Sindrom Kaki Gelisah pada Anak: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi
Dapat mengganggu kualitas tidur anak di malam hari
5 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah anak mengalami kaki yang bergerak sendiri tanpa sadar saat tidur, Ma? Jika pernah, maka anak mengalami sindrom kaki gelisah atau Rest Less Syndrome. Sindrom Kaki gelisah ini juga dikenal sebagai penyakit Willis-Ekbom, dan dapat menyerang pada segala kalangan usia.
Kondisi ini mendorong anak untuk menggerakan atau menghentakkan kaki secara tak terkendali. Ini biasanya terjadi di sore atau malam hari saat anak duduk atau berbaring.
Sensasinya bisa berupa seperti gatal, geli, kesetrum, kesemutan, nyeri, kram, atau seperti ada serangga yang merayap di bawah kulit.
Jika sindrom kaki gelisah dibiarkan, maka dapat mengurangi kualitas tidur seorang anak. Untuk itu, Mama perlu mengetahui apa saja gejala, penyebab, cara mengatasi, dan cara mencegah yang dapat membantu meringankan gejala.
Beberapa yang mengalami sindrom kaki gelisah juga perlu pengobatan.
Kali ini Popmama.com akan membahas selengkapnya di bawah ini, yuk simak informasinya Ma!
1. Apa itu sindrom kaki gelisah pada anak?
Sindrom kaki gelisah atau Rest Less Syndrome, atau yang juga disebut Penyakit Willis-Ekbom yaitu kondisi yang menimbulkan sensasi tidak nyaman di kaki disertai dorongan tak tertahankan untuk menggerakkannya.
Gejala umumnya terjadi pada sore atau malam hari, dan paling parah pada malam hari ketika anak sedang beristirahat, seperti duduk atau berbaring di tempat tidur. Kondisi ini juga dapat terjadi saat anak tidak banyak bergerak atau duduk dalam waktu lama.
Misalnya, saat melakukan perjalanan panjang dengan pesawat atau menonton film. Karena gejalanya bisa semakin parah pada malam hari, anak bisa sulit tidur atau kembali tidur karena terbangun. Menggerakkan kaki atau berjalan biasanya meredakan ketidaknyamanan tetapi sensasi tersebut sering muncul kembali setelah gerakan berhenti.
Sindrom kaki gelisah adalah salah satu dari beberapa gangguan yang dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk di siang hari, dan dapat memengaruhi suasana hati, konsentrasi, dan sekolah.
2. Gejala yang timbul dari sindrom kaki gelisah
Gejala utamanya adalah dorongan rasa untuk menggerakkan kaki. Selain itu karakteristik umum yang timbul pada saat mengalami sindrom kaki gelisah, meliputi:
Sensasi yang dimulai setelah istirahat. Sindrome kaki gelisah biasanya dimulai setelah anak berbaring atau duduk dalam waktu lama, seperti di dalam mobil, pesawat, atau bioskop.
Diatasi dengan gerakan. Sensasi RLS berkurang dengan gerakan, seperti peregangan, menggoyangkan kaki, atau berjalan.
Memburuknya gejala di malam hari. Gejala terjadi terutama pada malam hari.
Kaki malam berkedut. Sindrom kaki gelisah dapat dikaitkan dengan kondisi lain yang lebih umum, yaitu gerakan kaki periodik saat tidur, yang menyebabkan kaki berkedut dan menendang, dan kemungkinan terjadi sepanjang malam, saat anak tertidur.
Anak yang mengalami gejala sindrom kaki gelisah biasanya menggambarkan gejalanya sebagai sensasi tidak nyaman dan tidak menyenangkan di tungkai atau kakinya. Biasanya terjadi di kaki kanan dan kiri. Walaupun jarang terjadi, sindrom kaki gelisah juga ada yang sampai memengaruhi lengan.
Sensasi yang muncul saat terjadi sindrom kaki gelisah di dalam tungkai bukan di kulit, dapat dijelaskan sebagai:
- Merangkak
- Merayap
- Menarik
- Denyutan
- Sakit
- Gatal
- Tersetrum
Terkadang sensasinya pun sulit untuk dijelaskan. Anak dengan sindrom kaki gelisah ini biasanya tidak menggambarkan kondisi tersebut sebagai kram otot atau mati rasa. Namun, anak secara konsisten menggambarkan keinginan untuk menggerakkan kaki.
Biasanya gejala bertambah tergantung dari tingkat keparahan. Terkadang, gejala menghilang selama beberapa waktu, lalu kembali lagi.
Editors' Pick
3. Beberapa faktor yang menyebabkan sindrom kaki gelisah pada anak
Sindrom kaki gelisah dapat berkembang pada usia berapa pun, bahkan selama masa kanak-kanak. Gangguan ini lebih sering terjadi dengan bertambahnya usia, dan lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan pada laki-laki.
Untuk saat ini masih belum diketahui apa yang menyebabkan sebagian besar kasus sindrom kaki gelisah, tetapi gen mungkin berperan. Hampir setengah dari anak yang menderita sindrom kaki gelisah juga memiliki anggota keluarga dengan kondisi tersebut.
Selain itu, sindrom kaki gelisah juga bisa disebabkan dengan kemungkinan faktor berikut:
Gaya hidup. Kurang tidur atau gangguan tidur lainnya seperti apnea dapat memicu gejala atau memperburuknya. Begitu juga jika anak sering mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein.
