Cara Mengatasi Daddy Issues pada Anak
Hubungan yang rumit atau tidak sehat antara anak dan Papa
21 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada kalanya saat anak sedang bersama Papa, anak menunjukkan ketidaknyamanan dan terlihat sulit untuk melakukan interaksi. Di sisi lain, ada anak yang terlihat sangat amat bergantung kepada sang Papa. Nyatanya, dua perilaku tersebut masuk ke dalam ciri anak yang memiliki daddy issues, Ma.
Daddy issues, atau masalah hubungan anak dengan Papanya, adalah sebuah istilah yang merujuk pada kesulitan-kesulitan emosional dan psikologis yang dapat muncul pada anak akibat hubungan yang rumit atau tidak sehat dengan Papa mereka. Dampak psikologis ini timbul akibat hubungan Papa dan anak yang tidak harmonis atau ketidakhadiran sosok ayah dalam kehidupan anak.
Masalah ini dapat berdampak negatif pada perkembangan anak dan hubungan interpersonal di masa depan. Anak yang mengalami daddy issues mungkin akan menghadapi berbagai masalah dalam hubungan interpersonal, seperti ketergantungan, kecemasan, ketakutan, ketidakpercayaan, dan kesulitan memilih pasangan yang tepat.
Namun, dengan pemahaman yang baik dan dukungan yang tepat, Mama dapat membantu anak mengatasi daddy issues dan membangun hubungan yang sehat dengan ayah mereka. Berikut Popmama.com rangkum cara mengatasi daddy issues pada anak.
1. Mengakui dan memvalidasi perasaan anak
Langkah pertama yang penting adalah mengakui dan memvalidasi perasaan anak terkait daddy issues mereka. Anak perlu merasa didengar dan dipahami.
Orangtua harus menciptakan ruang yang aman bagi anak untuk berbicara tentang perasaan mereka tanpa takut dihakimi atau diabaikan.
Mendengarkan dengan empati dan memvalidasi perasaan anak dapat membantu mereka merasa lebih terhubung dan mendapatkan dukungan yang mereka butuh kan.
Editors' Pick
2. Komunikasi terbuka dengan Papa
Orangtua perlu mendorong komunikasi terbuka antara anak dan Papa.
Ini dapat melibatkan mengatur waktu khusus untuk berbicara atau beraktivitas bersama, seperti bermain game, makan malam bersama, atau mengikuti kegiatan yang disukai anak.
Komunikasi yang terbuka dan positif dapat membantu memperbaiki hubungan antara Papa dan anak, serta membantu anak merasa lebih dekat dan terhubung dengan Papa mereka.