Tak Boleh Dibiarkan, 11 Cara Memotivasi Anak yang Suka Malas
Tantangan memang selalu ada, namun bukan berarti anak selalu malas dan menghindari risiko ya!
4 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap anak membutuhkan bantuan dari orang dewasa untuk membimbingnya sewaktu belajar bagaimana bergumul dengan dunia. Namun, mengajari anak agar semangat dalam menjalani hidup, bukan hal mudah bagi setiap orangtua.
Memotivasi anak bisa menjadi tantangan besar bagi Mama, terutama saat ia beranjak dewasa, di mana ia telah menemukan banyak tantangan. Namun, ada beberapa metode yang dapat Mama terapkan untuk membuat anak tertarik pada hal-hal di sekitarnya.
Untuk membantu Mama, kali ini Popmama.com akan memberikan 11 tips untuk memotivasi anak dalam menghadapi tantangan dan melakukan yang terbaik.
1. Menetapkan tujuan bersama
Salah satu hal terpenting untuk memotivasi anak adalah menetapkan tujuan untuknya. Anak membutuhkan arahan dan struktur untuk mengatur dirinya sendiri menjadi orang dewasa yang lebih baik.
Tetapkan tujuan mudah untuk anak, seperti ingin masuk ke kelompok Bahasa Inggris di sekolah, atau ingin masuk ke tim olahraga tertentu. Salah satu cara terbaik untuk menetapkan tujuan adalah berdiskusi dengan anak tentang bagaimana mencapai tujuan tersebut.
Buatlah tujuan tersebut menarik bagi anak, dan pasti Mama akan melihat perbedaan yang mencolok.
2. Buat perencanaan yang matang
Setelah menetapkan tujuan, penting untuk memiliki rencana juga akan membantu anak dalam memahami langkah-langkah yang akan dilakukannya. Perencanaan ini akan membantu jika Mama menyusunnya dengan keterlibatan aktif anak.
Jika ia ingin masuk ke tim bola basket sekolahya, langkah apa yang akan anak ambil dan berapa banyak latihan yang dibutuhkan? Selanjutnya, perhatikan masukan anak, dan ia secara otomatis akan merasa bertanggung jawab atas tugas yang ada.
3. Memberikan hadiah yang bermanfaat
Seringkali orangtua terjebak menyuap anaknya untuk melakukan sesuatu, entah itu boleh tidur larut malam atau hanya belajar selama satu jam setiap hari. Meskipun ini mungkin berhasil dalam jangka pendek, ini tidak akan membantu membangun karakter atau menanamkan nilai pada anak.
Saat menggunakan hadiah, pikirkan hal-hal yang bermakna yang akan membawa kegembiraan dan membangun karakter anak. Seperti memilki waktu yang dihabiskan bersama Mama dan membuat kue bersama.
Tanyakan kepada anak bagaimana perasaannya setelah menyelesaikan tugas. Ini akan mengajari anak dalam memahami bahwa perasaan yang menyertai pengalaman bisa menumbuhkan rasa bangga pada diri sendiri.
4. Berikan penjelasan pada apa yang anak lakukan
Setiap anak senang melakukan percakapan yang memuaskan rasa ingin tahunya. Saat meminta anak melakukan sesuatu, luangkan waktu sejenak untuk menjelaskan mengapa ia perlu melakukan tugas tersebut.
Pandangan dunia anak bisa sangat berbeda, dan belum tentu logis. Sebagai orang dewasa, Mama perlu menemukan alasan kuat dan mencari tahu apa yang memotivasi anak.
Contohnya memberi tahu anak bahwa jika ia membersihkan kamarnya, akan memungkinkan bagi anak dan teman-temannya untuk bermain dengan mudah dan nyaman.
Editors' Pick
5. Berikan dorongan
Dorongan sangat penting bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Terlibat dalam penguatan positif dan melihat upaya yang dilakukan anak. Jika anak membuat kemajuan, puji ia atas kerja keras dan dedikasinya.
Dorongan juga harus deskriptif sehingga anak tahu persis nilai mana yang Mama lihat dari anak. Ketika anak gagal, berikan dorongan pada anak untuk tetap bertahan. Ini adalah salah satu metode terbaik untuk memotivasi anak-anak secara positif.
