Etnosentrisme: Pengertian, Penyebab, Dampak dan Contohnya

Etnosentrisme merupakan salah satu bentuk diskriminasi antarbudaya

18 September 2024

Etnosentrisme Pengertian, Penyebab, Dampak Contohnya
Freepik

Pernahkah kamu melihat seseorang yang tidak menghargai budaya lain? Tidak hanya tak menghargai, orang tersebut juga merendahkan budaya orang lain sembari membanggakan kebudayaannya sendiri. Sikap diskriminasi ini dapat disebut sebagai sikap etnosentrisme, loh.

Orang yang memiliki sikap etnosentrisme ini memiliki kecenderungan merasa kebudayaannya lebih baik dibandingkan kebudayaan orang lain. Bahkan, hal ini dapat melahirkan persepsi yang bias dan prasangka terhadap kelompok lain, serta mempengaruhi interaksi sosial, politik, dan ekonomi antara kelompok-kelompok budaya.

Jadi, sebenarnya apa sih etnosentrisme itu? Berikut Popmama.com jelaskan mengenai etnosentrisme: pengertian, penyebab, dampak dan contohnya. Simak dan pahami, ya!

1. Pengertian etnosentrisme

1. Pengertian etnosentrisme
Freepik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etnosentrisme atau etnosentris memiliki arti sebagai sikap yang didasarkan pada kelompok atau kebudayaannya sendiri.

Ketika seseorang atau kelompok menganggap budaya mereka sebagai pusat atau standar yang digunakan untuk menilai budaya lain, mereka cenderung melihat budaya lain sebagai rendah, aneh, atau tidak pantas.

Etnosentrisme dapat termanifestasi dalam berbagai bentuk, termasuk sikap superioritas, stereotip negatif, diskriminasi, dan bahkan konflik antarbudaya.

Akibatnya, seseorang dapat menjadi kurang efektif dalam berinteraksi dengan individu-individu dari budaya lain karena mereka cenderung merendahkan budaya-budaya tersebut.

2. Penyebab etnosentrisme

2. Penyebab etnosentrisme
Freepik

Etnosentrisme dapat memiliki berbagai penyebab yang kompleks dan dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, dan psikologis. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya etnosentrisme antara lain:

  1. Sosialisasi dan pendidikan - Proses sosialisasi dan pendidikan dapat membentuk persepsi individu tentang budaya mereka sendiri dan budaya lain. Ketika seseorang diberitahu atau diajarkan bahwa budaya mereka superior, mereka cenderung menginternalisasi pandangan tersebut dan menganggap budaya mereka sebagai standar yang benar. Pengajaran yang terbatas atau ketidakadilan dalam pendidikan juga dapat memperkuat etnosentrisme.

  2. Aspek identitas - Ketika seseorang merasa kuat dengan identitas budaya mereka, mereka mungkin cenderung mempertahankan budaya mereka dengan keras dan melihat budaya lain sebagai ancaman. Rasa kebanggaan dan kepentingan terhadap kelompok etnis tertentu juga dapat memperkuat sikap etnosentris.

  3. Ketakutan dan ketidakpastian - Ketika seseorang merasa terancam oleh perubahan sosial, ekonomi, atau politik, mereka mungkin mencari kepastian dan keamanan dalam identitas budaya mereka sendiri. Hal ini dapat menghasilkan penolakan terhadap budaya asing atau kelompok lain yang dianggap sebagai penyebab ketidakpastian.

  4. Pengaruh media dan propaganda - Media dan propaganda dapat memainkan peran penting dalam membentuk persepsi dan sikap etnosentris. Ketika media atau propaganda menyajikan gambaran negatif atau merendahkan terhadap kelompok etnis tertentu, hal itu dapat memperkuat prasangka dan etnosentrisme di antara masyarakat.

  5. Pengalaman pribadi dan interaksi sosial - Jika seseorang memiliki pengalaman buruk atau pertentangan dengan kelompok etnis lain, hal itu dapat menguatkan sikap negatif terhadap kelompok tersebut. Selain itu, kurangnya interaksi sosial dengan kelompok etnis lain atau interaksi yang terbatas juga dapat memperkuat stereotip dan etnosentrisme.

Editors' Pick

3. Dampak negatif etnosentrisme

3. Dampak negatif etnosentrisme
Freepik

Etnosentrisme tentunya memiliki dampak negatif. Dampak negatif tersebut antara lain seperti:

  1. Etnosentrisme dapat memperkuat prasangka dan diskriminasi terhadap kelompok budaya lain. Hal ini dapat menghambat kerja sama, toleransi, dan pemahaman antarbudaya.

  2. Etnosentrisme dapat menjadi pemicu konflik antarbudaya yang serius, bahkan dapat memicu perang. Pandangan yang sempit dan penolakan terhadap perbedaan budaya dapat menyebabkan ketegangan dan ketidakstabilan sosial.

