Kemensos Siap Rehabilitasi 305 Anak Korban Eksploitasi WNA Prancis
Kemensos mengapresisasi keberhasilan Polri mengungkap kasus ini
12 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini diketahui kasus eksploitasi seksual warga negara asing (WNA) Prancis terhadap anak di bawah umur.
Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara menyatakan siap untuk melakukan pemulihan dan rehabilitasi terhadap 305 anak di bawah umur yang menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan WNA asal Prancis FAC alias Frans (65).
Juliari mengatakan bahwa pihaknya akan segera menyiapkan sejumlah lokasi di Jakarta untuk ratusan anak tersebut jika nantinya dibutuhkan.
"Kami siap untuk menampung korban apabila diperlukan untuk direhabilitasi. Tentunya apabila diberi mandat untuk melakukan rehabilitasi kami siap selama proses hukum berlangsung dan proses pemulihan," kata Juliari saat dalam keterangan pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/7/2020).
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya.
1. Mensos bersyukur kasus ini terungkap
Juliari juga mengatakan bahwa dirinya prihatin atas terungkapnya kasus eksploitasi kepada anak-anak yang terus berulang tersebut. Namun, dia juga bangga karena kasus ini berhasil terbongkar.
Menurut Juliari, nantinya perlu ada bantuan semua pihak guna mencegah terjadinya kasus eksploitasi terhadap anak.
"Paling mudah adalah sistem early warning sistemnya harus lebih baik. Saya kira Polda Metro sudah baik sekali bisa mengungkap kasus ini," katanya.
Editors' Pick
2. Polda Metro Jaya ungkap kasus eksploitasi dan kekerasan pada anak
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus eksploitasi secara ekonomi dan atau seksual terhadap 305 orang anak di bawah umur yang dilakukan Warga Negara Prancis di beberapa hotel di Jakarta.
Jumlah itu terlihat dalam video rekaman dalam laptop pelaku.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sujana mengungkapkan, kasus ini terungkap setelah petugas mendapat informasi adanya kasus eksploitasi anak disebuah hotel di Jakarta Barat.
"Ada 305 orang anak di bawah umur ini berdasarkan data video yang ada di laptop dalam bentuk film. Jadi seluruh data yang ada pelaku videokan. Ada video yang tersembunyi di kamar ketika melakukan aksinya," kata Nana dalam kesempatan yang sama.
3. KPAI minta ada pengawasan hotel
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto, meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk memperketat pengawasan dan kontrol terhadap sejumlah hotel di Jakarta. Sebab, pelaku menjalankan aksinya di sejumlah hotel.
"Karena diduga kasus ini TKP-nya di hotel makanya tentu ini jadi warning (peringatan) kita semua dan juga untuk Pemda melakukan pengawasan dan kontrol terhadap hotel, penginapan, tempat hiburan yang ada di lingkungan kita," kata Susanto.
4. Pihak hotel perlu lakukan kontrol secara internal
Susanto mengatakan bahwa pengawasan secara ketat terhadap tempat hiburan dan hotel sangat penting dilakukan guna mencegah berbagai kasus, khususnya eksploitasi anak yang masih terus berulang.
"Tidak menutup kemungkinan manajemennya tidak tahu, tapi tampaknya ini terjadi. Ini penting sekaligus meningkatkan kontrol internal bagi manajemen hotel agar anak-anak kita tidak jadi objek seksual," ujarnya.
Dia juga mengingatkan pada semua pihak dan orangtua untuk selalu mengawasi lingkungan sekitar dan tidak segan melapor jika menemukan hal yang mencurigakan.
"Ini jadi pemantik bagi orang tua masyarakat untuk saling kerja sama, kalaupun bukan anak kita tapi kemudian di area kita melihat gerak gerik yang mengarah pada eksploitasi seksual kita harus aware kita semua harus lakukan upaya pencegahan sekaligus lapor polisi kalau ada dugaan," kata dia.
Mama perlu waspada dan dianjurkan untuk selalu mengawasi lingkungan bermain anak agar keamanan anak tetap terjaga. Semoga informasi ini bisa bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- KPAI: TPPO dan Eksploitasi pada Anak Masih Terjadi Selama Pandemi
- Dianggap Eksploitasi oleh KPAI, Ini 5 Atlet Anak Berbakat di PB Djarum
- Selama Pandemi Kekerasan pada Anak Meningkat, Ini Kata Psikolog