Bolehkah Remaja Perempuan Berenang saat Menstruasi?
Apakah jika perempuan menstruasi berenang akan membuat seluruh air kolam jadi merah?
25 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berenang saat menstruasi, tampaknya sangat mustahil bagi seorang anak perempuan. Tetapi, jika dia adalah perenang yang kompetitif, yang harus mengikuti kompetisi atau hanya ingin berenang, apakah Mama mengizinkan anak untuk berenang selama menstruasi?
Apakah remaja perempuan boleh berenang saat menstruasi? Masuk ke dalam kolam seperti tidak terjadi apa-apa?
Atau apa yang dapat Mama lakukan untuk membantunya?
Jangan khawatir Ma, karena anak remaja perempuan tetap bisa berenang saat sedang menstruasi.
Faktanya, menstruasi seharusnya tidak menghentikan para remaja untuk melakukan apapun.
Baik bagi anak perempuan mama yang sedang tumbuh, dan ingin mengikuti kelas olahraga atau renang, ia harus dapat menikmati segala aktivitas tersebut bahkan selama menstruasi.
Nah kali ini Popmama.com telah membuat beberapa tips agar anak remaja merasa lebih nyaman ketika berenang saat menstruasi.
1. Memastikan tubuh anak tidak sakit dan nyeri saat ingin berenang
Ada beberapa tipe anak perempuan yang sedang menstruasi, ada anak yang bisa tetap melaksanakan aktivitas tanpa merasa terganggu atau tidak nyaman, dan ada juga anak yang merasakan sakit dan nyeri tapi masih bisa melakukan aktivitas, dan ada anak yang mengalami sakit hingga mengganggu aktivitas.
Nah jika anak Mama termasuk tipe yang tetap bisa melaksanakan aktivitas, maka anak tetap bisa berenang saat menstruasi, bahkan berenang bisa mengurangi rasa nyeri akibat menstruasinya.
Namun jika anak termasuk tipe yang mengalami nyeri hingga mengganggu aktivitasnya, maka tidak disarankan berenang. Karena keadaan fisik dan mentalnya yang sedang tidak mendukung, selain itu berenang juga bisa membuat anak semakin tidak nyaman.
2. Ketahui bahwa tekanan air kolam renang jauh lebih besar daripada tekanan dalam tubuh anak
Beberapa anak dan orangtua mungkin khawatir jika berenang pada saat menstruasi akan membuat darah keluar dan mengotori air kolam renang. Namun, faktanya ketika anak berada di dalam kolam renang ataupun di laut, tekanan air kolam akan jauh lebih besar daripada tekanan dalam tubuh anak.
Sehingga menyebabkan darah tidak dapat mengalir keluar dari vagina selama anak berada di dalam air. Kecuali jika anak bersin, batuk dengan kencang, dan tertawa, hal ini bisa menyebabkan darah keluar. Tetapi hanya dalam jumlah yang sangat sedikit, dan tidak akan terlihat karena langsung larut dalam air.
3. Sebagai pencegahannya, anak bisa menggunakan tampon sebelum berenang
Walaupun darah tidak akan keluar selama anak berada di dalam kolam renang karena tekanan airnya yang besar sehingga mencegah darah mengalir, tetapi tekanan akan kembali normal ketika anak keluar dari kolam renang.
Hal ini bisa menyebabkan darah mengalir keluar, karena pembalut menyerap banyak air saat anak berada di dalam air. Solusinya adalah dengan menggunakan tampon sebelum berenang. Menggunakan tampon juga mencegah air menjadi tidak higenis bagi orang lain.
Tampon juga dapat menyerap darah menstruasi agar tidak bercampur dengan air kolam renang. Namun, remaja harus mengetahui cara yang benar untuk menggunakan tampon. Jika perlu, Mama dapat membantunya beberapa kali.
Agar lebih nyaman dan percaya diri, penting untuk memasukkan tali tampon ke dalam lapisan pakaian renang agar tidak terlihat.
Editors' Pick
4. Selain tampon, anak juga bisa menggunakan menstrual cup
Memiliki fungsi yang sama seperti tampon, menstrual cup juga digunakan untuk mencegah darah menstruasi keluar saat berenang. Walaupun tampon nyaman digunakan oleh remaja perempuan, ia juga bisa menggunakan menstrual cup yang satu ini.
Cara kerja menstrual cup adalah dengan memasukkan bagian “cup” nya ke dalam vagina, agar tetap berada di tempatnya kemudian wadahnya tersebut akan mengumpulkan darah dari dalam tubuh.
