Suka Stres Sendiri, 5 Zodiak Remaja yang Gampang Panik
Bukan memikirkan solusi, terkadang mereka justru suka panik sendiri
29 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sering melihat anak yang cepat panik? Ketika anak terus-menerus gelisah, yakin bahwa sesuatu masalah akan terjadi, itu akan berdampak pada tubuhnya. Anak berada dalam keadaan stres, yang dapat menyebabkan semua jenis masalah kesehatan, termasuk masalah jantung.
Apakah anak mama memiliki salah satu zodiak yang gampang panik dan sepertinya tidak bisa meluangkan waktu sejenak untuk bersantai? Astrologi dapat memengaruhi anak bereaksi terhadap dunia, ada beberapa anak yang santai, namun juga ada yang langsung panik.
Beberapa zodiak tertentu, seringkali menunjukkan tanda-tanda panik, seperti gugup, penuh kecemasan, dan selalu siap untuk bereaksi. Apakah anak remaja mama suka mengalaminya?
Coba simak daftarnya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini yuk!
1. Leo (23 Juli - 22 Agustus)
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa zodiak berlambang singa ini memiliki standar yang sangat tinggi. Anak Leo menganggap bahwa ia adalah siswa yang penting dan inilah yang membuat orang-orang menghormatinya.
Tetapi setiap kali sesuatu mengancam statusnya tersebut, ia cenderung panik. Seperti memikirkan apa yang harus dilakukan untuk menghindari kehancuran total, dan kekhawatiran bahwa semua orang akan meninggalkannya jika ia tidak sempurna.
Anak tidak hanya bertanggung jawab atas hal-hal yang salah, namun ia juga merasa bertanggung jawab secara pribadi atas hal-hal yang tidak ada hubungannya dengannya. Anak Leo memiliki begitu banyak tekanan, sehingga tak mengherankan jika ia mudah panik ketika hal terkecil terjadi.
Editors' Pick
2. Gemini (21 Mei - 20 Juni)
Anak berzodiak Gemini cenderung sedikit tegang dan sering menunggu kekacauan. Masalah sebenarnya bukanlah bagaimana Gemini siap untuk panik, namun karena ia selalu khawatir tentang hal-hal yang belum terjadi.
Terkadang anak begitu fokus pada apa yang akan datang sehingga ia melewatkan krisis yang sedang terjadi saat ini. Hal ini membuat anak perlu mengalihkan fokusnya dari masalah di masa depan dan lebih fokus pada hal-hal positif yang terjadi sekarang.
Ini bukan berarti bahwa anak tidak boleh merencanakan, tetapi ia harus berhenti memperlakukan segala sesuatu sebagai alasan potensial untuk panik, dan mementingkan ketenangan batinnya.