Apa Itu Tahun Kabisat? Februari Punya 29 Hari Setiap 4 Tahun Sekali
Kalender dengan tanggal 29 Februari hanya terjadi setiap 4 tahun sekali, loh
31 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu mendengar istilah "tahun kabisat" dan bertanya-tanya apa sebenarnya yang membuatnya istimewa? Apakah ada sesuatu yang berbeda atau unik daripada tahun-tahun lainnya? Tahun kabisat adalah fenomena yang menarik dalam sistem penanggalan yang digunakan di sebagian besar dunia.
Tahun kabisat adalah tahun yang memiliki jumlah hari satu hari lebih banyak daripada tahun biasa, dan satu hari lebih tersebut ada di bulan Februari. Pada 2024 ini, tahun ini diketahui menjadi tahun kabisat.
Mengapa tahun kabisat ini terjadi? Dan mengapa terjadi pada bulan Februari? Berikut Popmama.comrangkum penjelasan apa itu tahun kabisat.
1. Apa itu tahun kabisat
Tahun kabisat adalah kondisi di mana dalam setahun memiliki bulan februari yang berjumlah 29 hari. Terkait dengan pergerakan Bumi dalam mengelilingi Matahari, jika biasanya dalam satu tahun kalender terdapat 365 hari, maka dalam tahun kabisat dibutuhkan sekitar 365,25 hari bagi Bumi untuk mengorbit Matahari.
Maka pecahan hari yang hilang ditambahkan dalam satu hari kalender yang akan datang setiap empat tahun sekali. Inilah yang disebut sebagai tahun kabisat.
Tahun kabisat memiliki perbedaan dengan tahun biasa. Pada tahun biasa, jumlah total hari dalam kalender dari Januari hingga Desember hanya 365. Namun, saat tahun kabisat datang setiap empat tahun sekali, bulan Februari memiliki 29 hari. Sehingga, tahun kabisat memiliki total 366 hari.
Editors' Pick
2. Pencetus tahun kabisat
Julius Caesar, seorang diktator Romawi, telah memperkenalkan tahun kabisat melalui kalender Julian yang direformasi.
Pada tahun 46 SM, Caesar memperkenalkan kalender Julian yang telah direvisi, yang memiliki 365 hari dengan penambahan hari kabisat setiap empat tahun.
Sebelum Caesar, Kekaisaran Romawi menggunakan kalender yang rumit, dengan 355 hari dan penambahan 22 hari ekstra setiap empat tahun.
Caesar meminta bantuan astronomnya, Sosigenes, untuk mengembangkan kalender yang lebih sederhana dengan menambahkan satu hari ekstra setiap empat tahun.
Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII dan para astronomnya memperbaiki kalender tersebut untuk mengatasi ketidakakuratan tahun tropis yang tidak tepat 365,25 hari. Mereka melakukan ini dengan menghilangkan tiga hari kabisat setiap 400 tahun. Kalender Gregorian, yang saat ini digunakan secara luas, merupakan sistem kalender yang paling umum di dunia.