Driver Ojek Online di Surabaya Lakukan Pelecehan ke Anak Kecil

1. Driver ojol minta anak kecil untuk sentuh bagian intimnya

Freepik

Sebuah video yang menunjukkan tindakan tidak pantas seorang driver ojek online terhadap seorang anak kecil telah menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, anak kecil diminta untuk menyentuh bagian intim driver ojek online tersebut.

Video ini menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @ini_surabaya.

Dalam video berdurasi 47 detik tersebut, awalnya terlihat perekam video berada di teras rumah dan secara diam-diam merekam kejadian tersebut.

Perekam video kemudian berlari ke lantai dua untuk mengambil video yang lebih jelas.

Dalam video tersebut terlihat seorang pria mengenakan jaket ojek online, helm hitam, dan masker berdiri di depan anak perempuan tersebut.

Kejadian ini terjadi di jalan Wonosari Lor gang KB 1, Surabaya, Jawa Timur.

2. Beragam komentar netizen

Freepik/msgrowth

Video tersebut memicu reaksi emosi dari para pengguna media sosial. Netizen marah karena perilaku bejat yang dilakukan oleh driver ojol tersebut sangat tidak bermoral, apalagi korban merupakan anak kecil di bawah umur.

Namun, lebih banyak netizen yang mengomentari perekam video peristiwa ini. Mereka merasa marah terhadap tindakan perekam video yang tidak segera menghentikan tindakan tidak senonoh tersebut.

"Tuh anak kecil masih belum tau apa-apa, kenapa yang video nggak teriak sih.. tolongin lah yaahh," ujar shlly***.

"Nggak apa-apa video untuk barang bukti, tapi tolong sikat aja orang begituan!," kata raf***.

"Maksudnya apa kok hanya di videoin... Haduh, amit-amit , lindungilah anak-anak kami dari hal-hal buruk seperti ini ya Allah..Aamiin," komentar kalis***.

"Loh kok cuma di video nggak di tegur atau di tangkap sih?," kata suzu***.

Ajarkan Anak Untuk Menolak Permintaan Tak Senonoh

Freepik

Memberikan pendidikan dan pengajaran yang tepat kepada anak-anak sangat penting untuk membantu mereka memahami batasan-batasan pribadi dan mengajarkan mereka cara melindungi diri dari situasi yang tidak aman. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu anak menolak saat diminta untuk menyentuh kemaluan seseorang:

1. Ajarkan anak untuk selalu berkomunikasi dengan Mama atau orang dewasa yang mereka percaya jika ada situasi yang membuat mereka tidak nyaman. Dorong mereka untuk menceritakan pengalaman mereka dan dengarkan dengan penuh perhatian dan kepercayaan.
2. Ajarkan anak tentang anatomi tubuh mereka sejak usia dini, termasuk nama-nama bagian tubuh yang tepat. Beritahu mereka bahwa bagian-bagian tubuh tertentu adalah pribadi dan tidak boleh disentuh oleh orang lain, terutama jika membuat mereka merasa tidak nyaman.
3. Ajarkan anak tentang batasan pribadi dan pentingnya menjaga privasi mereka. Beritahu mereka bahwa tidak ada orang yang berhak meminta mereka untuk menyentuh atau memegang bagian tubuh yang tidak layak.
4. Ajarkan anak keterampilan sosial yang kuat, seperti mengucapkan "tidak" dengan tegas dan percaya diri. Latih mereka untuk mengatakan "jangan sentuh saya" atau "saya tidak merasa nyaman dengan itu" jika ada orang yang meminta mereka menyentuh bagian tubuh yang tidak pantas.
5. Ajarkan anak tanda-tanda perilaku yang tidak pantas atau predator yang mungkin mencoba memanipulasi mereka. Beritahu mereka tentang tanda-tanda peringatan, seperti rahasia yang tidak pantas, ancaman, atau manipulasi emosional.
6. Jelaskan kepada anak bahwa ada orang dewasa yang selalu siap membantu dan melindungi mereka. Ajarkan mereka untuk mencari bantuan dari orang tua, guru, atau orang dewasa yang mereka percaya jika ada situasi yang membuat mereka tidak nyaman.

Itulah rangkuman kronologis driver ojek online di Surabaya lakukan pelecehan ke anak kecil. Jadikan ini pelajaran bahwa jika ada kejadian yang tidak senonoh terjadi di sekitar, segera bantu korban. Semoga peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan.

Baca juga:

• Guru Ngaji di Semarang Ditangkap Polisi Setelah Cabuli 20 Anak
• Pelaku Pencabulan Anak Ditangkap, Cium Pipi dan Tekan Area Sensitif
• Anak SD Dilecehkan Seorang Kakek Paruh Baya di Jakarta Timur