Seorang remaja dapat menggunakan menstrual cup selama hampir sepuluh jam secara konsisten. Daya serap menstrual cup tersebut sangat tinggi sehingga menstruasi tidak akan tercampur dengan air di kolam renang.
5. Membawa tampon dan pembalut ekstra saat pergi berenang atau berlibur
Apakah berenang saat menstruasi terkesan merepotkan? Jika remaja mama biasa menggunakan tampon pada saat berenang, maka anak harus melakukan tindakan pencegahan tertentu selama sepanjang hari.
Anak bisa membawa tampon dan pembalut ekstra di tasnya ketika pergi berenang atau berlibur.
Setelah anak selesai berenang, ia bisa berganti dan memakai pembalut.
Jika anak Mama menggunakan tampon pada awal-awal periode menstruasinya, maka anak harus selalu menggantinya sekitar tiga jam sekali.
Lalu apakah tampon sendiri aman bagi anak remaja? Tidak semua nyaman menggunakan tampon terlebih bagi perempuan yang belum menikah.
Namun tampon berukuran kecil dan boleh dipakai oleh remaja. Tampon dipakai tanpa mengenai selaput dara sehingga aman bagi kebanyakan anak remaja. Agar merasa lebih yakin, konsulitasikan dengan dokter terlebih dulu ya, Ma.
6. Menggunakan pakaian renang atau celana pendek yang ketat
Air dapat menyebabkan pembalut tidak dapat merekat dengan kuat, geser, bahkan terlepas, atau ketika anak menggunakan tampon iya khawatir talinya jadi terlihat, selain membuat tidak nyaman, hal tersebut juga bisa membuat anak merasa malu.
Agar tidak terjadi, maka anak bisa menggunakan pakaian atau celana ketat yang sangat pas di badan, atau ia bisa memilik mengenakan celana pendek yang akan membuatnya terlihat lebih modis dan santai saat berenang.
Selain itu, celana dapat membantu supaya pembalut tidak geser atau tali tampon yang tidak telrihat saat anak sedang renang.
7. Mengenakan pakaian renang yang berwarna gelap
Meskipun anak menggunakan pembalut, tampon, atau menstrual cup, darah menstruasi tidak bocor melalui bikini. Namun sebagai tindakan pencegahan, anak disarankan untuk mengenakan pakaian renang berwarna gelap agar kebocorannya hampir tidak terlihat.
Anak sebaiknya memilih pakaian renang yang memiliki lapisan tebal pada bagian celana agar tali tampon atau pembalut tidak terlihat. Anak bisa memilih warna pakaian renang hitam, biru tua, atau ungu tua, dan menikmati hari berenang yang menyenangkan bersama keluarga atau teman-temannya.
Saat aliran menstruasi bocor dan menyebabkan bercak pada pakaian renang, jangan sampai anak remaja panik. Ia bisa meminta bantuan Mama atau salah satu temannya dan bahkan bisa meminjam handuk dan pergi ke kamar mandi untuk mengganti tampon dan baju renangnya.
8. Jika masih ragu, anak bisa coba berenang di laut yang tidak terlalu ramai pengunjung
Jika anak masih ragu untuk berenang di kolam saat menstruasi, anak bisa coba berenang di laut yang tidak terlalu ramai pengunjung. Anak tidak perlu khawatir atau takut diserang hiu yang tertarik pada bau darah menstruasi yang keluar.
Karena tak ada studi yang membuktikan bahwa hiu menyerang manusia karena terpancing oleh darah menstruasi. Menurut International Shark Attack File, perempuan tetap bisa menyelam dengan aman walaupun sedang dalam periode menstruasinya.
Bahkan menurut Marie Levine, Founder and Executive Director of The Shark Research Institute, dirinya sudah berkali-kali menyelam ketika sedang menstruasi, dan tidak terjadi masalah apapun.
Nah itu dia Ma, tips agar anak perempuan bisa lebih nyaman jika ingin berenang saat menstruasi. Jangan pernah membatasi anak remaja untuk berenang selama menstruasi ya Ma, karena berenang di air dapat membantunya merasa lebih baik.
Baca juga:
- Benarkah Menggaruk Kulit saat Menstruasi Memicu Stretch Mark?
- Tips Melancarkan Menstruasi untuk Anak Remaja
- 7 Penyebab Menstruasi Tidak Teratur pada Remaja