Ketika anak remaja perempuan memasuki usia pubertas, ini ditandai dengan menstruasi atau yang dikenal dengan "mens" atau "haid".
Selama menstruasi, lapisan rahim yang menumpuk sepanjang bulan akan luruh. Sehingga terjadi penumpahan darah dan jaringan dari rahim melalui vagina adalah menstruasi.
Simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini untuk mengetahui penyebabnya ya, Ma!
1. Siklus haid dapat bervariasi dari lama hingga jumlah darah yang dikeluarkan
Freepik
Darah menstruasi dihasilkan dari dinding rahim (lapisan endometrium) yang luruh lalu keluar ke jalan lahir. Penyebab meluruhnya dinding rahim ini adalah karena perubahan hormonal ketika sel telur tidak dibuahai oleh sel sperma.
Siklus haid dapat bervariasi dari lama hingga jumlah darah yang dikeluarkan. Umumnya, siklus menstruasi berkisar antara 21-35 hari dan berlangsung selama 3-7 hari. Darah menstruasi umumnya akan lebih banyak pada 1-3 hari pertama dan menurun intensitasnya pada hari- hari berikutnya.
Kurang lebih, darah haid akan keluar sebanyak 20-60 mL setiap harinya. Jika pola menstruasi anak remaja mama sesuai dengan penjelasan ini, kemungkinan normal dan tidak ada yang perlu dicemaskan
Editors' Pick
2. Darah menstruasi bisa keluar lebih banyak pada beberapa kondisi
Freepik/freepik
Pada sebuah siklus menstruasi, darah menstruasi ini bisa keluar kapan saja, tidak dibatasi oleh waktu. Namun, darah menstruasi bisa keluar lebih banyak pada beberapa kondisi.
Misalnya ketika berubah posisi, seperti dari posisi duduk ke berdiri, ketika buang air, berjalan, berdiri lama, atau justru ketika tidur. Hal ini tidak mencerminkan kondisi medis tertentu.
3. Ketika kandung kencing terisi penuh, ini akan menekan rahim dan membuat saluran darah jadi terjepit
Freepik/user7350813
Darah menstruasi juga cenderung lebih banyak keluar saat buang air kecil. Ini disebabkan posisi kandung kencing pada perempuan yang berada di atas rahim.
Apabila kandung kencing terisi dan penuh, maka akan menekan rahim yang berada di bawahnya sehingga saluran keluar darah menstruasi jadi "terjepit". Ini akhirnya mengakibatkan darah haid remaja tidak banyak yang keluar.
Ketika remaja telah buang air kecil, "jepitan" tersebut melonggar sehingga saluran keluar darah haid terbuka dan ikut mengalir ketika sedang buang air kecil.
Jika darah menstruasi kemudian menggumpal, ini disebabkan darah yang terbentuk tidak langsung dikeluarkan sehingga warnanya pun lebih gelap dan menggumpal, karena mulai membeku. Hal ini pun normal terjadi.
4. Jika darah hanya keluar saat buang air kecil, anak mungkin mengalami hematuria
Pexels/alina-blumberg
Kondisi lain yang mungkin menjadi penyebab darah hanya keluar saat buang air kecil adalah hematuria alias pipis berdarah. Kondisi ini perlu diwaspadai, karena darah di dalam urine ini bisa disebabkan oleh beberapa penyakit, mulai dari infeksi saluran kemih hingga penyakit ginjal.
Beberapa kondisi yang menyebabkan anak mengalami pendarahan saat buang air kecil yaitu:
Infeksi saluran kemih
Batu ginjal
Batu kandung kemih
Pyelonefritis (infeksi ginjal)
Glomerulonefritis
Kanker ginjal
Kanker kandung kemih
Cidera panggul
Efek samping obat, misalnya aspirin, heparin
Melakukan olahraga berat, dan sebagainya
5. Tindakan penanganan awal yang perlu dilakukan
Pexels/Artem Podrez
Untuk mengetahui kondisi pastinya, penting bagi Mama untuk mengajak remaja segera berkonsultasi dengan dokter. Kemungkinan dokter akan melakukan pemeriksaan urin atau USG untuk menilai kemungkinan penyebab keluhan.
Jika perlu, dokter akan merujuk anak ke dokter spesialis yang tepat guna memperoleh penanganan lebih lanjut.
Sebagai tindakan penanganan awal, ada beberapa hal yang perlu remaja lakukan, yaitu:
Perbanyak minum 8-12 gelas perhari
Jaga kebersihan organ intim
Jangan terbiasa menahan hasrat untuk buang air kecil
Hindari konsumsi obat sembarangan tanpa petunjuk dokter
Gunakan pembalut dan ganti setiap kali terasa penuh untuk mengontrol banyaknya perdarahan
Nah itulah informasi seputar penyebab darah menstruasi hanya keluar saat buang air kecil pada. Segera lakukan tindakan penanganan awal untuk mengatasi masalah menstruasi remaja yang tidak lancar.
Jika kondisi ini menimbulkan gejala baru atau mengganggu aktivitas remaja, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan dan penanganan yang sesuai dengan kondisi remaja.