Saat anak memasuki usia remaja, adalah ide yang baik untuk menanamkan beberapa tips perawatan diri. selain meningkatkan rasa kepedulian untuk diri sendiri, perawatan ini dapat menciptakan rasa tanggung jawab bersama dengan kemandirian.
Selain itu, menanamkan perawatan diri pada anak sejak usia remaja, dapat menjadi kebiasaan baik yang dapat dilakukan anak hingga tumbuh dewasa. Karena ia perlu tahu bahwa kesehatan, baik fisik dan mental, serta kebersihan sangat penting.
Sebagai tahap permulaan, Mama dapat mengajarkan anak beberapa cara yang benar untuk memiliki rutinitas dan tips perawatan diri sendiri.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa rutinitas perawatan diri untuk menunjang kesehatan remaja, di bawah ini:
1. Mengekspresikan emosi melalui hobi kreatif
Freepik
Ada begitu banyak hobi kreatif yang dapat dilakukan remaja. Hobi ini dapat menjadi media kreatif yang bagus untuk mengekspresikan emosi remaja, yang mungkin tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Contoh kreatif yang bagus sebagai hobi adalah belajar memainkan alat musik, belajar membuat kue, kegiatan DIY, dan membuat jurnal.
Faktanya, dengan menulis jurnal, ada banyak aspek yang bisa anak dapatkan. Seperti menyampaikan emosi yang tak bisa disampaikan pada orang lain, menulis tentang harinya, jurnal seni, jurnal kutipan, bahkan jurnal kerajinan.
Setiap outlet kreatif adalah cara yang bagus bagi remaja untuk berhubungan dengan emosinya sendiri.
2. Terlibat dalam beberapa bentuk aktivitas fisik
Freepik
Kesehatan mental memang penting, namun begitu juga kesehatan fisik. Membiasakan rutinitas kesehatan fisik untuk anak remaja sejak usia muda adalah hal positif yang akan bermanfaat hingga usia dewasa kelak.
Mama bahkan dapat meminta anak melakukan aktivitas fisik sejak usia muda dengan cara yang menyenangkan. Misalnya mendaftarkan anak ke tim olahraga di sekolah, atau lakukan sesi dansa di rumah setiap hari.
Namun ingatlah untuk tidak memaksa anak melakukan aktivitas fisik. Meskipun penting, anak perlu mencari tahu aktivitas fisik mana yang ia sukai, dan memasukkannya ke dalam rutinitas hariannya. Jika dipaksa, ini bisa membuatnya semakin memberontak.
3. Jangan lupa untuk mengucap syukur
Freepik/Towfiqu999
Di dunia sekarang ini, sangat mudah untuk melupakan hal-hal yang kita syukuri. Maka dari itu, yuk dorong anak remaja untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya atas berbagai hal setiap hari.
Anak dapat melakukannya dengan menulis jurnal ungkapan syukur, atau Mama dapat mengadakan kebiasaan keluarga sebelum makan malam atau sebelum tidur, di mana setiap anggota keluarga mengungkapkan satu atau dua hal yang disyukuri setiap hari.
Ini tidak hanya mendorong anak untuk melihat hal-hal positif dalam hidup, tetapi akan membantunya mendapatkan perspektif dan empati seiring bertambahnya usia.
Editors' Pick
4. Tidak ada waktu layar selama beberapa jam
Freepik/jannoon028
Terhubung secara online atau menatap layar sepanjang hari bisa melelahkan secara mental, belum lagi efek psikologis media sosial pada remaja yang sedang tumbuh bisa sangat buruk.
Maka dari itu, dorong anak untuk offline alias mematikan layar selama beberapa jam sehari. Mama bisa menjelaskan pada anak bahwa cara sederhana ini bisa berdampak positif bagi kesehatan mental bahkan fisiknya.
Jangan memaksakannya, tetapi hadirkan beberapa pilihan lain yang akan memperbaiki kesehatan mentalnya. Mama dapat menyarankan kegiatan alternatif seperti bermain papan permainan bersama keluarga, membaca buku, atau bahkan berjalan-jalan.
5. Menenangkan diri sejenak dengan menyatu dengan alam
Freepik
Bukan hal yang mengherankan lagi jika ada sesuatu yang menenangkan saat berada di alam. Ini bisa menjadi aktivitas keluarga dan sesuatu yang pada akhirnya dapat dilakukan anak sendiri ketika ia bertumbuh dewasa.
Mama dapat merencanakan perjalanan ke taman kota di akhir pekan, dan jika tak memungkinkan untuk ke luar rumah, minta anak duduk di halaman luar rumah, dan melihat matahari terbenam. Ini juga merupakan cara bagi anak-anak untuk mendapatkan udara segar dan menjauh dari ponselnya sejenak.
6. Melakukan meditasi bersama-sama
Pexels/Monstera
Dilansir dari Psychology Today, meditasi adalah cara yang bagus untuk merilekskan tubuh dan pikiran. Ini juga mendorong teknik pernapasan yang baik dan membuat tubuh tidak stres.
Saat seorang anak memasuki usia remaja, beberapa hal dan tekanan bisa membingungkannya, bahkan bisa membuatnya stres. Untuk itu, bersama-sama dengan Mama, ajak anak untuk bermeditasi sekitar 5 sampai 10 menit sehari.
Minta anak duduk, memejamkan mata, dan mengambil beberapa napas dalam-dalam untuk menjernihkan pikirannya. Ini juga merupakan teknik yang bagus untuk digunakan ketika situasi tertentu membuatnya stres.
Dengan meditasi, anak memiliki waktu beberapa menit untuk menenangkan diri dan daripada meresponnya dengan perilaku buruk.
7. Bersihkan kamar tidur setiap minggu
Freepik/Pvproduction
Memiliki lingkungan yang bersih dapat membuat remaja merasa lebih baik secara mental dan membuatnya tetap termotivasi untuk memiliki rutinitas dalam hidup. Maka dari itu, dorong anak untuk membersihkan kamar tidurnya di akhir pekan.
Dengan melakukannya secara rutin, ini akan menanamkan kebiasaan tersebut seiring dengan bertambahnya usia anak.
Selain itu, lingkungan yang bersih memberikan anak remaja mama pikiran yang bersih, menghilangkan stres dari segala kekhawatiran yang mungkin dimiliki, dan juga memberikannya rasa positif.
8. Menyikat gigi dan melakukan flossing setiap hari
Freepik
Menyikat gigi setiap hari adalah kebiasaan kecil, tapi penting yang perlu ditanamkan. Penting unruk menyikat gigi di pagi hari dan sebelum tidur. Remaja juga sudah cukup usia untuk melakukan flossing atau menggunakan benang gigi.
Menyikat gigi setiap hari dan diselingi oleh penggunaan flossing dapat mendorong kebersihan yang baik bagi remaja. Jangan lupa juga untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali ya, Ma!
Kini Mama telah mengetahui apa saja delapan rutinitas perawatan diri untuk menunjang kesehatan remaja. Banyaknya aktivitas remaja dari pagi hingga sore hari membuatnya kerap melupakan hal-hal penting untuk merawat kesehatan diri sendiri.
Jadi, jangan ragu ya Ma untuk tanamkan kebiasaan di atas pada anak, agar ia memahami pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik hingga dewasa nanti.