Beri Tahu Anak, Sejarah Peringatan International Women's Day
Kesetaraan gender adalah hal penting yang harus ditanamkan pada anak sejak dini
7 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak dapat dimungkiri bahwa adanya aturan masyarakat tak tertulis yang membuat banyak perempuan merasa tidak diberdayakan. Bahkan banyak anak-anak, remaja, dan perempuan dewasa yang merasakan perbedaan hak dalam hidup lingkungan sosial.
Karena perempuan juga memiliki andil, banyak perempuan yang berjuang untuk mempercepat kesetaraan perempuan. Ini kemudian diperingati setiap tanggal 8 Maret, yang dikenal dengan International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional.
Pada hari tersebut, masyarakat dapat merayakan prestasi sosial, ekonomi, budaya, dan politik perempuan di seluruh dunia. Penetapan tanggal 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional ternyata juga melewati proses yang kompleks dan panjang.
Untuk menambah pengetahuan remaja dan meningkatkan perhatian tentang kesetaraan gender, beri tahu yuk sejarah International Women's Day. Simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini ya Ma!
1. Sejarah peringatan Hari Perempuan Internasional
Menurut laman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) adalah peringatan internasional yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 8 Maret untuk memperingati pencapaian budaya, politik, dan sosial ekonomi perempuan.
Ini juga merupakan titik fokus dalam gerakan hak-hak perempuan, membawa perhatian pada isu-isu seperti kesetaraan gender, hak-hak reproduksi, dan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan.
Perjalanan untuk menetapkan Hari Perempuan Internasional ini sangat panjang, bahkan terjadi dalam dua gelombang, yang dimulai dari tahun 1830 sampai 1900an dan dilanjutkan kembali pada tahun 1960-1980an.
Berikut adalah tonggak sejarah Hari Perempuan Internasional:
- 1909: Amerika Serikat mulai memperingati Hari Perempuan Nasional pada 28 Febuari, setelah mendapatkan protes dari ribuan buruh perempuan terkait kondisi kerja di tahun 1908.
- 1910: Organisasi sosialis internasional berkumpul di Kopenhagen, Denmark, untuk menetapkan Hari Perempuan. Usulan ini kemudian disepakati oleh 100 perempuan dari 17 negara.
- 1911: Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki di Eropa melakukan demonstrasi menuntut hak pilih untuk perempuan dan penghapusan diskriminasi di tempat kerja
- 1913-1914: Hari Perempuan Internasional dipakai sebagai gerakan Penolakan Perang Dunia I
- 1928: Kongres Perempuan Indonesia digelar pada 22-25 Desember, membahas peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
- 1960: Tuntutan kesetaraan hak Amerika-Afrika, warga Meksiko, dan Asia-Amerika
- 1964-1973: Protes warga Amerika terhadap perang di Vietnam
- 1975: Pertama kalinya PBB memperingati Hari Parempuan Internasional pada 8 Maret. Sejak saat itulah pada tanggal ini, diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional.
Editors' Pick
2. Kampanye Hari Perempuan Internasional di tahun 2022
Setiap tahunnya, Hari Perempuan Internasional mengangkat tema kampanye yang berbeda-beda. Dilansir dari Internationalwomensday.com, tema yang diangkat di tahun 2022 ini adalah #BreakTheBias atau hancurkan bias.
Sadar atau tidak disadari, bias membuat perempuan sulit untuk maju. Mengetahui bahwa bias terjadi dalam lingkungan sosial saja tidak cukup, diperlukan tindakan untuk menyamakan kedudukan.
Sehingga, kampanye tersebut menggemakan bagaimana dunia dengan kesetaraan gender, dunia yang bebas dari bias, stereotip, dan diskriminasi, dunia yang beragam, adil, dan inklusif, dunia di mana perbedaan dihargai dan dirayakan, serta mengajak masyarakat bersama-sama agar bisa menempa kesetaraan perempuan.
#BreakTheBias juga mengajak para perempuan secara individu, agar bertanggung jawab atas pikiran dan tindakan sendiri, sepanjang hari dan setiap hari. Perempuan dapat mematahkan bias di komunitas, di tempat kerja, di sekolah, perguruan tinggi, dan universitas.
Jika Mama, Papa, dan anak-anak ingin mengikuti kampanye ini, Mama dapat mengajak mereka untuk foto dengan menyilangkan tangan (membentuk huruf X di depan dada) untuk menunjukkan solidaritas.
Lakukan pose tersebut, kemudian unggah gambar dan tanggapan tentang kampanye ini di media sosial menggunakan tagar #IWD2022 #BreakTheBias. Tujuannya untuk mendorong lebih banyak orang berkomitmen membantu mewujudkan dunia yang inklusif.