  3. Etnosentrisme juga dapat menghambat kemajuan dan pembangunan sosial-ekonomi. Ketika seseorang atau kelompok menolak mengadopsi praktik budaya baru atau gagasan yang lebih efisien dari kelompok lain, mereka mungkin ketinggalan dalam hal inovasi dan perkembangan.

4. Dampak positif etnosentrisme

4. Dampak positif etnosentrisme
Freepik

Sebenarnya, etnosentrisme tidak selalu harus dilihat sebagai sesuatu yang buruk atau memiliki dampak negatif. Terkadang, sikap ini juga dapat memiliki dampak positif. Dampak positifnya antara lain seperti:

  1. Etnosentrisme dapat memperkuat identitas budaya suatu kelompok. Ketika orang-orang memiliki kebanggaan yang sehat terhadap budaya mereka, mereka cenderung mempertahankan tradisi, bahasa, dan nilai-nilai budaya mereka sendiri.

  2. Etnosentrisme dapat mendorong upaya untuk mempertahankan dan melestarikan warisan budaya yang unik. Ketika seseorang merasa bahwa budaya mereka bernilai dan berharga, mereka cenderung melakukan upaya untuk menjaga keberlanjutan budaya tersebut.

  3. Dalam beberapa kasus, persaingan budaya yang sehat dapat muncul dari etnosentrisme. Saat kelompok-kelompok budaya saling berinteraksi, mereka dapat memperkaya satu sama lain melalui pertukaran ide, tradisi, dan praktik budaya.

5. Contoh etnosentrisme dalam sejarah

5. Contoh etnosentrisme dalam sejarah
Freepik

Etnosentrisme sudah terjadi sejak lama, bahkan beberapa tercatat dalam sejarah dunia. Beberapa contoh etnosentrisme yang tercatat dalam sejarah dunia adalah seperti:

  1. Kolonialisme Eropa - Selama era kolonialisme Eropa, bangsa Eropa sering kali memandang budaya mereka sebagai yang paling superior dibandingkan dengan budaya-budaya pribumi di daerah jajahannya. Mereka menganggap budaya Eropa sebagai patokan yang harus diikuti dan mengabaikan atau merendahkan budaya lokal. Hal ini termanifestasi dalam penindasan, eksploitasi, dan penjajahan yang dilakukan oleh kekuatan kolonial.

  2. Nazi Jerman - Pada masa pemerintahan Nazi di Jerman, Adolf Hitler dan pendukungnya menganggap bangsa Jerman sebagai ras yang superior (Arya) dan merendahkan kelompok etnis lain, terutama Yahudi. Keyakinan etnosentris mereka memicu Holocaust, di mana jutaan orang Yahudi dan kelompok minoritas lainnya dibunuh dalam upaya untuk "membersihkan" ras Arya.

6. Contoh etnosentrisme dalam kehidupan sehari-hari

6. Contoh etnosentrisme dalam kehidupan sehari-hari
Freepik

Etnosentrisme juga terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh etnosentrisme dalam kehidupan sehari-hari antara lain seperti:

  1. Prasangka rasial - Diskriminasi rasial adalah contoh umum dari etnosentrisme dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat terlihat dalam sikap negatif atau stereotip yang dihadapi oleh kelompok etnis tertentu, berdasarkan persepsi bahwa kelompok mereka adalah yang paling superior. Misalnya, stereotip yang merendahkan terhadap etnis tertentu atau mengasumsikan bahwa ras tertentu memiliki karakteristik negatif.

  2. Nasionalisme berlebihan - Nasionalisme yang berlebihan juga dapat menjadi bentuk etnosentrisme dalam kehidupan sehari-hari. Ketika seseorang terlalu bangga dengan negara mereka sendiri dan menganggap negara mereka sebagai yang terbaik di dunia, mereka mungkin merendahkan budaya atau negara lain. Ini dapat menghasilkan sentimen anti-asing, ketidakmampuan untuk menghargai keberagaman budaya, dan ketegangan antarbangsa.

  3. Perang budaya - Perang budaya adalah konflik yang terjadi antara kelompok-kelompok dengan keyakinan budaya yang berbeda. Ketika seseorang menganggap budaya mereka sebagai norma yang benar dan menganggap budaya lain sebagai ancaman atau rendah, mereka mungkin terlibat dalam perang budaya. Contohnya adalah pertentangan antara kelompok yang mendukung nilai-nilai tradisional dengan kelompok yang menganut nilai-nilai yang lebih progresif atau liberal.

Itulah rangkuman penjelasan mengenai etnosentrisme: pengertian, penyebab, dampak dan contohnya. Penting untuk diingat bahwa etnosentrisme dapat terjadi dalam banyak konteks, baik dalam skala besar seperti dalam sejarah kolonialisme atau pada tingkat individu dalam kehidupan sehari-hari.

Penting bagi kita untuk mengakui dan mengatasi sifat-sifat etnosentrisme ini, dan berupaya membangun pemahaman, toleransi, dan penghormatan terhadap keberagaman budaya yang ada di sekitar kita.

Baca juga:

The Latest