Perhatikan! 7 Tanda Anak Alami Stres akibat Sekolah Online
Minimnya interaksi sosial, membuat anak bisa mengalami stres akibat sekolah online
29 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi kesehatan virus corona telah menyulitkan semua orang, dan meskipun banyak sekolah telah memulai kembali beberapa bentuk pembelajaran tatap muka, banyak yang masih mengandalkan kelas daring atau online.
Seperti banyak orang dewasa yang saat ini, bekerja dari rumah dan berjuang untuk menyeimbangkan pekerjaan dan tanggung jawab rumah, anak-anak juga merasakan tekanan dari pembelajaran online.
Banyak orangtua merasa dilema, antara merasa bersyukur bahwa anak memiliki kemampuan untuk tetap aman dan belajar dari rumah, sementara juga mengetahui bahwa kesehatan mental dan prestasi akademik anak mungkin dialami pada saat yang sama.
Penting bagi orangtua untuk memerhatikan tanda-tanda kesehatan mental anak, dengan mengetahui 7 tanda anak usia sekolah mulai alami stres terhadap pembelajaran online, yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini.
1. Terganggu saat tampil di kamera
Pembelajaran online lebih sulit bagi beberapa anak. Jika Mama melihat anak jadi mudah tersinggung ketika waktunya masuk ke kelas, atau melakukan segalanya untuk menghindari pertemuan virtual di sekolah, itu bisa menjadi tanda bahwa tampil di depan kamera membuatnya stres.
Dilansir dari Cleveland Clinic, psikolog klinis Kate Eshleman, mengatakan bahwa orangtua dapat membantu meringankan kecemasan ini dengan melakukan hal-hal seperti mengubah tempat anak belajar atau bahkan membantunya bangun lebih awal sehingga lebih siap tampil di depan kamera.
Jika anak benar-benar khawatir tampil di depan kamera, Eshleman menyarankan untuk berbicara dengan guru dan menanyakan apakah anak dapat menghadiri kelas tanpa menyalakan kamera.
Eshleman juga mengatakan bahwa ada masalah lainnya, yaitu banyak anak merasa bahwa semua orang melihatnya saat berada di ruang kelas virtual, dan menjelaskan bahwa hal itu tidak terjadi mungkin dapat membantu.
“Kami semua berpikir semua orang melihat kami, tetapi ini tidak terjadi. Beri tahu mereka bahwa Mama tahu itu terasa tidak nyaman, tetapi orang lain tidak menatap mereka. Teman sekelas mereka juga fokus pada penampilan mereka sendiri.” jelas Dr. Eshleman.
2. Masalah tidur
Jika anak mama tiba-tiba mengalami insomnia, mengalami mimpi buruk, atau tidur lebih lama dari biasanya, itu mungkin pertanda bahwa ia merasa stres karena pembelajaran online. Kebiasaan tidur yang tidak menentu adalah tanda umum stres pada anak-anak.
Jika Mama memerhatikan anak kesulitan tidur, lakukan dialog terbuka dan jujur dengannya, tentang apa yang ia rasakan. Meyakinkan anak bahwa bergumul pada saat ini adalah hal yang normal, dan menceritakan apa yang ia rasakan dapat mengurangi sedikit stres yang dirasakan.
3. Berkurangnya motivasi belajar
Pembelajaran online dapat menjadi perjuangan bagi setiap siswa, dan mereka yang mengalami kesulitan mungkin memutuskan bahwa tidak lagi terlalu peduli dengan kelas yang pernah disukai dan kuasai.
Jika Mama melihat anak tidak mengerjakan pekerjaan rumah, atau tidak mengumpulkan tugasnya tepat waktu, itu mungkin menunjukkan masalah yang lebih besar.
Dilansir dari Tutor Doctor, hal tersebut bisa terjadi ketika anak-anak mungkin hanya mengambil keuntungan dari tidak melakukan pekerjaan rumah, yang akan lebih diawasi jika berada di ruang kelas tradisional.
Editors' Pick
4. Pergeseran suasana hati
Ketika anak-anak stres, mereka sering bereaksi seperti orang dewasa, dan itu sering tercermin dalam perilaku mereka.
Jika anak bereaksi berlebihan terhadap masalah kecil, atau cepat merasa frustrasi dengan pekerjaan sekolah, itu mungkin merupakan tanda bahwa ia memerlukan bantuan untuk menangani tanggung jawab sekolahnya.
Dr. Eshleman menyarankan untuk tetap tenang, sambil bertanya apa yang membuatnya merasa kewalahan. Anak dan orangtua sama-sama merasakan tekanan pembelajaran online, tetapi membiarkan anak berbicara secara terbuka tentang mengapa ia frustrasi akan membantu.
