Kesal Ditegur saat Chatan, Anak Disiram Air Panas oleh Ibunya di Depok
Penganiayaan ini dilakukan oleh ibu kandung anak itu sendiri
7 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nasib malang seorang anak usia 14 tahun di Depok, yaitu RA, tega dianiaya oleh ibu kandungnya sendiri. Kejadian terjadi di wilayah Pancoran Mas, Kota Depok.
Motif dari tindakan penganiayaan ini adalah akibat sang ibu tidak terima ditegur oleh RA ketika berbincang dengan laki-laki lain di media sosial Facebook.
Saat ini, polisi sedang mencari keberadaan dari si ibu yang merupakan pelaku dalam penganiayaan ini. Berikut Popmama.com sediakan kronologi anak disiram air panas oleh ibunya di Depok.
Simak informasi di bawah ini.
Editors' Pick
1. Kronologi anak disiram air panas oleh ibunya di Depok
Ketua RT 001 RW 003 Depok, Abdi Rahman mengatakan bahwa penganiayaan tersebut dilakukan karena si ibu tidak terima ditegur oleh RA.
Awal mulanya, ibu RA bermain media sosial Facebook dan berkenalan dengan seorang laki-laki lewat situ, lalu mengobrol. Ayah dari RA sendiri diketahui sudah meninggal dunia empat tahun lalu.
RA menegur dan melarang ibunya berkomunikasi dengan laki-laki lain melalui media sosial Facebook. Setelah ditegur, ibu kandungnya kemudian naik pitam dan langsung memukuli RA. Penganiayaan ini berlangsung lebih dari 1 kali.
Tidak hanya dipukuli, ibu kandung RA bahkan tega menyiram anaknya sendiri air panas. RA pun mengalami luka lebam dan luka bakar di sekujur tubuhnya.
Luka lebam tersebut ditemukan di bagian pipi, tangan, dan kaki RA. Sementara itu, bekas luka bakar terdapat di bagian pundaknya. Luka tersebut dikatakan sudah menempel dengan baju.
2. Anak yang disiram air panas oleh ibunya ditelantarkan sebelumnya
Abdi Rahman juga mengatakan RA diduga merupakan korban penelantaran oleh ibunya.
Pernyataan ini diambil dari ucapan RA yang mana diantarkan oleh ibunya untuk tinggal di rumah kakek dan neneknya di Kampung Belimbing. Namun, RA justru diturunkan oleh si ibu di perlintasan rel kereta, Jalan Raya Dewi Sartika, Depok.
"Awalnya dia (RA) datang pertama kali dibawa orangtua kandungnya, dianterin naik motor dibawa ke pintu kereta. Dia disuruh tinggal di rumah kakek dan neneknya," ujar Abdi.
Akan tetapi, alamat yang dicari RA ternyata sudah tak ditempati kakek dan neneknya. Hal ini menyebabkan RA bingung harus ke mana. Ia sempat tidur di dekat ruko-ruko pinggiran rel. Hingga akhirnya mendatangi kampung RT 001 RW 003 Depok.
"Akhirnya anak itu telantar. Malam pertama, dia tidur di ruko-ruko di pinggir rel. Akhirnya dia datang ke kampung saya," kata Abdi.