Waspadai Kanker Kulit Pada Anak Melalui 3 Cara Pencegahan Dini
Lebih baik mencegah daripara mengobati, Ma!
12 Agustus 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap dari kita tentu saja mendambakan kondisi kulit yang sehat dan jauh dari segala potensi negatif seperti kanker kulit. Hal ini nyatanya harus turut menjadi perhatian utama dalam menangani proses tumbuh kembang si Anak yang diharapkan berjalan baik-baik saja.
Pasalnya, sebagaimana dilansir dari laman everydayhealth, seorang pakar bernama Karina Davidson dari U.S. Preventive Services Task Force mengatakan bahwa potensi kanker kulit sudah tumbuh sejak usia dini.
Mengukur Potensi Anak Terserang Kanker Kulit
Berbicara mengenai penyakit kanker kulit, hal ini memang terlalu sering dikaitkan pada kondisi seseorang saat sudah bertumbuh dewasa. Akan tetapi, Karina Davidson menegaskan bahwa hal ini sudah dapat menyerang anak sejak usia 10 tahun.
Hal ini didukung berdasarkan sebuah medical guidelines draft yang ditulis pada 2012. Di sana, para dokter dan ahli medis diarahkan untuk meningkatkan kesadaran pada orangtua dan anak-anak mengenai pencegahan dan penanganan kanker kulit.
Akan tetapi, Karina yang juga bekerja sebagai vice dean di Universitas Columbia di bagian Medical Center mengemukakan bahwa peningkatan perhatian pada pencegahan kanker kulit sebaiknya sudah dilakukan sejak Si Kecil berusia 6 bulan.
Tentu, perhatian tersebut didasarkan pada tolak ukur yang mengindikasikan anak memiliki potensi terserang kanker kulit. Selain rentang usia 10 – 24 tahun yang disebut memiliki potensi besar, jenis kulit yang cerah dan freckles dipandang sangat rentan.
Pasalnya, jenis kulit tersebut membuat kondisi kulit itu sendiri menjadi mudah terbakar oleh sinar matahari. Apabila si Anak pernah mengalami sunburns maka potensi terserang kanker kulit di kemudian hari akan meningkat.
Atas dasar itulah, Mama sebaiknya melakukan pencegahan sejak usia dini lewat 3 cara pencegahan dini terhadap kanker kulit. Yuk, kita simak dan pelajari bersama di bawah ini.
Editors' Pick
1. Selalu gunakan produk sunscreen
Memulai proses pencegahan dini terhadap potensi terserang kanker kulit haruslah dimulai dari pemberian proteksi pada kulit itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan atau mengaplikasikan produk sunscreen secara rutin.
Dilansir dari laman skincare.org, seorang pakar bernama Eliazbeth Buzney, MD, dari Harvard Medical School, mengatakan bahwa kandungan pada sunscreen melindungi setiap lapisan kulit dari potensi mematikan akibat sinar matahari yang berlebihan.
Itu artinya, sunscreen bekerja membatasi takaran sinar matahari hingga batasan yang cukup sebagaimana sinar matahari tetap dibutuhkan oleh kulit. Hal ini dibuktikan oleh dua studi di Australia yang menemukan bahwa sinar matahari yang cukup membunuh sel penyebab Kanker Kulit.
Secara spesifik, dua studi penelitian tersebut menemukan bahwa sel melanoma dan skuamosa penyebab Kanker Kulit dapat berkurang hingga 40 – 45 persen apabila takaran sinar matahari yang didapatkan kulit terbilang cukup dan tidak berlebihan.
Sebagai rekomendasi, The Skin Cancer Foundation menganjurkan penggunaan produk sunscreen yang setidaknya memiliki kelebihan SPF 15 atau lebih. Takaran proteksi pada sunscreen ini dinilai bekerja dengan baik untuk pencegahan kanker kulit.
2. Gunakan baju yang menangkal sinar matahari berlebihan
Menurunkan potensi terserang penyakit kanker kulit tentu saja mengacu pada hal-hal yang menghindarkan seseorang dari sun-exposure secara berlebihan. Akan tetapi, tidak terelakkan, aktivitas di luar ruangan merupakan hal yang wajib dan penting dilakukan oleh si Anak.
Dalam perihal ini, penggunaan produk sunscreen disebut tidaklah cukup oleh The Skin Cancer Foundation sebagaimana dilansir dari laman skincancer.org. Pasalnya, waktu berkativitas di luar ruangan dapat terbilang lama sehingga aplikasi sunscreen dapat berkurang dan menghilang.
Untuk itulah, Karina Davidson menegaskan penggunaan baju yang mampu menangkal sinar matahari berlebihan dapat dijadikan sebagai opsi yang menyelaraskan keterbatasan penggunaan produk sunscreen itu sendiri.
Dalam perihal ini, baju-baju yang dipandang mampu menangkal sinar matahari berlebihan adalah baju yang tertutup dan berwarna cerah. Tentu, Mama sebaiknya memastikan bahwa bahan baju tidak terlalu tipis namun tidak juga terlalu tebal untuk kenyamanan Si Anak.
3. Seimbangkan aktivitas dengan kegiatan di dalam ruangan
Sebagaimana yang telah disebutkan pada poin di atas sebelumnya, aktivitas di luar ruangan memang merupakan kegiatan yang tidak boleh dihindari dari si Anak dalam menjalani proses tumbuh kembangnya sehari-hari.
Akan tetapi, dalam rangka meminimalisir potensi terserang penyakit kanker kulit, Mama ditegaskan untuk turut menyeimbangkan keseharian si Anak dengan memberi pengalaman menarik dalam berkegiatan di dalam ruangan.
Hal ini ditujukan untuk meminimalisir sun-exposure yang berlebihan setiap harinya. Pasalnya, membiarkan anak mama terekspos pada sinar matahari setiap hari akan membuat si Anak mengalami berbagai gangguan kondisi kulit seperti sunburns yang mengarah pada kanker kulit.
Namun, berbicara mengenai aktivitas dengan kegiatan di dalam ruangan, Mama dapat melakukannya di dalam ruangan yang tetap memancarkan sinar matahari dari luar. Seperti halnya di dalam rumah, pastikan sinar matahari masuk dari dalam kaca jendela ya, Ma!
Yuk, dicegah!