Waspada, 11 Tanda Peringatan Gangguan Kesehatan Mental pada Anak
Pastikan agar orangtua tidak menyepelekan atau mengabaikan tanda ini pada anak
5 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah kesehatan mental kini tak hanya menyerang orang dewasa saja. Masalah ini sekarang menjadi jauh lebih umum pada anak-anak dan remaja. Faktanya, ada lonjakan situasi krisis kesehatan mental remaja dalam beberapa tahun terakhir.
Dilansir dari laman World Health Organization (WHO) secara global, satu dari tujuh anak berusia 10-19 tahun mengalami gangguan mental, menyumbang 13% dari beban penyakit global pada kelompok usia ini.
Tak sedikit ahli menyebut gangguan mental anak sebagai masalah serius, karena gangguan kesehatan mental yang berujung pada bunuh diri, menjadi penyebab kematian keempat di antara anak usia 15-19 tahun.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali apa saja tanda gangguan kesehatan mental pada anak dan remaja, agar mendapatkan penanganan lebih dini.
Berikut Popmama.com telah merangkum 11 tanda peringatan gangguan kesehatan mental pada anak. Orangtua patut waspada!
1. Mengisolasi diri lebih dari biasanya
Menurut Dr. Caroline Fenkel, DSW, LCSW, seorang Chief Clinical Officer dari Charlie Health, mengisolasi atay menyendiri dapat menjadi tanda yang jelas bahwa sesuatu sedang terjadi.
Meskipun normal bagi anak-anak dan remaja untuk menghabiskan waktu jauh dari orangtua mereka, Dr. Fenkel mengatakan, penting bagi orangtua untuk mulai mengajak anaknya berbicara, ketika ia menghabiskan lebih banyak waktu di kamar daripada biasanya, atau menolak keluar untuk makan malam.
Demikian pula, jika anak secara konsisten menghindari acara perkumpulan seperti jalan-jalan, pesta, atau pertemuan dengan teman-teman, ini sudah waktunya untuk berbicara dengannya dan mencari tahu apa yang terjadi.
2. Tidak lagi tertarik pada hal yang dulu ia nikmati
Pandemi beberapa tahun terakhir ini telah membuat beberapa anak mengubah minatnya, karena harus menghabiskan lebih banyak waktu di rumah.
Namun Dr. Fenkel mengatakan, anak yang tiba-tiba kehilangan minat atau menghindari aktivitas yang dulu disukai, adalah tanda peringatan kesehatan mental lain yang tidak boleh diabaikan orangtua.
Jadi, jika Mama melihat anak yang biasanya menyukai video game tiba-tiba berhenti bermain, atau anak yang biasanya menunjukkan minat pada olahraga tiba-tiba kehilangan semangat, Mama mungkin perlu mengajaknya berbicara.
3. Perubahan signifikan dalam penampilan
Jelas, anak-anak dan remaja sering mengubah penampilan mereka saat mereka mulai tumbuh dewasa. Namun, Dr. Fenkel mengatakan bahwa, perubahan penampilan yang tiba-tiba tanpa tanda peringatan, dapat menjadi tanda bahaya bagi kesehatan mental anak.
Karena penampilan adalah topik sensitif untuk anak-anak dan remaja, Dr. Fenkel sangat menyarankan untuk berbicara dengan anak tentang perubahan ini dengan tenang dan tanpa menghakimi.
4. Perubahan suasana hati yang drastis
Sementara sebagian besar anak remaja mengalami pasang surut emosi, Mama mungkin tahu perubahaan emosi apa yang normal bagi anak.
Jika Mama memerhatikan bahwa anak secara signifikan lebih sedih, lebih mudah tersinggung, atau lebih marah dari biasanya selama lebih dari beberapa hari berturut-turut, ini bisa menjadi indikasi sesuatu yang lebih serius.
Perubahan suasana hati yang drastis ini bisa menjadi pertanda bahwa anak sedang berjuang dengan kesehatan mentalnya dan tidak mampu lagi menahannya.
Editors' Pick
5. Perubahan kinerja di sekolah
Dilansir dari Youth.gov, perubahan kinerja sekolah juga dapat menunjukkan tantangan kesehatan mental bagi anak-anak dan remaja.
Mama mungkin melihat penurunan mendadak dalam kinerja sekolah anak secara keseluruhan, mulai drai kesulitan berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas sekolah, hingga penurunan nilai meskipun anak berusaha untuk melakukannya dengan baik.
Tanda-tanda selanjutnya yaitu anak yang menghadapi kondisi kesehatan mental mungkin tiba-tiba tampak takut sekolah, menolak pergi ke sekolah, atau kesulitan bangun untuk pergi ke sekolah, meskipun pada waktu yang sama seperti biasanya.
