Belajar dari Serial Adolescence, Ini Dampak Algoritma Medsos bagi Anak

Belajar dari serial Adolescence, algoritma media sosial ternyata punya dampak bagi anak

28 Maret 2025

Belajar dari Serial Adolescence, Ini Dampak Algoritma Medsos bagi Anak
Dok. Netflix/Adolescence

Serial Adolescence telah tayang di Netflix sejak 13 Maret 2025 lalu. Setelah dirilis, serial ini langsung menarik perhatian penonton.

Sampai tanggal 27 Maret 2025 saja, serial Adolescence masuk dalam 10 serial teratas di Indonesia yang tayang di Netflix.

Jika Mama dan Papa menonton serial ini full 4 episode, nanti akan menemukan berbagai pelajaran berharga yang bisa dipetik. Salah satu di antaranya ialah mengenai dampak algoritma media sosial bagi anak.

Tak dapat dipungkiri lagi, generasi anak zaman sekarang memang sangat lekat dengan dunia digital.

Maka tak heran, kalau mungkin Papa dan Mama sering menemukan banyak anak yang telah memegang gadget mereka sendiri.

Sayangnya, masih banyak orangtua yang belum menyadari betul mengenai dampak nyata yang dihasilkan dari anak pegang gadget sendiri. Apalagi, algoritma media sosial ternyata dapat memberikan pengaruh bagi anak.

Melalui artikel kali ini, Popmama.com akan memberikan Mama dan Papa insight mendalam mengenai dampak algoritma medsos bagi anak belajar dari serial Adolescence.

Keep scroll untuk membacanya!

Peringatan: Pembahasan yang ada dalam artikel ini mengandung spoiler. Pastikan kamu sudah menonton serialnya terlebih dahulu sebelum membaca artikel ini.

Dampak Algoritma Medsos bagi Anak Belajar dari Adolescence

Apa Itu Algoritma Media Sosial?

Apa Itu Algoritma Media Sosial
Freepik/pressfoto

Sebelum membahas lebih dalam mengenai dampaknya bagi anak, Mama dan Papa harus tahu dulu pengertian mengenai algoritma. Lantas, apa itu algoritma media sosial?

Algoritma media sosial adalah sistem yang dapat menentukan dan merekomendasikan konten apa saja yang muncul di feed pengguna media sosial berdasarkan interaksi, mulai dari konten yang paling sering dilihat, disukai, hingga dibagikan.

Misalnya, kamu sering kali memberikan like terhadap konten video memasak di media sosial. Maka, algoritma media sosial akan memproses data tersebut untuk menyesuaikan konten yang ditampilkan di feed. Alhasil, konten memasak akan lebih sering muncul di feed media sosial punyamu.

Algoritma Media Sosial Membentuk Persepsi Jamie Miller di Serial Adolescence

Algoritma Media Sosial Membentuk Persepsi Jamie Miller Serial Adolescence
Dok. Netflix/Adolescence

Sekarang, mari kita lihat bagaimana pengaruh algoritma media sosial dalam cerita yang ditampilkan di serial Adolescence.

Jika ditonton secara full, Mama dan Papa bisa melihat secara jelas bagaimana algoritma media sosial membentuk persepsi Jamie Miller, bocah 13 tahun yang pada akhirnya tega membunuh teman sekolahnya sendiri bernama Katie.

Jamie sendiri adalah anak remaja yang tumbuh di era digitalisasi, di mana akses terhadap teknologi sudah sangat mudah. Alhasil, Jamie bisa mengakses media sosial, seperti Instagram maupun Snapchat, karena sudah memiliki smartphone dan komputer sendiri.

Namun, kemudahan dalam mengakses internet itulah yang justru memberikan pengaruh yang buruk. Algoritma media sosial juga telah memberi pengaruh Jamie dan membentuk pandangannya terhadap perempuan.

Belajar dari Serial Adolescence, Ini Dampak Algoritma Medsos bagi Anak
Dok. Netflix/Adolescence

Melalui interaksi dan algoritma media sosial, Jamie jadi terpengaruh terhadap konsep incel atau involuntary celibate. Selama ini, terminologi incel digambarkan sebagai laki-laki yang menyalahkan perempuan atas ketidakmampuan mereka untuk menarik minat atau terlibat dengan lawan jenis.

Dari konsep yang diamatinya itu, dia jadi paham bahwa ada sekitar 80 persen perempuan yang tertarik pada 20 persen laki-laki. Lantaran menganggap itu benar, Jamie pun berasumsi bahwa dirinya adalah orang yang kurang menarik dan tidak disukai perempuan.

Di sisi lain, Jamie sempat mendekati Katie. Jamie melakukan itu lantaran merasa Katie, yang sedang rapuh karena korban revenge porn, akan tertarik padanya. Namun, Katie ternyata tidak menyukai Jamie. Itulah yang kemudian Jamie membunuh Katie.

