Ini Dia! 8 Langkah Jitu untuk Mencegah Anak Mama Merokok
Sejak usia dini, Mama sebaiknya mulai mempersiapkan anak jauh dari kemungkinan merokok
14 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, Mama pasti mendambakan anak mama tumbuh menjadi sosok pribadi yang positif. Hal tersebut tentu terwujud dari gaya hidup si Anak yang mengarah pada hal-hal yang tidak membahayakan dirinya dan orang lain.
Salah satunya, gaya hidup tidak sehat yang mungkin ditiru anak mama dari lingkungannya adalah merokok. Merokok sejak dini bisa memengaruhi kehidupan masa depan anak-anak. Kesehatan mereka akan sangat terganggu karena rokok lebih banyak berisi racun berbahaya.
Untuk mencegah anak mama mulai merokok, baca deh langkah-langkah dari Popmama.com.
1. Fokus pada hal yang paling menarik perhatian anak
Sebagai orang dewasa, kita tentu mengetahui betul dampak negatif yang dihasilkan dari kebiasaan merokok di mana setiap individu berpotensi besar untuk mengalami gangguan kesehatan dalam jangka panjang, seperti kanker, gangguan paru-paru, dan lain semacamnya.
Namun, anak mama tidak begitu peduli dan mampu mengerti mengenai dampak kesehatan tersebut. Sebaliknya, ia diketahui lebih fokus pada hal-hal yang menguntungkannya secara material di mana hal tersebut lebih mudah dipahami.
Untuk itu, dalam rangka memastikan anak jauh dari kemungkinan merokok, Mama sebaiknya menjelaskan mengenai kerugian yang akan dihasilkan saat ia menghabiskan uang untuk merokok dalam kurung waktu 10, 20 hingga 30 tahun ke depan.
Secara bersamaan, Mama sebaiknya menjelaskan pada si Anak bahwa jumlah uang yang terbuang sia-sia untuk rokok tersebut sebenarnya bisa digunakan untuk hal-hal yang disenanginya seperti membeli mainan, berlibur ke negara asing yang disukainya dan lainnya.
2. Ajak ia melakukan olahraga
Apabila Mama bermaksud untuk memberi gambaran kepada si Anak mengenai dampak negatif yang dihasilkan pada kesehatan fisiknya karena kebiasaan merokok, Mama sebaiknya memulainya dengan memperkenalkannya pada beragam aktivitas olahraga.
Setelah anak mama menemukan jenis olahraga yang disukainya, Mama dapat mulai mendiskusikan mengenai fakta bahwa kesehatan fisik harus dijaga supaya ia dapat terus melakukan jenis olahraga yang sangat disenanginya.
Katakanlah hal-hal terkait dampak negatif apabila si Anak giat berolahraga tetapi merokok di kemudian hari. Untuk memberi penjelasan yang terkesan dramatis sehingga ia tidak akan terdorong untuk mencoba, jelaskan bahwa kemungkinan besar ia tidak bisa beraktivitas lagi.
3. Tidak ada salahnya membicarakan ketergantungan
Merokok memang tidak mengandung zat-zat yang membuatnya terkategorikan seperti obat-obatan terlarang. Akan tetapi, kita tentu sangat memahami bahwa merokok turut memberi efek samping ketergantungan atau addiction.
Tentu, hal ini disarankan untuk diangkat oleh Mama dalam sebuah diskusi yang sederhana. Mama cukup menjelaskan bahwa mencoba merokok akan membuat si Anak sangat sulit lepas dari kebiasaan negatif tersebut.
Jangan lupa, biarkan Si Anak memahami bahwa ketergantungan tersebut artinya membuatnya secara otomatis menghambur-hamburkan uangnya yang membuatnya terus jauh dari impiannya serta aktivitas yang sangat dicintainya.
Editors' Pick
4. Orientasikan mengenai aktivitas lainnya yang disenangi
Kondisi kesehatan yang buruk karena terlalu banyak merokok, bisa membuat anak mama kelak tidak bisa melakukan aktivitas yang ia sukai.
Misalnya, jika ia hobi main games. Mama bisa menjelaskan bahwa merokok juga memengaruhi kemampuan atau kinerja otak si Anak sehingga menyebabkan kemunduran dalam menguasai permainan atau games yang sangat diseganinya. Wah, anak mama pasti tidak mau mencoba merokok, nih!
5. Bantu Si Anak percaya diri
Memerhatikan kondisi lingkungan sosial atau pergaulan anak mama, Mama tentu setuju bahwa budaya “gengsi” sangat kentara sehingga menyebabkan banyak anak-anak seusia anak mama pada akhirnya mencoba hal-hal negatif supaya tidak mendapatkan label yang berbeda.
Dalam perihal ini, Mama sebaiknya mendidik anak mama tercinta untuk percaya diri terhadap dirinya. Pastikan bahwa anak mama memiliki orientasi bahwa menjadi berbeda atau memilih hal yang berbeda merupakan hal yang sepatutnya membanggakan.
6. Berikan pemahaman hal lain yang juga berbahaya
Di usianya yang masih dini, anak mama pastilah sangat kreatif dalam mencari jalan keluar. Hal tersebut turut berlaku dalam perihal merokok di mana ia bisa saja mencari alternatif lain sebagai pengganti merokok yang membuatnya tetap bisa merasakan hal yang membuatnya penasaran.
Untuk itu, dalam rangka memastikan bahwa anak mama jauh dari kemungkinan merokok, Mama sebaiknya tidak lupa untuk memberikan pemahaman alternatif lain, seperti electronic cigerettes, vape pens, dan lainnya, juga berbahaya.
Penjelasan tersebut dapat dimulai dengan menekankan bahwa semuanya sama-sama memberi dampak yang tidak berbeda dari merokok. Kemudian, orientasikan sekali lagi pikiran anak mama terhadap impiannya, hal-hal diingininya dan aktivitas yang diseganinya.
7. Ajarkan cara menolak ajakan merokok
Terakhir, Mama tentu harus memastikan bahwa anak mama mengetahui bagaimana caranya berdiri di pilihan yang berbeda dengan menolak ajakan merokok dari teman-teman sebayanya atau orang-orang tidak bertanggung jawab lainnya.
Ingat, dalam mengajar si Anak, Mama sebaiknya melakukannya dengan tidak serta-merta mendiskusikan dan menjelaskan secara lisan. Tetapi, lakukanlah dengan metode role playing, yang membuatnya jadi terlatih untuk berani dan percaya diri dalam melakukannya.
Kemudian, beritahulah cara-cara menjawab yang benar berikut dengan alasan yang tepat, seperti “aku tidak menyukai baunya”, “aku ingin sukses melatih kemampuan olahragaku”, “aku tidak suka dengan efek samping yang dihasilkan pada bagian dadaku.”
Tahukah Mama? Jawabanya tersebut tidak hanya aman tetapi juga membantu si Anak untuk turut menjadi inspirasi yang positif untuk anak-anak sebaya lainnya.
8. Contohkan sikap antirokok
Anak-anak selalu akan mengikuti perilaku orangtuanya. Kalau tidak ingin anak terpapar kebiasaan buruk merokok, orangtuanya lah yang pertama kali harus menentukan sikap. Berhentilah merokok, agar Mama bisa mencegah anak mama kecanduan juga.
Jika Mama dan Papa tidak suka merokok, tidak nyaman saat ada asap rokok, maka si Anak akan mudah meniru perilaku ini. Benar, kan?