Seberapa sering anak sakit? Jika itu terjadi lebih dari 2-3 kali dalam setahun, maka sistem kekebalan tubuh anak seringkali terganggu dan dapat dilemahkan oleh berbagai faktor. Seperti yang Mama tahu, sistem kekebalan tubuh yang baik adalah kunci kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Tubuh adalah mekanisme cerdas yang dapat mengontrol dan mengatur fungsi sistem secara efektif, yang dapat menangkal berbagai virus yang berbeda. Sedangkan sistem imun yang lemah adalah hasil dari gaya hidup yang kurang tepat.
Banyaknya aktivitas remaja membuat anak perlu mengambil tindakan pencegahan yang serius dan melindungi diri dari penyakit. Beberapa faktor seperti pola pikir juga bisa memengaruhi kesehatan remaja.
Produktivitas sistem kekebalan tubuh bergantung pada pola pikir. Dilansir dari womanitely.com, psikolog menyatakan bahwa kesehatan mental dan kesehatan fisik saling terkait erat.
Orang yang melihat dunia dalam kegelapan biasanya lebih sering jatuh sakit daripada orang yang optimis.
Pikiran negatif dan kurangnya kepercayaan pada kemampuan sendiri membuat anak kurang tahan terhadap stres dan berbagai penyakit.
Jika anak menghadapi masalah yang sama, ia harus berhenti mengkhawatirkan kesehatannya.
Pola pikir yang positif tak akan membuat rugi, minta anak untuk melakukan yang terbaik untuk menjadi seorang yang optimis. Ini akan meningkatkan kualitas hidupnya dan meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental anak.
2. Mengonsumsi terlalu banyak obat
Freepik/Yanadjana
Mengonsumsi obat memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa obat dapat merangsang sistem kekebalan untuk melawan bakteri dengan baik, namun anak harus tahu paham bahwa penggunaan obat jangka panjang dan penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat membuat sistem kekebalan benar-benar habis.
Jika anak jatuh sakit, ia harus mengikuti arahan dokter dengan hati-hati. Jangan mengonsumsi terlalu banyak obat, terutama antibiotik secara sembarangan, karena pengobatan tersebut bisa lebih berbahaya daripada menguntungkan.
Antibiotik dapat membunuh bakteri baik dan jahat, dan ini membuat sistem kekebalan anak pada akhirnya tidak dapat mengaktifkan dirinya sendiri dengan cepat saat anak kemudian sakit lagi.
3. Sering minum air hangat
Freepik/Oigafeo
Saat cuaca dingin banyak remaja yang mengalami batuk, pilek, dan sakit tenggorokan, dalam mengatasinya seringkali anak harus minum air hangat. Beberapa ahli juga sering menyarankan agar melindungi diri dari cuaca dingin dengan minum air hangat.
Air hangat memang baik untuk tenggorokan, namun juga bisa sangat merusak sistem kekebalan tubuh. Konsumsi air hangat selama beberapa bulan akan membuat tubuh sangat sensitif terhadap suhu dingin.
Kekebalan tubuh akan kehilangan kemampuannya untuk mengatasi hipotermia. Akibatnya, anak bisa sering masuk angin. Setiap kali anak menolak untuk minum air dingin terus menerus, perlu diingat bahwa terkadang kehangatan membuat tubuh lemah dan tidak toleran terhadap air dingin dan cuaca.
4. Kurang menjaga kebersihan pribadi
Freepik
Mungkin sejak kecil Mama sering mengingatkan anak tentang mencuci tangan dan kaki sebelum tidur. Namun hal ini memang tepat, mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin adalah hal yang penting dalam menjaga kebersihan. Sayangnya, remaja seringkali lupa aturan penting ini.
Inilah saat yang tepat untuk menyadarkan anak bahwa kebiasaan lupa mencuci tangan dapat memberikan pengaruh negatif pada kesehatan fisiknya.
Anak harus selalu ingat bahwa mencuci tangan adalah cara terbaik untuk mencegah berbagai penyakit. Jika anak mudah lupa, setel pengingat di ponselnya dan coba kembangkan kebiasaan mencuci tangan setidaknya lima kali sehari.
Editors' Pick
5. Tidur di ruangan yang hangat
Freepik
Masih dilansir dari womanitely.com, seorang ahli imunologi profesional mengatakan tentang cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan ia menyarankan agar tidur di ruangan dengan cuaca yang agak sejuk. Namun jika anak mudah masuk angin, cobalah setidaknya mengangin-anginkan kamar sebelum tidur.
