5 Tips agar Anak Bersemangat Mengerjakan PR
Ini dia tips yang bisa Mama lakukan agar anak termotivasi mengerjakan PR
6 April 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi sebagian anak, pekerjaan rumah (PR) adalah bagian terberat dari sekolah. Belum lagi, lingkungan akademik yang menuntut anak untuk mengerjakan semua tugas semakin membuat motivasi jatuh.
Para ahli mengatakan salah satu alasan murid, terutama mereka yang masih muda merasa lelah atau bosan karena diberikan banyak tugas tanpa tahu harus minta bantuan ke siapa, demikian dilansir dari Child Development Institute.
Sebagai figur orangtua di rumah, Mama perlu mengambil tanggung jawab membantu si Anak dalam mengerjakan PR.
Namun, terkadang ada anak yang mudah merasa bosan dan pikirannya terbagi ke sana kemari. Kalau sudah seperti itu, bagaimana mengembalikan motivasinya?
Kali ini Popmama.com akan memberikan 5 tips agar anak bersemangat mengerjakan PR. Silakan dibaca.
1. Berpikir kreatif atau out of the box
Saat anak berpikir, Mama juga harus menggunakan otak untuk memikirkan cara agar ia bisa termotivasi.
Caranya adalah dengan berpikir out of the box, yaitu berpikir dari sudut pandang lain sehingga menghasilkan ide baru dan cemerlang.
Mama harus memposisikan diri sebagai anak, mencari tahu apa yang dirasa menarik untuknya saat ini, dan menggunakan metode di luar metode biasa lainnya.
Misalnya saat ini aplikasi Tiktok sedang populer di kalangan anak muda. Jika anak mama juga menyukainya, Mama bisa mencari video edukasi atau materi pembelajaran lewat aplikasi tersebut lalu menontonnya bersama si Anak.
Jika dianggap menarik, anak akan memberi atensi penuh terhadap apa yang Mama ajarkan dan semakin semangat mengerjakan PR.
Editors' Pick
2. Ikut berfokus bersama anak
Mengutip Child Development Info, anak-anak suka dengan aktivitas yang interaktif.
Oleh karena itu, ketika ia mengerjakan PR, Mama pun juga harus bertindak seolah-olah sedang mengerjakan PR. Bukan berarti, tugas yang ia kerjakan boleh dikerjakan oleh Mama ya.
Namun, fokuskan atensi Mama sepenuhnya pada topik pembelajaran dalam tugas. Selalu lakukan tanya jawab dengan anak agar ia juga menyadari orangtuanya peduli dengan tugasnya.
Kalau orangtuanya tidak fokus dengan materi, ia pun akan merasa jenuh dan memikirkan hal lain yang dianggap lebih menarik. Hal ini menyulitkannya dalam menerima informasi atau melanjutkan tugas yang sedang ia kerjakan.