Kekurangan zat besi. Bahkan tanpa anemia, kekurangan zat besi dapat menyebabkan atau memperburuk sindrom kaki gelisah. Jika anak memiliki riwayat pendarahan dari perut atau usus, mengalami menstruasi yang berat, atau berulang kali mendonor darah, ia mungkin mengalami kekurangan zat besi.
Pengobatan. Beberapa obat mungkin memperburuk gejala, termasuk obat antimual, antipsikotik, beberapa antidepresan, dan obat flu dan alergi yang memiliki antihistamin.
Kondisi sumsum tulang belakang. Lesi pada sumsum tulang belakang akibat kerusakan atau cedera juga dikaitkan dengan sindrom kaki gelisah. Di anestesi pada sumsum tulang belakang, seperti blok tulang belakang, juga meningkatkan risikonya.
Kehamilan. Lebih umum pada perempuan saat dewasa yaitu mengalami sindrom kaki gelisah selama kehamilan, terutama pada trimester terakhir. Gejala biasanya hilang dalam waktu sebulan setelah melahirkan.
Penyakit kronis. Kondisi medis jangka panjang tertentu juga memengaruhi faktor sindrom kaki gelisah, termasuk kekurangan zat besi, penyakit Parkinson, gagal ginjal atau penyakit ginjal, diabetes, dan neuropati perifer yang umumnya terjadi pada orang dewasa.
4. Lima kriteria dasar untuk mendiagnosis sindrom kaki gelisah
Tidak ada tindakan tes medis khusus untuk mendiagnosis sindrom kaki gelisah. Dokter mungkin ingin berbicara dengan Mama tentang apa yang diperhatikan saat anak tidur. Terdapat lima kriteria dasar untuk mendiagnosis adalah:
- Dorongan yang luar biasa untuk menggerakkan kaki, terutama bersamaan dengan perasaan tidak nyaman atau tidak normal
- Dorongan yang dimulai atau bertambah buruk saat anak sedang istirahat
- Dorongan yang sempat hilang, baik sebagian atau seluruhnya, atau saat bergerak
- Dorongan yang dimulai atau memburuk di malam hari
- Kondisi lain, seperti kram kaki, artritis, atau nyeri otot, bukan penyebab sindrom kaki gelisah
Dokter mungkin menggunakan tes laboratorium untuk mengesampingkan kondisi lain. Pemeriksaan neurologis dapat memeriksa kerusakan saraf atau masalah pembuluh darah. Sebuah studi tidur yang disebut polysomnography dapat memberi tahu jika anak mungkin memiliki gangguan tidur lain yang bisa menyebabkan sindrom kaki gelisah.
5. Perawatan yang bisa dilakukan di rumah untuk mengurangi rasa tidak nyaman
Anak mungkin tidak memerlukan obat untuk sindrom kaki gelisah itu sendiri, namun melakukan perawatan di rumah dapat membantu mengendalikannya sehingga anak bisa tidur lebih nyenyak. Jika kondisi lain menyebabkan sindrom kaki gelisah, seperti kekurangan zat besi, dokter baru akan mengobatinya.
Perawatan untuk sindrom kaki gelisah juga tergantung dari seberapa tingkat keparahan gejala. Jika sindrom ringan atau sedang, beberapa perubahan kecil dalam kehidupan sehari-hari bisa membantu, seperti olahraga teratur, mengikuti pola tidur, dan menghindari kafein.
Cara lain untuk mengobati sindrom kaki gelisah tanpa obat meliputi:
- Pijat kaki
- Mandi air panas
- Bantalan pemanas atau kompres es di kaki
- Bantalan getar
6. Pengobatan untuk meredakan sindrom kaki gelisah pada anak
Pengobatan mungkin dapat membantu, tetapi obat yang meredakan gejala pada satu individu bisa memiliki efek yang berbeda pada individu lainnya atau justru menambah parah gejala, atau obat yang bekerja untuk sementara mungkin berhenti bekerja.
Obat untuk mengobati sindrom kaki gelisah meliputi:
- Obat dopaminergik, yang bekerja pada neurotransmitter dopamin di otak. FDA telah menyetujui pramipexole (Mirapex), ropinirole (Requip), dan rotigotine (Neupro) untuk sindrom kaki gelisah dengan gejala sedang hingga berat.
- Benzodiazepin, sejenis obat penenang, dapat membantu tidur, tetapi dapat menyebabkan kantuk di siang hari.
- Pereda nyeri
- Obat antikonvulsan atau antiseizure, seperti karbamazepin (Tegretol), gabapentin (Neurontin), gabapentin enacarbil (Horizant), dan pregabalin (Lyrica)
Selalu berkonsultasi dengan dokter tentang sindrom kaki gelisah yang dialami anak. Jika anak mulai merasakan gejala yang semakin memburuk, dokter mungkin menyarankan perubahan gaya hidup atau metode pengobatan yang berbeda.
Berbicara dengan orang yang juga mengidap sindrom kaki gelisah juga dapat membantu, baik itu dari anggota keluarga yang memiliki sindrom serupa atau dari kelompok dukungan.
Itulah penjelasan tentang sindrom kaki gelisah pada anak. Jika si Kecil juga mengalami hal ini, segera konsultasikan ke dokter ya Ma agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan anak bisa merasakan kualitas tidur yang lebih baik.
Baca juga:
- Penyebab dan Cara Mengatasi Kaki Kram pada Anak di Malam Hari
- Pronasi Kaki, Kelainan yang Menyebabkan Kaki Condong ke Dalam
- Awas, Obesitas Dapat Sebabkan Anak Menderita Penyakit Kelainan Kaki