5 Kisah Inspiratif Nadia Nadim, Pesepakbola Sukses Asal Afghanistan
Cerita menarik Nadia Nadim meraih mimpinya
23 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nadia Nadim dikenal sebagai pesepak bola perempuan asal Afghanistan yang bermain untuk klub lokal Denmark bernama GUG Boldklub. Kiprahnya di dunia sepak bola, membuat perempuan kelahiran 2 Januari 1988 ini menjadi role model banyak orang.
Tak hanya itu, Nadia Nadim menjadi pemain sepak bola terbaik dan berpengaruh selama berkarier di Manchester City, Portland Thorns, dan Fortuna Hjørring.
Perempuan berusia 33 tahun ini pernah membawa Paris Saint-Germain meraih gelar Divisi 1 pertamanya dengan mencetak 18 gol dari total 27 pertandingan. Tidak ada keberhasilan yang diraih tanpa usaha dan kerja keras.
Meski telah dikenal dunia, Nadim memiliki pengalaman kelam saat dirinya berusia 11 tahun, ia harus pergi dari Afghanistan yang kala itu tengah dilanda perang. Seperti apa kisahnya?
Popmama.com berhasil merangkum 5 kisah inspiratif Nadia Nadim, pesepakbola yang sukses asal Afghanistan. Bisa jadi inspirasi bagi anak remaja, simak penjelasannya yuk!
1. Melarikan diri dari Afghanistan
Nadi Nadim harus menghabiskan masa kecilnya di tengah situasi perang yang berkecamuk di Afghanistan. Hidupnya penuh dengan ketakutan, karena ia menjadi saksi kematian dan pembantaian terhadap warga sipil.
Pembantaian ini dikarenakan konflik yang terjadi antara Tentara Nasional Afghanistan dengan para pemberontak Taliban. Situasi perang yang begitu menakutkan membuat Nadim tidak bisa melarikan diri dari tempat kelahirannya.
Tak hanya itu, Nadi harus menanggung kepedihan ketika kehilangan Papanya yang dieksekusi oleh Taliban dengan sangat kejam. Kondisi ini lantas membuat Mama Nadim menjual barang-barang berharganya untuk bisa digunakan mengurus paspor dan visa.
Keluarga Nadim berencana melarikan diri ke Inggris. Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, mereka secara tak sengaja tiba di Sandholm, Denmark. Disanalah Nadim memulai hidup barunya dan mulai mengasah kemampuan sepak bolanya.
Editors' Pick
2. Menjadi aktivis kemanusiaan
Perempuan yang sempat memperkuat Manchester City ini tidak hanya handal bermain sepak bola saja, tapi juga bekerja di sektor-sektor kemanusiaan.
Setelah menjalani masa-masa sulitnya saat masih menginjakk usia belia, membuat Nadia Nadim memiliki cara pandang yang menarik dalam melihat dunia. Selain sukses bermain di lapangan hijau, Pada bulan Juli 2019, Nadia Nadim dinobatkan sebagai Champion for Girls and Women's Education oleh UNESCO.
Nadim menerima pengakuan ini untuk kontribusinya dalam mempromosikan olahraga dan kesetaraan gender, serta kontribusinya dalam Organisasi pendidikan. Nadim aktif mengadvokasi anak perempuan dan pendidikan pada skala Internasional.