Anak SD di Bekasi Jadi Korban Bullying Usai Anak SMA Kalah Main Bola
Seorang anak SD jadi korban bullying oleh tujuh pelajar SMA di Bekasi
29 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus perundungan kembali terjadi. Viral di media sosial kasus bullying yang dilakukan oleh tujuh siswa SMA terhadap seorang siswa SD di Bekasi.
Kejadian ini diketahui terjadi setelah para siswa SMA kalah dalam pertandingan sepak bola pada Jumat, (24/11/2023).
Diketahui juga bahwa kedua pihak telah bertemu kembali dan telah berdamai dengan para siswa yang terlibat diberikan assesment agar ada efek jera bagi mereka.
Berikut Popmama.com rangkum kronologis anak SD di Bekasi jadi korban bullying usai anak SMA kalah main bola.
Editors' Pick
1. Tujuh pelajar SMA merunding anak SD karena kalah main bola
Seorang anak SD di Bekasi menjadi korban tindakan perundungan setelah sekelompok pelajar SMA kalah dalam permainan sepak bola pada Jumat sore, (24/11/2023).
Menurut Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Novrian, kejadian ini dimulai ketika anak SD tersebut sedang bermain bola dengan para pelajar SMA di lapangan Jalan Ciremai Raya, Bekasi Selatan.
"Jadi, siswa tersebut hari Jumat sedang bermain bola hujan-hujan, datang anak-anak dari SMA, mereka ajak main bersama. Sebenarnya mereka sudah saling kenal," jelas Novrian pada Senin, (27/11/2023).
Anak SD tersebut berhasil memenangkan permainan dan diduga mengejek pelajar SMA tersebut, yang kemudian memicu tindakan perundungan. Dalam video yang beredar, terlihat siswa SMA tersebut merundung dan menertawakan anak SD yang menjadi korban.
Meskipun hanya satu anak SD yang tampak dalam video tersebut, Novrian mengindikasikan bahwa beberapa siswa SD lainnya mungkin juga mengalami perlakuan serupa.
"Tetapi mungkin ada beberapa siswa (SD) yang sempat mengalami (dirundung) juga, diputar-putar, tetapi akhirnya ada juga yang mainnya kena sikut juga," tambahnya.
2. Kedua pihak yang terlibat memutuskan untuk berdamai
Setelah insiden ini, dilakukan pertemuan antara pihak sekolah, orangtua korban, dan pelaku perundungan. Menurut Novrian, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.
KPAD Kota Bekasi juga memberikan penilaian atau assessment kepada para siswa terlibat dalam insiden ini. Novrian menyampaikan pemahaman kepada siswa-siswa tersebut, mengingat adanya efek jera, dan mengakui bahwa siswa yang menjadi viral mengalami stres akibat kejadian tersebut.
"Kami beri pemahaman karena ada efek jera, bahkan siswa yang akhirnya viral ini mereka mengalami stres ya," ucapnya.