“Orangtua dapat mencontohkan keterampilan koping yang baik ketika mereka menjadi frustrasi, dan anak-anak dapat belajar darinya. Daripada berteriak, ambil napas dalam-dalam. Keluar kamar sebentar. Itu tidak mudah, tetapi ini adalah keterampilan berharga yang membantu Mama dan anak.” Dr. Eshleman menjelaskan.
5. Perubahan nafsu makan
Perubahan nafsu makan, seperti makan lebih banyak dari biasanya, atau kurang makan bisa menjadi tanda anak merasa stres akibat pembelajaran online. Dilansir dari Scholastic, stres sering memengaruhi anak-anak melalui kebiasaan makannya.
Jadi, jika Mama memerhatikan anak tiba-tiba makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya, itu mungkin pertanda bahwa mereka merasa cemas.
6. Menarik diri dari teman dan keluarga
Anak yang mengalami stres di rumah akibat pandemi Covid-19 dan sekolah daring, mungkin mulai menarik diri dari teman dan keluarga, serta menghindari berpartisipasi dalam kegiatan di luar. Anak juga sering memilih untuk mengasingkan diri sebagai cara untuk mengatasinya.
Jika Mama melihat anak menghabiskan lebih banyak waktu di kamar, atau jauh dari anggota keluarga lainnya, atasi kekhawatiran Mama dan bantu anak dalam mengatasi kecemasannya.
7. Kurang konsenterasi
Kegiatan ekstrakurikuler, olahraga, klub, dan bergaul dengan teman-teman adalah cara banyak anak bersantai dan mengatasi rasa stres, dan cara ini telah berhenti selama lebih dari setahun.
Akibatnya, banyak anak yang sulit fokus dan berkonsentrasi, terutama dalam mengerjakan tugas sekolah. Ditambah akibat stres karena harus belajar online sambil menatap layar sepanjang hari, anak dapat mengalami kesulitan.
Maka, jika Mama memerhatikan anak mengalami kesulitan berkonsentrasi pada tugas-tugas tertentu, atau bahkan kesulitan mempertahankan fokus selama hari sekolah, itu mungkin menjadi tanda-tanda ia mengalami stres.
Memang normal bagi anak untuk cemas dan stres tentang situasi saat ini dan ditambah dengan pembelajaran online. Ini jelas bukan situasi yang ideal bagi kebanyakan orang, tetapi orangtua dapat mencoba mendukung anak.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk mengatasi anak yang mengalami stres akibat pembelajaran online:
Cara Mengatasi Anak yang Mengalami Stres Akibat Sekolah Online
Mendukung anak-anak yang merasa kewalahan sangat penting, seperti halnya mendengarkan kekhawatiran mereka. Selain itu, ada beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk mengatasi rasa stres pada anak akibat pandemi dan pembelajaran online:
- Membantu dengan mengatur lingkungan yang aman dan mendukung untuk kegiatan anak sehari-hari.
- Menyiapkan dan mengikuti rutinitas yang terstruktur.
- Dorong anak untuk beristirahat dari komputer sehingga ia tidak terus-menerus menatap layar.
Dilansir dari Very Well Family, Psikolog Dr. Nekeshia Hammond, PsyD menjelaskan bahwa dukungan sangat penting selama masa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.
"Ketahuilah bahwa anak-anak juga stres oleh semua perubahan, dan otak mereka memproses stres secara berbeda dari orang dewasa. Banyak anak muda berjuang untuk mengikuti semua perubahan,” ujar Dr. Hammond.
Ia menyarankan meluangkan waktu untuk sering memeriksakan anak dan memberi tahunya bahwa Mama selalu ada untuk anak, jika ia membutuhkan sesuatu.
Nah itulah beberapa informasi seputar tanda-tanda anak yang mengalami stres akibat pembelajaran daring.
Sayangnya, pandemi kesehatan virus corona masih jauh dari selesai. Jika anak mengalami stres karena kinerjanya di sekolah atau kesulitan belajar online, bantuan tambahan atau tutor mungkin dapat membuatnya merasa lebih nyaman.
Yang terpenting, beri tahu anak bahwa Mama ada untuknya dan bersedia membantu dengan apa pun yang anak butuhkan.
Baca juga:
- 9 Kalimat yang Harus Mama Hindari Saat Anak Mengalami Stres
- Perlu Diperhatikan, ini 10 Tanda Anak Remaja Mengalami Stres
- 8 Tips Mengatasi Stres pada Remaja dengan Cepat dan Efektif