9 Ide Relaksasi untuk Mengatasi Remaja yang Cemas dan Stres
Tak sedikit remaja yang mengalami cemas dan stres akibat aktivitas sehari-hari
28 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama mungkin mengira anak remaja tidak mengalami banyak stres dalam hidupnya. Karena mereka tidak harus membayar tagihan, bekerja penuh waktu, atau mengelola rumah tangga yang sibuk.
Tapi sayangnya, tak sedikit remaja saat ini yang mengalami kecemasan hingga stres.
Mereka mengkhawatirkan sekolah, hubungan pertemanan, uang, dan masa depan. Bahkan beberapa dari mereka berurusan dengan masalah yang lebih besar, seperti intimidasi dan depresi.
Sedihnya, remaja yang stres beralih ke mekanisme koping yang tidak sehat , seperti makan berlebihan, bermain video game berjam-jam, menghindari PR, dan lain-lain.
Inilah mengapa penting untuk mengajari anak remaja berbagai strategi manajemen stres yang sehat, termasuk keterampilan relaksasi yang menawarkan pereda stres.
Berikut Popmama.com telah merangkum 9 Ide relaksasi untuk mengatasi remaja yang cemas dan stres. Yuk simak!
1. Melakukan yoga bersama
Yoga menawarkan berbagai manfaat kesehatan fisik dan mental, seperti peningkatan fleksibilitas, postur, dan kekuatan serta rasa ketenangan batin.
Remaja dapat belajar yoga dengan berbagai cara. Jika remaja baru pertama kali ikut yoga, Mama bisa menghadiri kelas yoga bersama anak remaja.
Tak hanya mendapatkan ketenangan batin, Mama dan anak juga akan mendapatkan manfaat tambahan dari menghabiskan waktu berkualitas bersama.
Atau Mama juga bisa mencari video yoga yang memungkinkan kalian berlatih dalam privasi di rumah sendiri.
2. Meditasi
Membuat remaja melambat dan fokus pada satu hal pada satu waktu dapat menjadi tantangan di dunia digital saat ini.
Tetapi belajar bagaimana melakukannya melalui meditasi dapat memberikan manfaat fisik dan emosional yang lebih baik. Meditasi telah dikaitkan dengan segala hal mulai dari peningkatan kebahagiaan hingga peningkatan kekebalan
Ada beberapa jenis meditasi, tetapi inti dari semuanya adalah keinginan untuk menenangkan pikiran.
Anak dapat mencoba beragam jenis meditasi, seperti meditasi terpandu, atau buku meditasi untuk mempelajari keterampilan meditasi. Anak remaja mungkin menikmati aplikasi meditasi.
Baik dari buku, video, atau aplikasi, mereka akan memandu anak untuk melakukan meditasi langkah demi langkah dan menawarkan pengingat untuk bermeditasi setiap hari.
3. Bernapas dalam-dalam
Latihan pernapasan dapat menjadi bentuk meditasi, tetapi juga merupakan salah satu teknik relaksasi yang dapat Mama atau anak remaja lakukan kapan saja untuk membantu menurunkan tingkat stres.
Saat berada di tengah serangan panik atau kecemasan yang kuat, kita cenderung mengambil napas cepat dan pendek.
Hal ini dapat menyebabkan hiperventilasi, yang membuat kita bernapas lebih cepat dan membuat kita merasa seperti tidak mendapatkan cukup udara, yang menyebabkan kecemasan lebih lanjut.
Remaja dapat mengatasinya dengan berfokus pada pernapasan lebih lambat dan dalam. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan pernapasan diafragma, di mana ia harus berfokus untuk menghirup udara ke dalam perut, bukan ke dada.
Cara lainnya adalah mencoba pernapasan persegi. Caranya yaitu dengan! menarik napas selama lima detik, lalu tahan selama lima detik, lalu hembuskan selama lima detik, lalu tahan selama lima detik, lalu ulangi.
Editors' Pick
4. Imajinasi yang membahagiakan
Membayangkan "tempat bahagia" dapat membantu otak beristirahat dari stres apa pun yang dialami.
Sehingga beri tahu anak remaja untuk menuliskan deskripsi tentang tempat bahagia favorit mereka. Itu bisa berupa apa saja, misalnya villa di pegunungan, pantai berpasir, atau bahkan halaman belakang rumah.
Mintalah anak menutup mata dan menjelaskan seperti apa tampilannya, rasanya, baunya, dan suaranya, semakin detail semakin baik.
5. Menerapkan relaksasi untuk otot yang tegang
Dilansir dari verywellmind.com, stres dapat menyebabkan kita menegangkan otot, dan semakin tegang perasaan, menyebabkan semakin stres jadinya.
Melepaskan ketegangan melalui relaksasi otot bisa menjadi cara sederhana untuk melepaskan stres pada anak remaja.
Relaksasi otot dapat meningkatkan kesadaran remaja akan ketegangan otot.
