Beritahu Anak, Google Peringati Modus Penipuan dalam Gmail

Google beri peringatan tentang penipuan baru di layanan e-mail mereka

4 Mei 2023

Beritahu Anak, Google Peringati Modus Penipuan dalam Gmail
Pixabay/gabrielle_cc

Baru-baru ini, Google menerbitkan peringatan terhadap seluruh pengguna layanan e-mail milik mereka untuk berhati-hati dengan modus penipuan baru.

Penipuan yang dilakukan melalui layanan Gmail ini dilakukan dengan cara berpura-pura sebagai Google yang mengirimkan e-mail palsu ke Inbox pengguna Gmail.

Saat pengguna tergiur dan mengeklik link yang tertera, hackers (peretas) akan langsung mencuri data-data pengguna tersebut.

“Dengan berfokus menyediakan pengalaman pengguna sebaik mungkin, Google telah mendapatkan kepercayaan sebagai merek tepercaya. Namun, oknum lain terkadang mencoba mengatasnamakan Google untuk menipu orang lain,” ucap Google melalui situs blog resminya.

Agar Mama bisa memberitahu anak yang sudah memiliki Gmail untuk berhati-hati, berikut Popmama.com sediakan informasi tentang Google peringati modus penipuan dalam Gmail.

Simak informasi berikut ini, Ma.

Editors' Pick

1. Modus penipuan baru yang menargetkan pengguna Gmail

1. Modus penipuan baru menargetkan pengguna Gmail
Pixabay/diedryreyes3456

Modus penipuan ini menargetkan semua pengguna Gmail melalui Inbox.

Kabarnya, hackers akan mengirimkan e-mail palsu mengatasnamakan Google ke setiap pengguna dengan judul “Online Reward Program” (Penghargaan Program Daring). Bisa saja pengguna yang ditargetkan adalah Mama atau si Anak.

Pesan palsu ini diketahui tujuannya untuk mencuri data para pengguna. Ketika pengguna yang menjadi target penipuan membuka pesan tersebut, ia akan diberitahu bahwa ia terdaftar dalam program penghargaan online. Adapun berikut isi dari e-mail palsu:

“Selamat, Anda adalah pengguna Google yang beruntung. Setiap 10 juta pencarian tercapai di seluruh dunia, kami akan mengumumkan kepada pengguna dengan mengirimkan hadiah tanda terima kasih. Anda adalah pengguna yang beruntung!”

2. Link yang tertera pada e-mail palsu berisiko kecolongan data pribadi

2. Link tertera e-mail palsu berisiko kecolongan data pribadi
Dok. Netsanity

Pesan tersebut dilaporkan mencantumkan sebuah link yang bisa diklik oleh pengguna. Namun, jika pengguna mengeklik link itu, hackers akan melancarkan praktik penipuan untuk mencuri data pribadi.

Bukan hanya identitas yang dicuri, melainkan juga uang para pengguna yang terdapat dalam device milik pengguna.

Saat ini, Google mengimbau semua pengguna untuk waspada terkait jenis penipuan tersebut. Mereka menjelaskan bahwa notifikasi tersebut berpeluang meminta alamat e-mail atau informasi data pribadi lainnya.

“(Notifikasi) pop-up yang muncul dimungkinkan meminta alamat e-mail dan informasi data pribadi lainnya. Google tidak melakukan permintaan secara spontan menggunakan format tersebut,” tegas Google

3. Saran Google sebagai pencegahan korban penipuan pencurian data

3. Saran Google sebagai pencegahan korban penipuan pencurian data
Freepik/DCStudio

Google menyarankan beberapa langkah yang dapat diterapkan pengguna agar dapat terhindar dari kasus penipuan serupa. Langkah-langkah ini bisa Mama ajarkan pada si Anak agar lebih berhati-hati.

Berikut ketiga tips dari Google agar pengguna bisa terhindar dari potensi pencurian data, yaitu:

  1. Mengambil waktu sejenak. Penipuan dirancang untuk menciptakan sebuah urgensi, yang pengguna diminta untuk mengambil keputusan dengan cepat. Oleh karena itu, berhenti sejenak dan pikirkan kembali tentang kebenaran pesan tersebut.
  2. Memverifikasi ulang: Lakukanlah riset secara berulang terkait detail informasi yang didapatkan. Pikirkan kembali apa pesan yang ditulis masuk akal atau tidak.
  3. Jangan sembarang mengirim informasi pribadi: Tidak ada orang atau lembaga yang memiliki hak untuk meminta informasi pribadi penggunanya secara tiba-tiba.

Demikian informasi yang bisa Mama dapatkan mengenai Google peringati modus penipuan dalam Gmail. Sampaikan informasi ini juga untuk anak ya, Ma. Jangan sampai ia menjadi korban penipuan dan datanya diambil.

Baca juga:

The Latest