multitasking untuk melihat aplikasi yang sedang berjalan.
Editors' Pick
3. Anak selalu mengaktifkan Wi-Fi dan GPS
Wi-Fi dan GPS memang bermanfaat bagi keseharian anak, apalagi beberapa aplikasi saat ini mengharuskan penggunanya untuk menyalakan fitur GPS. Namun, ketika anak selalu mengaktifkan Wi-Fi dan GPS, ponsel akan selalu mencoba untuk terhubung ke jaringan.
Jika anak sedang berjalan-jalan ke sebuah tempat yang tidak mungkin memiliki koneksi Wi-Fi, sebaiknya nonaktifkan fitur ini. Memindai Wi-Fi adalah salah satu tugas paling boros baterai yang dilakukan ponsel
4. Ponsel terlalu panas
Umumnya saat anak menggunakan ponsel terlalu lama, akibat bermain game online, melakukan panggilan video, streaming, dan lain-lain menyebabkan smartphone-nya jadi cepat panas. Terlalu panas dapat merusak baterai dan membuatnya kurang mampu bertahan lebih lama.
Tentunya, ingatkan anak agar jangan pernah meninggalkan ponselnya di dalam mobil yang panas, memainkan ponsel di bawah sinar matahari terik, atau berdekatan dengan kompor, oven, microwave atau lain-lain yang memiliki suhu panas.
5. Anak tidak mengisi daya dengan benar
Mungkin Mama dan anak tak menyadari bahwa baterai ponsel lebih rumit dari yang mungkin disadari, dan bisa membuat Mama bingung tentang cara mengatasinya.
Dilansir dari Confused.com, baterai ponsel berjenis metal hydride mendapat manfaat jika dibiarkan habis sepenuhnya. Karena semua sel baterai digunakan secara sama, tidak ada sel yang bekerja terlalu keras untuk mengimbanginya.
Namun, sebagian besar baterai smartphone adalah tipe lithium-ion. Baterai dengan tipe ini tidak menguntungkan jika dibiarkan harus mengisi daya sepenuhnya, karena semakin rendah daya baterai, semakin keras baterai harus bekerja, yang bisa meningkatkan keausan pada semua sel.
Pertahankan daya baterai di atas 20 persen untuk menghindari hal ini, dan jika memungkinkan isilah daya nya, karena baterai hanya memiliki jumlah yang terbatas sebelum mati.
Nah seperti yang disebutkan, pengisian baterai yang kurang tepat juga bisa menyebabkan baterai ponsel boros. Apa saja kebiasaan yang perlu diperhatikan sebelum pengisian daya ponsel?
Hal yang Perlu Anak Perhatikan Sebelum Mengisi Daya Ponselnya
Cara anak saat mengisi daya ponsel memainkan peran penting untuk memastikan kinerja yang baik dan daya tahan baterai ponselnya. Berikut adalah beberapa kebiasaan pengisian daya yang buruk yang harus anak hindari untuk menghindari masalah baterai yang dilansir dari Calcare.com:
- Hindari pengisian baterai hingga 100 persen penuh atau kosong hingga 0 persen. Menurut ahli baterai, ini menambah proses penuaan pada baterai smartphone lithium-ion.
- Jangan mengisi daya ponsel semalaman. Karena berbahaya bagi kesehatan baterai dalam jangka panjang.
- Hindari menggunakan pengisi daya yang sangat murah, karena berisiko produk palsu. Kepala dan kabel charge palsu terbukti fatal bagi perangkat dan baterai ponsel.
- Jaga pengisian baterai diantara 20-80 persen.
- Jangan menggunakan ponsel untuk menonton video atau bermain game, saat sedang mengisi daya. Ini dapat menyebabkan ponsel menjadi terlalu panas.
- Hindari meletakkan ponsel di lingkungan yang panas atau di bawah sinar matahari langsung.
Wah kini Mama dapat mengingatkan anak untuk memerhatikan hal-hal di atas agar menjaga kesehatan baterai dan ponselnya dalam jangka panjang. Untuk menunjang kesehatan baterai sekaligus membuatnya lebih tahan lama, terapkan tips pentingnya di bawah ini.
Tips untuk Mengatasi Baterai Ponsel Agar Tidak Cepat Habis
Setelah mengetahui penyebab baterai ponsel cepat habis, Mama bisa meminta anak menerapkan tips-tips berikut ini untuk mengatasi baterai ponsel yang cepat habis:
- Kurangi penggunaan beberapa aplikasi
- Sesuaikan pengaturan tampilan
- Jaga kecerahan layar pada level yang lebih rendah
- Menggunakan mode gelap (dark mode)
- Matikan aplikasi yang berjalan di latar belakang
- Matikan GPS, Wi-Fi, dan Bluetooth jika tidak digunakan
- Aktifkan mode hemat daya
- Gunakan kepala pengisi daya dan kabel yang asli
- Perbarui aplikasi dan sistem perangkat lunak
- Ganti baterai jika ponsel telah digunakan selama 2-3 tahun di pusat layanan resmi
Itulah informasi seputar penyebab baterai ponsel anak cepat habis dan cara mengatasinya. Penggunaan ponsel yang meningkat, mengharuskan anak agar lebih menjaganya secara berhati-hati. Terutama pada kesehatan baterai ponselnya, supaya tidak boros saat digunakan dalam jangka panjang.
Semoga informasinya bermanfaat ya!
Baca juga:
- Seru! Yuk Ajarkan Anak Membuat Foto Artsy Menggunakan Smartphone
- Cara Mengajarkan Anak Membuat Video yang Menarik di Smartphone
- Murah Meriah! Ini 7 Merek Smartphone untuk Sekolah Online Anak