Dorong anak remaja untuk mulai menegangkan dan mengendurkan setiap kelompok otot, mulai dari jari kaki sampai ke kepala. Pada saat sesi selesai, semua otot harus rileks.
Ada banyak tutorial yang dapat memandu remaja saat menerapkan relaksasi otot. Beberapa remaja senang mendengarkan klip audio yang menjelaskan cara menegangkan dan mengendurkan setiap kelompok otot.
6. Berbicara dengan jujur dan terbuka
Terkadang relaksasi hanyalah masalah menenangkan kecemasan sesaat atau membakar energi ekstra. Namun, beberapa masalah tidak dapat diselesaikan dengan bernapas lambat atau berimajinasi.
Jika ada masalah yang membebani pikiran anak, itu akan menyebabkan stres. Percakapan yang terbuka dan jujur dapat membantu menghilangkan stres itu.
Sebagai orangtua, Mama tentu ingin anak berbicara saat merasa stres atau cemas. Tetapi penting untuk menyadari bahwa anak remaja membutuhkan lebih dari sekadar kehadiran orangtuanya.
Idealnya, anak harus memiliki beberapa orang dewasa yang mereka percayai dan dapat curhat. Guru, konselor, kerabat, teman keluarga, dan terapis adalah pilihan lain.
Dengan begitu, anak tidak perlu memikirkan kekhawatiran atau menyelesaikan semua masalahnya sendiri. Membicarakan hal-hal bisa menjadi cara yang sehat bagi remaja untuk menghilangkan stres dan bersantai.
7. Olahraga
Meskipun tidak persis sama dengan teknik relaksasi lainnya, olahraga dapat mengatasi kecemasan dan stres.
Memompa jantung sedikit lebih cepat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, dapat membantu tidur lebih nyenyak, dan juga dapat memerangi depresi.
Olahraga melepaskan endorfin yang dapat mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan harga diri dan pemikiran kognitif. Singkatnya, apa pun yang membuat remaja merasa stres sering diabaikan saat berolahraga.
Cobalah mencari waktu di siang atau malam hari untuk mengajak anak berolahraga bersama. Berjalan-jalan, bawa dia ke gym, atau pertimbangkan untuk mendaftar ke kelas dansa atau kelas yoga.
Jika tidak ada waktu untuk berolahraga di luar, Mama dapat menyertakan anak remaja dalam aktivitas rutin. Seperti melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga dan nyalakan musik.
Ini dapat membuat kalian bergerak dengan sedikit meringankan tugas rumah tangga.
8. Mendengarkan musik
Tahukah Mama bahwa mendengarkan musik dapat memengaruhi sistem saraf tubuh?
Dilansir dari paradigmtreatment.com, banyak fungsi tubuh, seperti detak jantung dan pernapasan, beroperasi dengan ritme, dan mereka juga dapat merespons ritme eksternal.
Musik bertempo cepat dapat meningkatkan ritme tubuh sendiri, dan musik bertempo lambat menurunkannya.
Oleh karena itu, mendengarkan musik yang menenangkan dapat membantu tubuh melambat dan rileks, yang juga mendorong relaksasi mental.
Musik juga memengaruhi aktivitas otak dengan mengurangi kadar kortisol, atau dikenal sebagai hormon stres di otak. Artinya mendengarkan musik sering kali meningkatkan suasana hati dan mengurangi perasaan marah, frustrasi, dan agresi.
Dorong anak remaja menemukan musik yang menenangkan untuk didengarkan pada saat stres.
Menambahkan musik santai ke ponsel, pemutar musik digital, atau perangkat portabel lainnya adalah cara yang baik bagi anak remaja untuk memastikan bahwa ia memiliki alat relaksasi yang berguna di mana pun ia berada.
9. Menulis jurnal
Mama mungkin sudah tahu bahwa menulis jurnal adalah aktivitas yang sangat baik untuk semua kelompok umur, terutama remaja.
Menulis jurnal memungkinkan remaja untuk menuliskan pikiran, kekhawatiran, emosi, tujuan, ide, dan ingatannya, tanpa ada penilaian dari orang lain.
Ini dapat membantu menjernihkan pikiran remaja, mengurangi kewalahan, memproses perasaan sulit, dan meningkatkan kesadaran diri.
Ini juga merupakan cara terbaik untuk bersantai, lebih bersyukur, dan cara yang fantastis untuk mengenal diri sendiri dengan lebih baik.
Nah itulah 9 Ide relaksasi untuk mengatasi remaja yang cemas dan stres. Jika kecemasan remaja mengganggu aktivitas sehari-hari hingga menunjukkan gejala gangguan kesehatan, pastikan Mama memberi tahu dokter untuk menangani kecemasan anak dan/atau depresi.
Baca juga:
- Apa Itu Micro Break? Ternyata Bisa Mencegah Stres pada Anak
- 5 Dampak Umum Stres pada Fisik Anak, Jangan Dibiarkan Ya!
- 7 Tanda Anak Remaja Sedang Stressed Out, Berikan Dukungan Yuk Ma!