Selain terpapar konsep incel, Jamie juga ternyata banyak mengikuti akun Instagram model-model dewasa. Hal tersebut pun tidak lepas dari paparan konten di media sosial yang tidak sesuai.

Dampak Algoritma Media Sosial bagi Anak Sangat Nyata

Dampak Algoritma Media Sosial bagi Anak Sangat Nyata
Pexels/Tracy Le Blanc

Perlu Mama dan Papa ketahui, adanya sistem algoritma media sosial bertujuan agar penggunanya tetap tertarik dengan konten media sosial yang mereka anggap menarik.

Tentunya, ini bisa menimbulkan risiko bagi anak-anak, apalagi bagi mereka yang kerap kali menghabiskan waktu hampir lebih dari 6 jam sehari berselancar di media sosial.

Belajar dari Adolescence, algoritma media sosial ternyata bisa membentuk pemikiran anak. Hal itu karena ketika anak menerima informasi dan tidak ada yang membimbingnya, hasilnya anak akan lebih mudah percaya dan menganggap benar informasi tersebut.

Bahkan lebih parahnya lagi, anak bisa lebih memercayai informasi yang dihasilkan dari algoritma media sosial daripada perkataan orangtuanya sendiri.

Selain itu, konten negatif dari algoritma media sosial juga bisa membuat harga diri anak menjadi rendah yang pada akhirnya turut memengaruhi kesehatan mentalnya.

Apa yang Harus Orangtua Lakukan?

Apa Harus Orangtua Lakukan
Freepik

Tak dapat lagi dipungkiri, kecanggihan teknologi ternyata bisa membawa dampak buruk bagi anak. Dari kisah serial Adolescence, tidak sedikit orangtua yang khawatir dengan anaknya. Lantas, apa yang harus orangtua lakukan?

Orangtua pastinya harus berperan aktif untuk mencegah terjadinya paparan negatif pada anak. Hal ini bisa dimulai dengan terlibat aktif dalam percakapan terbuka dengan anak. Mama dan Papa bisa saling membagikan pengalaman ketika berselancar di media sosial.

Selain itu, orangtua juga bisa mengajarkan kepada anak tentang berpikir kritis dan literasi media sosial. Dua hal ini tentu sangat berguna dan membantu mereka untuk lebih jeli lagi memilah konten online secara mandiri.

Jangan lupa, Mama dan Papa juga bisa melakukan pemantauan penggunaan media sosial anak, dan sadari betul jenis konten yang mereka lihat. Bila perlu, kamu juga bisa memanfaatkan alat kontrol orangtua dan fitur keamanan lainnya untuk mengelola konten dan screen time anak. 

Belajar dari Serial Adolescence, Ini Dampak Algoritma Medsos bagi Anak
Freepik

Kemudian, Mama dan Papa juga bisa memberikan contoh perilaku media sosial yang positif. Misalnya, memanfaatkan media sosial untuk membagikan hasil karya, seperti fotografi, lukisan, musik, dan lain sebagainya.

Terakhir, Mama dan Papa juga harus ingat bahwa di balik adanya dampak negatif dari algoritma media sosial, tentu tetap masih ada sisi positifnya.

Bagian positifnya, algoritma media sosial dapat menampilkan konten kreatif yang relevan sesuai dengan minat anak. Tentunya, itu bisa menjadi motivasi baginya untuk terus berkarya dan melakukan hal yang positif.

Tak hanya itu, algoritma media sosial juga bisa mempersonalisasikan pengalaman belajar dengan menyediakan konten edukatif berdasarkan minat dan riwayat pencarian anak. Ini jelas berguna bagi anak agar mereka dapat memperluas wawasannya.

Itulah ulasan lengkap tentang dampak algoritma medsos bagi anak belajar dari serial Adolescence. Belajar dari serial ini, orangtua tentu harus terlibat aktif untuk mengawasi segala konten media sosial yang dilihat oleh anak.

Semoga ulasan kali ini bisa membuka insight Mama dan Papa lebih luas lagi mengenai dampak media sosial bagi anak.

Baca juga:

The Latest

Pasangan Suami-Istri Adopsi Anak Pekerjakan Paksa Jadi 'Budak'
60 Arti Emoji Lucu WhatsApp Sering Dipakai, Pu Arti Sendiri
Sejarah Nastar, Kue Khas Hari Raya Asal dari Belanda
Mengenal Metode Belajar Active Recall Efektif Ujian
Perkembangan Kehidupan Masyarakat Masa Kerajaan Hindu-Buddha
Belajar dari Serial Adolescence, Ini Dampak Algoritma Medsos bagi Anak
Kisah Nina, "Polisi Sampah" Asal Gresik Diapresiasi Dunia
Apa Itu Brinicle, Fenomena Tornado Es Bawah Laut
7 Rekomendasi Film Keluarga Cocok Ditonton saat Libur Lebaran
Biodata Profil Lion Jonovan, Penyanyi Pu Mimpi Besar