6. Jarang melakukan olahraga
Freepik
Jika anak jarang melakukan latihan, tandanya anak mengurangi efisiensi sistem kekebalan dan meningkatkan risiko penyakit. Tidak masalah jika sesekali melewatkan olahraga, tetapi jangan menjadikannya sebagai kebiasaan.
Aktivitas fisik secara teratur terbukti membantu memperkuat sistem kekebalan. Saat anak berolahraga, jantungnya akan menjadi lebih kuat dan memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh.
Berolahraga juga memberikan dorongan pada sel-sel yang ditugaskan untuk menyerang bakteri, itulah sebabnya ketika anak melewatkan olahraga, sel-sel itu mulai bekerja lebih lambat, merusak efisiensi sistem kekebalan tubuhnya.
Namun, ingatkan agar tidak dilakukan secara berlebihan. Berolahraga terlalu banyak dapat merusak sistem kekebalan tubuhnya juga.
7. Olahraga berlebihan
Freepik
Seperti yang dikatakan sebelumnya, olahraga secara teratur sangat bagus untuk kesehatan dan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.
Namun, berolahraga terlalu banyak tanpa istirahat yang cukup di antara waktu olahraga dapat menyebabkan masalah termasuk kurang tidur, depresi, penurunan kinerja atletik, dan ketidakteraturan menstruasi pada remaja perempuan.
Jika rutinitas olahraga menyebabkan anak mengalami kelelahan bukan peningkatan energi, nyeri otot yang berkepanjangan, atau mudah tersinggung, maka dari itu cobalah kurangi intensitas olahraga atau ambil satu hari libur ekstra untuk pemulihan.
8. Kurang atau terlalu banyak tidur
Freepik/Khromkrathok
Mama mungkin tahu bahwa setiap manusia perlu tidur 7-8 jam setiap malam. Sementara kebanyakan remaja ada yang kurang tidur, namun ada juga yang terlalu banyak tidur.
Tidur berlebihan juga bisa mengganggu kesehatan dan menyebabkan sejumlah besar penyakit, termasuk hipersomnia. Jika anak menderita hipersomnia, tidur siang berkali-kali sepanjang hari dan tetap tidak merasa segar.
Sistem kekebalan tubuhnya yang sangat lemah sehingga tidak dapat mengatasi penyakit tanpa berkonsultasi dengan dokter.
9. Menggunakan teknologi terlalu banyak
Freepik/User14159562
Remaja saat ini hidup di dunia yang terobsesi dengan media sosial, didorong oleh teknologi, dan tidak dapat membayangkan hari kita tanpa menggunakan gadget. Teknologi memang membuat hidup lebih sederhana, tetapi sayangnya, teknologi merusak kesehatan anak.
Pertama-tama, teknologi melemahkan sistem kekebalan dan membuat anak jauh lebih rentan terhadap virus. Maka dari itu cobalah untuk menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan dan ingatkan anak untuk hindari menggunakan gadget sebelum waktu tidur.
10. Menghabiskan waktu terlalu banyak untuk belajar/bekerja
Freepik
Ketika anak belajar atau bekerja terlalu keras setiap hari tanpa istirahat, sistem kekebalannya menjadi lelah dan seperti berteriak minta tolong. Berpikir yang berlebihan dapat menyebabkan stres, kelelahan kronis, kecemasan, dan depresi.
Meskipun anak menyukai kegiatannya, jangan belajar atau bekerja lebih dari sembilan jam sehari. Jika tidak, anak berisiko terkena berbagai penyakit serius, seperti stroke, penyakit jantung, dan kanker, di masa mendatang.
Sekarang anak mungkin merasa memiliki banyak energi untuk bekerja keras, tetapi tubuhnya tidak akan berterima kasih ketika usianya mencapai 40-an atau lebih.
11. Manajemen stres yang buruk
Freepik
Stres adalah respons normal terhadap situasi yang mengancam, tetapi stres kronis yang tidak kunjung hilang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak dan membuatnya lebih rentan terhadap penyakit.
Stres juga meningkatkan kadar kortisol tubuh, atau hormon stres yang merusak fungsi sel yang melawan infeksi. Stres kronis juga dapat memperlambat penyembuhan luka, menyebabkan obesitas, dan memicu peradangan yang dapat menyebabkan kanker.
Sistem kekebalan yang kuat selalu menjadi salah satu penunjang kesehatan siapapun, termasuk remaja yang sedang banyak kegiatan. Singkirkan kebiasaan dan pola pikir yang berbahaya dan nikmati hidup dengan tubuh yang sehat dan kuat.
Itulah beberapa hal yang membuat sistem imun menurun pada anak. Semoga informasinya bermanfaat ya!