5 Perilaku yang Menandakan Anak Cerdas Secara Emosional
Perilaku ini sudah dibuktikan secara ilmiah lho!
7 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seringkali orangtua berfokus untuk meningkatkan nilai intelligence quotients (IQ) anak, hingga melupakan pentingnya emotional quotients (EQ).
EQ bisa diartikan sebagai kemampuan alami dari dalam diri untuk memahami, mengolah, menggunakan, dan mendistribusikan emosi dengan cara yang cerdas dan positif Dengan kata lain, seseorang dengan EQ tinggi dapat berkomunikasi dengan baik, mampu mengelola stres, memiliki empati, dan bisa mengendalikan amarah.
Keseimbangan antara IQ dan EQ sangat penting agar seseorang bisa memimpin dirinya sendiri dan juga orang lain dengan baik.
Jika tingkat IQ anak bisa diketahui dari tes IQ, bagaimana cara Mama untuk mengetahui tingkat EQ anak?
Nah, menurut sains, ada beberapa sifat, karakter, dan perilaku yang rupanya dimiliki oleh mereka yang memiliki EQ tinggi. Kira-kira apa sajakah sifat tersebut?
Berikut Popmama.com telah merangkum lima perilaku yang menandakan anak cerdas secara emosional. Yuk simak!
1. Selalu berpikir sebelum bertindak
Apakah anak mama termasuk orang yang memikirkan sesuatu matang-matang sebelum pengambilan keputusan? Atau justru sebaliknya?
Yup, perilaku dan sikap anak yang mengutamakan logika dalam berpikir, ternyata juga berkorelasi dengan tingkat EQ yang tinggi lho! Hal ini membuktikan bahwa anak bisa mengendalikan emosi secara seimbang dengan rasionalitasnya.
Dilansir dari Very Well Mind, salah satu ciri seseorang dengan EQ tinggi adalah sanggup berpikir kritis sebelum bertindak atau memutuskan sesuatu.
Mama tentu mengetahui, jika anak mengambil perilaku secara gegabah, ini bisa berdampak negatif dan bahkan membahayakan diri sendiri hingga lingkungan sekitar.
Jadi pastikan anak menunjukkan kecerdasan emosionalnya, dengan sikap berpikir sebelum bertindak ya, Ma!
Editors' Pick
2. Mengembangkan perilaku asertif
Perilaku asertif merupakan kemampuan untuk menyampaikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain secara jujur dan terbuka, namun dengan tetap menghormati hak pribadi dan orang lain
Jika anak mama menunjukkan perilaku ini, biasanya ia juga memiliki EQ yang tinggi. Karena, dibutuhkan kejujuran, sikap hormat, dan kepandaian berkomunikasi untuk melakukan sebuah tindakan asertif.
Contoh sederhana dari karakter ini adalah anak berani menyampaikan pendapatnya saat waktu diskusi di kelas dengan sopan. Jika memiliki perilaku asertif, anak juga akan memahami bagaimana menyampaikan perasaannya tanpa menyebabkan orang lain sakit hati.