6. Perubahan pada kebiasaan makan
Sama seperti perubahan suasana hati, perubahan kebiasaan makan juga bisa menjadi indikasi yang jelas ketika anak mengalami masalah kesehatan mental.
Ia mungkin tiba-tiba beralih dari makan makanan biasa dan camilan menjadi hampir tidak makan sama sekali, atau mungkin tiba-tiba makan secara tidak konsisten.
Jika Mama melihat perubahan ekstrim dalam kebiasaan makan anak, segera konsultasikan dengan dokter untuk melihat bagaimana penanganan yang bisa Mama lakukan, dan apakah anak membutuhkan obat tambahan.
7. Penurunan pada tonggak perkembangan
Dilansir dari Raising Children, kemunduran tonggak perkembangan juga bisa menjadi indikasi bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan kesehatan mental anak.
Ia mungkin tiba-tiba mulai menggunakan perilaku terlihat seperti anak-anak, seperti mengisap jempol atau mengamuk. Bahkan anak mungkin juga mulai mengompol lagi, ingin tidur bersama Mama, atau menunjukkan tanda-tanda kecemasan akan perpisahan.
Meskipun perilaku ini bisa membuat orangtua frustrasi, cobalah untuk mengingat bahwa anak tidak mungkin melakukannya dengan sengaja. Itu hanya cara mereka untuk menunjukkan kepada Mama bahwa ada sesuatu yang salah.
8. Kesulitan tidur
Banyak anak yang mengalami gangguan kecemasan atau kondisi kesehatan mental lainnya juga mengalami kesulitan tidur.
Mereka mungkin sering terbangun di malam hari, mengalami mimpi buruk atau teror malam, atau menderita insomnia seperti orang dewasa.
Selain itu, beberapa anak dan remaja dengan depresi mungkin condong ke arah lain, yang berarti mereka tampaknya susah bangun dan selalu ingin tidur. Bagaimanapun juga, ini adalah tanda-tanda masalah.
9. Sering mengeluh sakit kepala dan sakit perut
Terkadang masalah kesehatan mental tidak muncul seperti yang kita pikirkan. Sebaliknya, mereka mungkin terlihat seperti gejala umum dari banyak kondisi kesehatan fisik.
Dilansir dari Mayo Clinic, gejala-gejala ini termasuk sering sakit kepala dan sakit perut. Ini terutama berlaku untuk kondisi seperti kecemasan, terutama jika anak juga tidak tidur nyenyak atau mengalami perubahan nafsu makan.
10. Lebih sedikit energi dari biasanya
Anak-anak dan remaja biasanya memiliki banyak energi untuk beraktifitas sehari-hari, bahkan mereka tampak tidak pernah lelah.
Namun, ketika berurusan dengan kondisi kesehatan mental yang tidak diobati, ini dapat menguras siapa pun. Inilah yang membuat berkurangnya energi menjadi salah satu gejala dari beberapa gangguan kesehatan mental.
Karena itu, jika anak mama yang biasanya energik tiba-tiba tampak terjebak di sofa atau tempat tidur sepanjang hari, mungkin sudah saatnya untuk berbicara dengannya tentang kesehatan mentalnya.
11. Terobsesi dengan berat badan atau penampilan fisik
Sayangnya, remaja saat ini hidup di dunia di mana ia terus-menerus membandingkan dirinya dengan orang lain. Berkat media sosial, tak sedikit anak-anak yang menjadi terobsesi dengan berat badan dan penampilannya.
Dilansir dari John Hopkins All Children's Hospital, sekitar 95 persen orang dengan gangguan makan jatuh pada usia 12 hingga 25 tahun.
Artinya ketika anak tiba-tiba terobsesi dengan berat badan atau penampilan fisik, ini bisa menjadi tanda bahwa ia sedang berjuang kepercayaan dirinya yang bisa berujung pada gangguan kesehatan mentalnya.
Itulah 11 tanda peringatan gangguan kesehatan mental pada anak, yang perlu orangtua waspadai. Jika tanda-tanda peringatan ini muncul pada anak, Mama mungkin merasa khawatir dengan kesehatan dan keselamatan anak secara keseluruhan.
Untuk mengatasinya, ada beberapa tempat-tempat fasilitas perawatan kesehatan mental yang sepenuhnya dapat disesuaikan untuk pasien anak-anak dan remaja yang membutuhkan bantuan.
Dengan menemukan profesional dan perawatan yang tepat untuk anak, Mama dapat membantunya segera pulih dari krisis kesehatan mental apa pun yang dialami.
Baca juga:
- 5 Gangguan Kesehatan Mental yang Sering Terjadi pada Remaja
- 7 Tips Sederhana Merawat Kesehatan Fisik dan Mental Remaja
- Bagaimana Media Sosial Bisa Memengaruhi Kesehatan Mental Remaja?