10 Tips Meningkatkan Self-Esteem Anak Remaja yang Introvert
Anak yang introvert kerap kali disalahartikan, yang membuatnya memiliki harga diri yang rendah
11 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Remaja yang introvert seringkali dicap sebagai sebagai anak yang "pemalu", karena lebih banyak membiarkan orang lain berpartisipasi di kelas, tidak menikmati olahraga tim, memiliki sedikit teman, dan mungkin menghabiskan banyak waktu di kamar.
Banyak yang berasumsi bahwa, karena anak introvert tidak senang berpartisipasi dalam kelompok besar atau lebih pendiam, karena kurang percaya diri.
Ketahuilah bahwa hal ini tidak benar.
Sebaliknya, itu hanya cara individu introvert untuk menjalani kehidupannya.
Karena kebanyakan remaja yang aktif berpartisipasi secara sosial, banyak orangtua yang mulai "memperbaiki" anak-anak mereka agar lebih aktif.
Hal inilah yang membuat anak introvert kemudian mulai meragukan diri sendiri. Dan ketika ini terjadi, self esteem atau harga diri bisa mulai berkurang.
Untuk mencegah hal tersebut, berikut Popmama.com telah merangkum meningkatkan self-esteem anak remaja yang introvert. Yuk simak!
1. Hindari memberikan label pada anak introvert
Seseorang yang introvert sering diberi label atau cap berdasarkan perilaku lahiriahnya. Sayangnya, label ini salah. Tetapi ketika mendengar ini terus-menerus, harga dirinya dapat terpengaruh.
Menurut HuffPost, beberapa label paling umum yang ditempatkan pada orang introvert, meliputi:
- Membosankan
- Arogan atau kasar
- Kurang percaya diri
- Tidak bahagia dengan hidup mereka
- Malu
Hanya karena remaja introvert memiliki kehidupan secara berbeda dari remaja ekstrovert, itu tidak berarti mereka membosankan atau kurang percaya diri. Sebaliknya, mereka hanya disalahpahami.
Tapi seperti yang disebutkan di atas, label ini dapat memengaruhi harga diri mereka. Karena itulah, orangtua, keluarga, teman, guru, dan lingkungan terdekat anak perlu menghindari kosakata di atas agar tidak memengaruhi harga diri remaja yang introvert.
2. Mengubah kalimat negatif menjadi dorongan yang lebih positif
Kalimat yang mendorong adalah mengubah deskripsi negatif menjadi sesuatu yang positif.
Orangtua tidak hanya harus memerhatikan bagaimana mereka menggambarkan anaknya, tetapi juga harus dengan sopan mengoreksi penilaian orang lain.
Dengan demikian, sebelum Mama mengatakan remaja yang introvert "pemalu", Mama dapat mengubahnya menjadi "Ia perlu waktu untuk melakukan pemanasan dengan orang baru dan itu tidak masalah."
Atau, sebelum menyebutkan anak "terlalu sensitif" bisa diubah menjadi, "Dunia akan jauh lebih baik jika semua orang peduli, sama seperti kamu yang peduli pada orang lain".
Apa pun kata-katanya, memberikan kalimat positif daripada kalimat negatif adalah cara mudah untuk meningkatkan harga diri remaja yang introvert.
3. Menjelaskan pada anak bagaimana situasi sosial mungkin terjadi
Masuk ke situasi sosial yang tidak diketahui dapat menyebabkan kecemasan pada anak-anak introvert. Dan semakin banyak kecemasan yang dimiliki seseorang, itu dapat menyebabkan penurunan harga diri.
Dengan demikian, Mama dapat menjelaskan pada anak bagaimana situasi sosial mungkin berjalan, kecemasan yang dirasakan juga dapat dikurangi pada saat peristiwa itu terjadi.
Dilansir dari Quiet Revolution, mempersiapkan situasi sosial terlebih dahulu melalui penjelasan, dapat membantu remaja yang introvert memahami apa yang diharapkan ketika memasuki situasi sosial.
Ini pada dasarnya adalah permainan peran yang dilakukan saat anak masih usia kanak-kanak.
Namun ketika ini dilakukan, tingkat kecemasan anak pada lingkungan sosial menurun secara signifikan, dan harga dirinya pun meningkat.
4. Berikan remaja introvert waktu untuk mengisi ulang energinya
Jika remaja introvert tidak diberi waktu untuk mengisi ulang energinya di antara situasi sosial, ia tidak merasa siap untuk menangani lingkungan sosial berikutnya.
Dan ketika ini terjadi, harga dirinya mungkin turun, mengetahui bahwa ia tidak akan menjadi dirinya yang terbaik di depan orang lain.
Dilansir dari LifeHack, setelah berada dalam sekelompok orang untuk jangka waktu tertentu, orang introvert membutuhkan waktu sendiri dalam ketenangan untuk mendapatkan kembali energinya, agar ia bisa menghadapi interaksi sosial berikutnya.
Jika orangtua dapat memberikan anak waktu ini, harga dirinya akan terjaga dengan baik. Kkarena anak mama mengetahui bahwa ia akan tampil dengan maksimal saat menghadapi situasi sosial yang berbeda dengan orang-orang yang baru.
