5 Zodiak Anak yang Suka Egois dan Mementingkan Diri Sendiri
Bisa disebabkan karena ingin mendapatkan perhatian atau kebiasaan manja
4 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap anak memiliki dua sifat yang menjadi kelebihan dan kekurangannya. Sifat negatif tersebut yang menjadi sisi kekurangan dalam diri anak. Terkadang sifat ini juga menjadi penghalang dalam kehidupan sosial anak.
Salah satu sifat negatif yang tak jarang ditemui adalah, sikap egois. Anak dapat dianggap egois ketika dirinya lebih mendahulukan kepentingan diri sendiri, serta mengesampingkan toleransi atas perasaan dan kebutuhan orang lain.
Sifat ini dapat muncul karena bisa dipengaruhi oleh zodiaknya. Karena masing-masing zodiak anak memiliki keunikan dan karakter sendiri yang menjadi ciri khasnya. Beberapa zodiak anak ini menonjolkan karakter yang egois. Ada zodiak apa saja ya, Ma?
Berikut ini Popmama.com akan membahas 5 zodiak anak yang dikenal suka egois, yuk simak ada zodiak apa saja!
1. Aries (20 Maret - 19 April)
Anak yang berzodiak Aries sering dianggap pribadi yang paling egois diantara zodiak yang lainnya. Anak dikenal sangat mengunggulkan dirinya sendiri.
Sehingga tidak jarang ia mengalami kesulitan ketika harus bekerja sama dalam tim, Apalagi ketika anak harus berperan dalam membantu keberhasilan seluruh timnya.
Saat ia menginginkan sesuatu, anak dapat berjuang secara maksimal untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Hal ini juga didorong oleh sifat keras kepala dan tekadnya yang kuat dalam menjalani hidup.
Oleh karena itu, anak Aries ini perlu belajar tentang berkorban jika ingin lebih berhasil saat membangun hubungan dengan orang lain.
Editors' Pick
2. Taurus (20 April - 20 Mei)
Anak yang berzodiak Taurus ini, dikenal sebagai anak yang mengutamakan kesenangan untuk dirinya sendiri. Anak juga cenderung menyukai kemewahan, karena ia butuh perasaan aman dan nyaman dalam hidupnya.
Kebutuhan inilah yang tidak jarang mendorong anak untuk bersikap agresif dan suka materialistis. Anak juga cenderung memaksa orang disekitarnya untuk memenuhi standar kenyamanannya.
Hal ini dilakukannya terkadang tanpa mempertimbangkan situasi dan kondisi orang disekitarnya, sehingga suka timbul konflik.
Jika anak tidak ingin terus berkonflik, maka Mama perlu mengajarkan anak untuk lebih bersyukur dengan apa yang ia punya dan menghilangkan rasa keinginan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.