6. Menghargai upaya anak
Hargai upaya apapun yang dilakukan anak, seperti saat anak membantu Mama merapikan makan malam atau membersihkan kamarnya tanpa disuruh.
Jangan jadikan ini momen mengajar, tetapi nikmati saja fakta bahwa anak telah melakukan sesuatu yang harus ia lakukan dan banggakan. Anak perlu belajar bagaimana menepuk punggungnya dari apa yang dipelajari dari orangtuanya.
7. Ingatkan bahwa setiap keputusan akan ada konsekuensi
Sangat penting bagi Mama untuk mengajari anak bahwa keputusan yang ia pilih akan memiliki konsekuensi, dan anak harus belajar menghadapinya.
Beri anak tanggung jawab pengambilan keputusan yang sederhana, seperti memilih mainan mana yang akan dimainkan, atau memilih pakaian apa yang akan dikenakan.
Sedangkan, untuk anak yang lebih besar dapat diberikan pilihan untuk memilih aktivitas yang harus ia ikuti, dan mempelajari aktivitas tersebut dengan kemampuan terbaiknya.
8. Merangkul kegagalan anak
Penting bagi Mama untuk mengajari anak bahwa setiap orang memiliki kekurangan, termasuk Mama dan anak. Anak juga harus diajari bahwa kekurangan adalah bagian dari kehidupan, namun tidak boleh menghalangi kesuksesan serta kebahagiaannya.
Misalnya, jika anak sadar akan kekurangannya dalam bidang renang tapi ia menyukai air, dorong anak untuk berenang secara rutin, dan ajak anak berbelanja untuk menemukan alat renang yang nyaman baginya untuk belajar renang lebih giat.
9. Memberikan contoh
Salah satu cara terbaik untuk mengajarkan anak, yaitu dengan memimpin dengan memberi contoh. Anak adalah peniru yang andal dan ia akan mengambil kebiasaan (baik dan buruk), kata-kata, kecakapan hidup, dan bahkan ekspresi yang digunakan oleh orang dewasa di sekitarnya.
Gunakan 'tolong' dan 'terima kasih' saat berbicara dengan orang di sekitar Mama dan saat berbicara dengan anak mama. Ini juga menunjukkan kepada anak bahwa Mama menghormatinya.
Terkadang Mama tidak perlu memikirkan apa hal yang memotivasi anak untuk membuatnya belajar tentang kehidupan, karena tingkah laku orangtuanya mungkin cukup untuk dia pelajari.
10. Tertarik pada apa yang anak lakukan
Mama perlu memperhatikan kehidupan anak lebih dalam. Karena ketika Mama tertarik dengan aktivitas yang anak lakukan, ia akan percaya bahwa hal-hal yang dilakukan bernilai dan bermanfaat untuknya.
Mama dapat memastikan hal ini dengan meminta anak menceritakan tentang harinya. Tunjukkan bahwa Mama tertarik dengan mengajukan pertanyaan pada anak tentang bagaimana perasaannya terhadap aktivitas yang dilakukan.
11. Jangan langsung memarahi anak
Mama mungkin berpikir bahwa dengan memarahi anak dapat memberikan memotivasi anak yang malas, namun bersikap memaksa hanya akan menurunkan motivasi anak. Memarahi anak juga bisa membuat anak memberontak dan melakukan hal yang berlawanan dengan keinginan Mama.
Motivasi anak bisa tampak seperti tugas yang berat. Namun dengan menerapkan tips di atas akan membantu Mama dalam melihat perubahan dalam perilaku dan sikap anak terhadap studi dan berbagai aktivitas lainnya.
Jika anak tetap tidak menunjukkan rasa semangat, sebaiknya lakukan konsultasi dengan konselor sekolah anak untuk bimbingan lebih lanjut.
Baca juga:
- 10 Pesan untuk Anak Ketika Sedang Kurang Motivasi Belajar
- Memotivasi, Inilah Semangat Anak Maluku dalam Menempuh Pendidikan
- 6 Karakter Nadin Amizah yang Memotivasi dan Bisa Ditiru Anak Remaja