Ini 4 Kalimat yang Perlu Dihindari agar Anak Tumbuh Sukses
Kalau ingin anak sukses, jangan ucapkan kalimat-kalimat ini, Ma
15 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua pasti menginginkan anak-anaknya agar menjadi sosok yang sukses dan berhasil di kemudian hari. Salah satu yang menentukan kesuksesannya adalah pola asuh.
Hal ini dikarenakan anak-anak membentuk karakter dan berkembang sesuai dengan apa yang ia alami sejak kecil.
Seorang penulis dan pakar pengasuhan anak asal Amerika Serikat, Margot Bisnow telah mewawancarai 70 orang tua yang membesarkan anak hingga menjadi sukses.
Dari hasil wawancara, Margot menemukan bahwa komunikasi orangtua terhadap anak memainkan peran besar dalam kesuksesan anak di masa depan.
Kali ini, Popmama.com telah merangkum 4 kalimat yang perlu dihindari agar anak tumbuh sukses dari pengamatan Margot Bisnow. Simak baik-baik informasi berikut, Ma.
1. "Mama tidak percaya kamu, jadi Mama akan cek PR kamu dan memperbaiki kalau ada yang salah."
Sejak kecil, anak perlu diajarkan tentang tanggung jawab supaya ia bisa menghadapi masalah sendiri, belajar dari kesalahan, dan semakin percaya diri seiring bertambah umur.
Salah satu kalimat yang tidak boleh Mama ucapkan adalah, "Mama tidak percaya kamu, jadi Mama akan cek PR kamu dan memperbaiki kalau ada yang salah."
Ketika Mama memiliki masalah kepercayaan dengan si Anak, mereka akan mulai meragukan dirinya dan menjadi tidak percaya dengan pilihan yang ia buat. Alih-alih melakukan itu, Mama dapat mempercayai anak.
Saat anak melakukan kesalahan dalam PR-nya, berikan dukungan dan ajak ia untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Dengan begitu, anak akan bekerja lebih keras dan menunjukkan pada Mama bahwa keputusan mendukungnya sangat tepat.
Editors' Pick
2. "Tidak boleh main sepulang sekolah sampai nilai kamu meningkat."
Banyak orang tua yang ingin anaknya selalu mendapat hasil akademis yang bagus, tapi sebenarnya tidak memahami keinginan dan cita-cita anak-anak mereka.
Beberapa anak mungkin tidak memiliki keinginan untuk pintar dalam akademis dan memiliki hobi sendiri, tetapi orang tua justru memaksakan kehendak terhadap si Anak.
Padahal, seharusnya orangtua mendukung keinginan anak-anaknya. Dengan memfasilitasi dan mendukung hobinya, anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi dan juga membuat keputusan sendiri.
Tak hanya itu, aktivitas bermain bersama teman-teman membantu anak belajar bersosialisasi dan membuat aturan serta kesepakatan.