Belakangan ini viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan bocah SD berinisial M dihukum duduk di lantai. Kabarnya, itu terjadi karena M menunggak sumbangan pembinaan pendidikan (SPP). Video itu direkam mama dari M, Kamelia, yang datang ke sekolah.
Peristiwa itu diketahui terjadi di SD Abdi Sukma yang berlokasi di Medan, Sumatra Utara. Terbaru, pihak yayasan ternyata sudah memberikan sanksi dengan merumahkan guru yang bersangkutan. Di sisi lain, kini muncul dugaan kalau video yang beredar itu settingan.
Lebih jelasnya, berikut Popmama.com sudah merangkumkan beberapa fakta siswa SD yang dihukum guru duduk di lantai karena tunggak SPP dari berbagai sumber secara detail.
Kumpulan Fakta Siswa SD yang Dihukum Guru Duduk di Lantai karena Tunggak SPP
1. Lia bikin rekaman video memperlihatkan anaknya duduk di lantai kelas
IDN Times/Eko Agus Herianto
Menurut berita yang beredar, siswa kelas 4 SD berinisial M (10) itu belajar di lantai keramik kelas sejak tanggal 6 Januari 2025 hingga 8 Januari 2025.
Saat M mengadu kalau dia dihukum karena tunggak SPP, perempuan yang akrab disapa Lia itu sempat tak percaya. Namun, akhirnya dia ke sekolah setelah mendengar langsung dari teman-teman anaknya.
Ketika Lia datang ke sekolah, dia melihat M duduk di lantai kelas. Saat melihat kejadian itu, Lia langsung merekamnya dengan handphone miliknya. Video itu kini sudah beredar di media sosial.
2. Setelah lihat M duduk di lantai, Lia sempat berdebat dengan wali kelas
Dok. Istimewa
Setelah melihat anaknya duduk di lantai kelas, Lia berdebat dengan guru sekaligus wali kelas anaknya berinisial HRYT. Kabarnya, HRYT juga merupakan sosok guru yang memberikan hukuman kepada M.
Kata Lia, HRYT dengan nada agak ketus mengatakan kalau tindakan yang dilakukan merupakan peraturan di sekolah, di mana siswa yang tidak melunasi uang sekolah dilarang ikut proses pembelajaran.
HRYT lalu mengatakan kalau M sebenarnya telah disuruh untuk pulang karena orangtuanya belum membayar SPP. Namun, bocah itu tak mau pulang. Akhirnya, HRYT memilih menyuruh M untuk duduk di lantai.
Editors' Pick
3. Anak tersebut ternyata mendapatkan bantuan Program Indonesia Pintar
Popmama.com/Juan Dwi Satya
Pihak yayasan sekolah menjelaskan fakta lain tentang kasus ini. Yayasan menjelaskan, siswa SD yang viral itu ternyata termasuk penerima bantuan dari Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp450 ribu.
Selain itu, sekolah kabarnya juga turut menggratiskan uang sekolah siswa selama 6 bulan setiap tahunnya, tepatnya pada bulan Januari-Juni. Sementara untuk bulan Juli-Desember, uang SPP tetap dikenakan pada siswa dengan besaran Rp60 ribu setiap bulannya.
Menurut kabar beredar, Lia sudah mengambil uang dari bantuan tersebut pada bulan April dan Desember 2024. Seharusnya, uang tersebut tergolong cukup untuk membiayai uang sekolah anak.
Terlebih lagi, dari 79 siswa yang sudah mendapatkan PIP di SD tersebut, ada nama dua anak Lia yang menerima bantuan.
4. Guru yang memberikan hukuman kepada M telah mendapatkan sanksi dari sekolah
IDN Times/Eko Agus Herianto
Terbaru, guru yang menghukum siswa tersebut kabarnya mendapat sanksi. Adapun sanksi yang diberikan sekolah adalah merumahkan guru yang bersangkutan.
"Kami sudah merumahkan. Jadi, dari Sabtu kemarin saya sudah bilang, 'Ibu tidak boleh datang ke sekolah karena ibu sudah melakukan kesalahan'," ujar Ketua Yayasan Abdi Sukma Medan, Ahmad Parlindungan, Selasa (14/1/2025).
Lebih lanjut, Ahmad Parlindungan menyebut guru tersebut dirumahkan sampai situasi kondusif. Kini, yayasan masih menunggu kebijakan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan untuk langkah selanjutnya.
"Kami minta untuk menenangkan diri. Jadi, dari yayasan, kami sudah jelas menskorsing ini dan dari Dinas Pendidikan, kami menunggu apa langkah berikutnya yang harus kami lakukan," jelas Ahmad.
5. Anak buah Prabowo telah membantu bayarkan SPP sekolah M dan adiknya
Instagram.com/rumahjuangsumut
Fakta terbaru lainnya, anggota DPRD Sumut sekaligus Ketua DPC Gerindra Medan, Ihwan Ritonga, dikabarkan memberikan bantuan dengan membayar tunggakan SPP sekolah kedua anak Lia sampai tamat SD.
Partai Gerindra sendiri merupakan partai yang diketuai oleh Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Selain itu, siswa berinisial M itu dikabarkan juga turut diberikan beasiswa. Ketua DPD Gerindra Sumut, Ade Jona Prasetyo, mengatakan kalau pihaknya akan memberikan beasiswa bekerja sama dengan Pemerintah Kota Medan.
