Banjir Bandang di Lahat Sebabkan Anak 11 Tahun Meninggal
10 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bencana banjir bandang menghantam lebih dari 25 desa di 14 kecamatan Kabupaten Lahat (9/3) pagi. Seorang anak usia 11 tahun meninggal dunia akibat kejadian ini.
Selain itu, banjir juga merendam ratusan rumah, menghanyutkan sekitar 7 rumah warga hanyut, merusak sejumlah fasilitas, dan juga sawah seluas 40 hektare terancam gagal panen.
Saat ini, para warga takut derasnya aliran sungai akan kembali. Apalagi beberapa tahun lalu desa Lubuk Sepang mengalami musibah banjir hingga menyebabkan kerusakan pada banyak rumah.
Berikut telah Popmama.com rangkum sejumlah informasi mengenai banjir bandang di Lahat yang menyebabkan anak 11 tahun meninggal. Silakan dibaca.
Editors' Pick
1. Anak 11 tahun meninggal akibat banjir bandang di Lahat
Anak berinisial GD (11) meninggal dunia akibat terseret arus banjir bandang. GD sendiri tercatat sebagai warga Bedeng RD, PJKA Kecamatan Lahat. Saat ini jenazah GD sudah berhasil dievakuasi oleh warga.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iqbal Alisyahbana telah mengatakan bahwa data terhimpun ditemukan satu korban meninggal dunia berinisial GD tenggelam terbawa arus sungai.
Tim gabungan TNI, BPBD dan SAR Kabupaten Lahat masih melakukan pencarian guna mengantisipasi korban lainnya serta mendata kerugian akibat banjir tersebut. BPBD juga telah membawa bantuan bagi para korban.
"BPBD Sumsel membawa bantuan 200 paket dan melakukan kajian cepat," ucap Iqbal.
2. Banjir bandang menyebabkan kerusakan di sekitar Lahat
Diketahui pula saat ini empat rumah warga di Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat hanyut disapu banjir bandang.
Kepala Desa Lubuk Sepang, Verli Trinurhadi mengungkapkan bahwa di desanya ada 95 keluarga yang terdampak banjir. Sementara rumah yang terendam dan mengalami kerusakan ringan sebanyak 75 unit dan 4 unit rumah warga hanyut.
Aliran air yang deras telah mencapai empat meter hingga menyentuh Jembatan Tanjung Sirih yang menghubungkan Pulau Pinang dengan Kota Agung, Pagaralam. Peristiwa ini menyebabkan kendaraan tidak dapat melintasi jembatan.
"Ngeri nanti pas lewat jembatanya roboh," ucap Ruly, salah satu pengendara motor yang terjebak di Desa Tanjung Sirih.