Editors' Pick
5. Jangan mencoba mengubah kepribadian introvert yang anak miliki
Ketika orangtua mencoba mengubah anak remajanya, ini mengirim pesan kepadanya bahwa kepribadiannya tidak cukup baik. Dan tak dapat dimungkiri lagi, bahwa mengatakan ini bisa menurunkan harga diri anak.
Dilansir dari Hey Sigmund, orangtua perlu "menerima dan merangkul" remaja introvert apa adanya.
Hanya karena anak tidak menggunakan waktunya untuk bersosialisasi dan tidak ingin bermain olahraga tim, ini tidak membuatnya kurang dari anak-anak lain.
Kepribadian introvert ini hanya membuat remaja menjadi individu yang unik, dan tetap harus dicintai.
6. Hargai apa pun yang menjadi pilihan anak
Dibanding dengan anak-anak ekstrovert, remaja dengan kepribadian introvert memiliki pilihan hidup yang sangat spesifik.
Daripada mencoba mengubah pikirannya tentang cara melakukan sesuatu, cobalah untuk menghormati pilihan anak. Ini akan meningkatkan harga dirinya.
Misalnya, jika anak mama hanya ingin memiliki beberapa teman, itu adalah haknya dan hargailah. Atau jika anak tidak ingin berada masuk dalam olahraga tim, itu bagus untuknya.
Selama anak bahagia dan berkembang, tidak ada masalah dengan beberapa pilihan yang dibuatnya tentang kehidupan sosial.
Jadi yuk dukung apa pun pilihan anak!
7. Mendengarkan anak dengan baik ketika ia membicarakan perasaannya
Dilansir dari Parents, seringkali seseorang yang introvert akan menahan perasaan di dalam diri mereka sendiri, dan membuat situasi lebih sedikit karena tidak ingin perhatian tertuju pada diri mereka sendiri.
Karena itu, Mama Papa harus memastikan untuk mendengarkan remajanya ketika ia berbicara tentang perasaannya. Ketika anak menyadari bahwa ia benar-benar didengarkan, maka harga dirinya akan melonjak.
Ini terjadi karena banyak yang tidak mendengarkan introvert, mengingat sifatnya yang pendiam. Karena itu, diperhatikan dan didengar adalah hal yang dibutuhkan introvert untuk meningkatkan harga dirinya.
8. Hindari terlalu mendorong anak untuk menceritakan konfliknya
Remaja introvert mungkin tidak suka membicarakan konflik yang dialami. Dan jika anak dipaksa untuk membicarakan konfliknya, maka ia mungkin akan menutup diri sepenuhnya.
Dilansir dari Psychology Today, cara terbaik yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu anak remajanya yang introvert adalah dengan mengajukan pertanyaan yang dapat membantu menyelesaikan konflik, tetapi tidak untuk "menginterogasi".
Dengan melakukan ini, remaja akan tahu bahwa ia dapat mempercayai orangtuanya dan datang untuk membicarakan masalah.
Dalam prosesnya, anak tahu bahwa dalam masalah apa pun ia memiliki orangtua yang mendengarkan dan mendukung, sehingga ini akan berkontribusi pada meningkatnya harga diri.
9. Berikan pujian pada anak ketika ia berani mengambil risiko
Ketika remaja introvert keluar dari zona nyamannya untuk mengambil risiko, itu adalah sesuatu yang harus dipuji oleh orangtua.
Dilansir dari VeryWell Family, ketika remaja didorong dan dipuji karena mencoba pengalaman baru, kepercayaan dirinya akan tumbuh. Dan saat kepercayaan diri meningkat, ini juga akan memengaruhi harga dirinya.
Karena itulah, ketika Mama tahu betapa sulitnya bagi seorang anak introvert untuk melangkah keluar dan mengambil risiko, itu harus diakui secara positif.
Memberikan pujian juga akan membuat anak termotivasi untuk mencoba lebih banyak pengalaman dan mengambil risiko baru.
10. Menemukan hal yang disukai atau diminati anak
Mungkin sulit untuk menentukan apa yang disukai atau diminati anak mama yang introvert.
Dilansir dari GoodNet, untuk menemukan hal-hal yang anak minati, Mama perlu mencari tahu kegiatan apa yang membuatnya menghabiskan energi yang tersimpan selama ini.
Menggunakan energi adalah salah satu indikasi pertama para introvert ketika menemukan sesuatu yang mereka sukai.
Ketika anak yakin dengan hal-hal yang ia lakukan, ini akan membuatnya bersemangat untuk mendalaminya dan mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Ketika anak menemukan keberhasilan ini, harga dirinya pun akan meningkat.
Nah itulah beberapa tips untuk meningkatkan self-esteem remaja yang introvert. Ketika anak yang introvert seringkali disalahpahami dan dianggap "kurang", sebenarnya ada banyak kelebihan yang dimiliki oleh anak dengan kepribadian yang satu ini lho!
Misalnya, anak yang introvert cenderung berbicara sebelum berpikir dan menjadi pendengar yang baik. Inilah karakteristik yang banyak diinginkan orangtua pada anaknya lho!
Baca juga:
- 7 Cara Membangun Komunikasi dengan Anak yang Introvert
- 5 Tips Menjaga Kepercayaan Diri untuk Anak yang Introvert
- Tidak Sama, Ini Perbedaan Anak Introvert dan Pemalu