Sebagai informasi, siswa berinisial M yang duduk di lantai itu sudah menunggak SPP selama tiga bulan sebesar Rp180 ribu. Kini, Lia bernapas lega karena biaya SPP pendidikan anak-anaknya telah ditanggung.
Di sisi lain, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan memastikan bahwa persoalan siswa itu sudah selesai. Kabid SD Disdikbud Kota Medan, Bambang Sudewo mengatakan, insiden itu terjadi karena adanya miskomunikasi antara guru, siswa, dan orangtua.
Sambungnya, Bambang menjelaskan kalau guru yang menghukum siswa itu tidak melaporkan tindakannya kepada sekolah. Sementara itu, orangtua siswa juga tidak melaporkan kejadian itu sebelum video yang direkamnya jadi viral.
6. Kini, muncul dugaan kalau video Lia yang perlihatkan anaknya duduk di lantai itu settingan
Tiktok.com/davinsya_21
Rekaman CCTV di ruang kelas siswa SD yang duduk di lantai. Siswa berinisial M telah dilingkari berwarna merah.
Setelah berita ini viral, publik dihebohkan dengan beredarnya rekaman CCTV di kelas saat kejadian tersebut. Dari rekaman itu, Ahmad selaku Ketua Yayasan, menduga kalau peristiwa tersebut diskenario orangtua siswa.
Sebagai informasi, rekaman CCTV itu memperlihatkan siswa berinisial M awalnya berdiri di depan meja yang berada pada baris kedua depan di kelasnya. Anak itu sudah berdiri setelah masuk kelas.
Video CCTV itu kemudian menunjukkan M seperti mendatangi seseorang yang berdiri di depan pintu kelasnya. Setelah itu, dia pergi ke meja paling kanan dan kemudian ke depan kelasnya kembali untuk duduk di lantai.
"Ini (video viral siswa duduk di lantai), diskenarionya anaknya duduk, kemudian direkamnya, baru didatanginya, ribut dia dengan wali kelas. Diajak berbicara oleh kepala sekolah untuk ke ruangan, dia nggak mau. Ini sepertinya, dugaan ya, ada yang aneh dari CCTV yang kami analisa tadi," ucapnya.
Walau demikian, pihak yayasan tetap mengakui kalau wali kelas memberikan hukuman siswa duduk dilantai pada hari pertama sekolah. Dia pun tak menampik jika hukuman itu merupakan kesalahan dari guru.
"Senin 'kan pertama kali sekolah, wali kelasnya memang memberikan (hukuman duduk di lantai kelas) kami akui itu, tapi itu adalah kesalahan fatal yang dilakukan oleh guru itu," ujarnya.
Lebih lanjut, Ahmad mengatakan bahwa instruksi hukuman itu tidak diberikan oleh pihak sekolah maupun yayasan. Hal tersebut dibuktikan dengan adik dari M yang juga satu sekolah tidak mengalami hal tersebut, padahal juga turut menunggak uang SPP sekolah.
"Kalau itu memang perintah daripada sekolah atau yayasan, kenapa anaknya yang kelas 1 tidak seperti itu (duduk di lantai)? Anaknya 'kan di situ, dua-dua nunggak," pungkasnya.
7. Kakak dari Kamelia muncul, berikan permintaan maaf atas kasus viral siswa duduk di lantai
Instagram.com/rumahjuangsumut | Dok. Istimewa
Setelah peristiwa itu menjadi perbincangan publik, kakak dari Kamelia bernama Yani muncul ke hadapan publik. Dari video yang beredar, Yani buka suara dengan meminta maaf atas kejadian sudah menjadi sorotan nasional tersebut.
Yani menjelaskan, sejak awal pihak sekolah tak pernah bermasalah dan selalu memberikan bantuan. Alih-alih membela, Yani justru berbalik menyalahkan Kamelia yang memviralkan insiden tersebut.
"Pada awalnya (anak berinisial M itu) sudah duduk di bangku. Itu 'kan ada CCTV. Pagi-pagi dipanggil mamanya, disuruh duduk di bawah. Langsung divideokan mamanya," kata Yani.
"Hentikan TikTok ini, hentikan semua aplikasi untuk menjelekkan sekolah ini. Kesalahan bukan dari guru, tapi memang adikku yang tidak tahu diri," tambahnya.
Yani kemudian meminta maaf atas nama keluarga kepada pihak sekolah mengenai insiden tersebut. Yani kabarnya juga menangis dan klarifikasinya disaksikan puluhan wali murid lain.
"Aku mohon ini atas nama keluarga, aku minta maaf. Kami malu sama keluarga. Tolong hentikan, mau dari apa pun tolong hentikan. Jangan lagi diperpanjang masalah ini," katanya.
Jadi, itulah kumpulan fakta siswa SD yang dihukum guru duduk di lantai karena tunggak SPP. Melalui artikel ini, kamu bisa mengetahui lebih dekat tentang permasalahan viral siswa sd dihukum guru duduk di lantai karena tunggak SPP.
Semoga kejadian ini tidak terulang kembali ya, Ma.