5 Tanda Remaja Kecanduan Media Sosial yang Sering Diabaikan
Remaja bisa mengabaikan kewajiban-kewajibannya yang penting
18 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini hampir semua kalangan usia menggunakan media sosial. Mulai untuk berkomunikasi secara jarak jauh, membagikan momen-momen kehidupan, hingga mengetahui informasi terbaru.
Diantara banyaknya manfaat media sosial, ada beberapa dampak bahaya yang tak bisa dihindari.
Salah satunya adalah kecanduan media sosial. Kecanduan media sosial membuat remaja seolah tidak bisa berhenti mengecek ponselnya untuk terus memantau apapun hal yang terjadi di media sosial.
Tentunya, hal ini tidak baik jika kita lakukan terus-menerus karena bisa mengganggu aktivitas pentingnya, seperti belajar. Nah sebelum anak kecanduan media sosial, penting bagi orangtua untuk mengenali apa tanda-tandanya, dan segera diatasi.
Berikut Popmama.com telah merangkum lima tanda remaja kecanduan media sosial yang sering diabaikan. Yuk segera perhatikan tanda-tandanya!
1. Mengecek ponselnya secara terus-menerus
Ketika remaja kecanduan media sosial, ia akan terus-menerus mengecek ponselnya seolah ada notifikasi yang masuk di akun media sosialnya. Padahal,mugnkin sebenarnya tidak ada notifikasi apapun yang penting atau yang ditujukan untuknya.
Anak hanya perlu memastikan pemikiran alam bawah sadarnya bahwa ada suatu hal penting di media sosialnya yang perlu ia ketahui secara langsung. Ternyata, setelah melihat tidak ada notifikasi, anak akan keterusan untuk melihat unggahan orang-orang.
Sehingga tanpa sadar waktunya telah terbuang percuma hanya untuk scrolling media sosial.
Editors' Pick
2. Ponsel adalah benda yang dicari ketika anak baru bangun tidur
Memang tak ada salahnya jika remaja mengambil ponsel setelah baru bangun tidur untuk mematikan alarm. Namun beda halnya ketika ia langsung membuka media sosial.
Hal ini bisa terjadi karena anak yang lagi-lagi merasa bahwa ada notifikasi penting dari media sosial, meski sebenarnya tidak ada pemberitahuan apapun.
Tentu, hal ini sebenarnya tidak baik untuk kesehatan mata. Mata yang baru terbangun belum terlalu siap untuk menerima pancaran sinar dari layar ponsel. Terlebih lagi, pancaran tersebut merupakan sinar radiasi atau cahaya biru yang cukup berbahaya.
3. Aktif online di berbagai media sosial
Dimanapun dan kapanpun remaja yang sudah kecanduan media sosial akan selalu online dan aktif di media sosial. Ia sudah merasa terlalu nyaman untuk terhubung dengan orang-orang secara daring, daripada berkomunikasi secara nyata.
Padahal, kehidupan nyata seorang remaja tentunya lebih penting, karena ada banyak pengalaman baru dan pengetahuan baru di luar sana yang perlu anak sadari.
Seharian penuh online di media sosial membuat remaja juga tidak bisa lepas dari dunia maya. Ia akan merasa ketergantungan untuk selalu ingin mengetahui tren apa saja yang sedang terjadi di dunia.
Ini juga akan menimbulkan karakter FOMO alias Fear of Missing Out, yang seolah-olah, anak merasa takut jika ketinggalan tren atau info-info yang sebenarnya tidak terlalu penting untuknya.
4. Lebih suka berkomunikasi secara online
Media sosial memang difungsikan untuk memudahkan setiap orang dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga jauh atau teman-teman secara online.
Remaja juga dapat dengan sangat mudah dapat terhubung dengan orang-orang yang jaraknya jauh dengannya, bahkan dengan orang-orang yang tinggal di negara lain.
Namun, jika remaja sudah kecanduan dengan media sosial, ini membuatnya merasa lebih asyik untuk berkomunikasi dengan orang-orang secara online, ketimbang secara langsung di dunia nyata.
Tentunya, ini sangat berdampak dengan kehidupan sosial anak. Ia akan merasa terisolasi dari lingkungan sekitar karena terlalu asyik dengan dunia maya.
5. Kesulitan untuk menentukan mana kewajiban yang lebih penting
Keseringan membuka media sosial tanpa mengenal waktu dapat membuat remaja kesulitan untuk menentukan prioritas. Sepeti kewajiban penting apa saja yang harus ia kerjakan.
Anak bisa terlalu banyak menghabiskan waktu untuk menggeser-geser layar, padahal mungkin ia memiliki setumpuk pekerjaan rumah yang jadi terabaikan dan kerap tertunda.
Sehingga alangkah baiknya bagi Mama untuk membatasi waktu yang remaja habiskan di media sosial. Dengan begitu, waktunya akan lebih bermanfaat untuk mengerjakan hal-hal yang lebih penting, untuk dijadikan prioritas.
Nah itu dia lima tanda kecanduan media sosial pada remaja yang harus orangtua lebih perhatikan. Memang, media sosial di masa sekarang telah menjadi bagian dari kehidupan remaja yang tidak dapat dipisahkan.
Tetapi, alangkah lebih baiknya untuk membatasi intensitas penggunaannya agar remaja tidak menjadi ketergantungan, bahkan sampai kecanduan.