6 Cara Efektif agar Mama Bisa Mengawasi Aktivitas Media Sosial Anak
Anak-anak sekarang sudah akrab dengan media sosial, bagaimana cara agar mereka aman di dunia mata?
6 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, Mama tentu saja memiliki kewajiban untuk melindungi dan mengawasi anak, meski ia sudah menjelang remaja. Tantangan mama masa kini bukan cuma mengawasi pergaulan kasat mata si Anak tetapi juga pergaulannya di dunia maya.
Mama siap jadi polisi Si ABG di media sosial?
Ini caranya agar Mama bisa tetap mengawasi aktivitas sosial anak di media sosial.
1. Buat kesepakatan
Anak pra remaja sudah tidak ingin dianggap anak-anak, tetapi kadang pola pikir mereka masih sangat kekanak-kanakan. Mereka mungkin saja tersinggung jika Mama terlalu ingin tahu kehidupan pribadi mereka di media sosial.
Jadi, gunakan teknik diskusi dan buat kesepakatan tentang penggunaan internet, smartphone, atau komputer.
Buat kesepakatan waktu untuk mereka bisa memakainya, misalnya saat liburan atau weekend. Buatlah juga kesepakatan bahwa Mama atau Papa berhak melihat riwayat jejak mereka di internet.
2. Pakai parental control
Aktifkan sistem aplikasi parental control untuk memantau durasi dan frekuensi aktivitas anak di dunia maya. Pastikan password kontrol tersebut hanya Mama dan Papa yang tahu.
Pelajari pola anak berselancar di dunia maya dan perhatikan jika ada perubahan signifikan, misalnya menjadi lebih sering atau melakukan aktivitas di luar jam kesepakatan.
Tidak perlu marah, tanyakan baik-baik apa yang sedang ia cari. Keterbukaan komunikasi akan membuat si Anak lebih dihargai privasinya.
Editors' Pick
3. Menjadi teman
Kalau Mama atau Papa punya akun media sosial juga, bertemanlah dengan si Anak. Tapi, jangan ikut-ikutan meninggalkan komentar-komentar memuji atau apa pun yang akan membuat ia malu terhadap teman-teman dunia mayanya.
Tugas Mama hanyalah memantau akun media sosial anak.
Jika Mama menemukan komentar tidak pantas, bicarakan dengan anak. Tanyakan baik-baik apakah ia mengenal si pemberi komentar, bagaimana hubungan mereka, dan peristiwa apa yang menyebabkan komentar-komentar tak pantas itu muncul.
4. Rencanakan jumpa darat
Apakah teman dunia maya si Anak sama seperti teman di dunia nyatanya? Mungkin sekali kan, ia ikut fans club artis idolanya sehingga Mama tidak kenal teman-teman barunya itu.
Mama bisa lho menginisiasi jumpa darat dengan teman-teman dunia maya si Anak. Untuk saling mengenal dan tahu dengan siapa anak bergaul. Undang teman-teman dunia maya itu ke rumah atau makan bersama di luar. Jika memungkinkan undang juga orangtua mereka.
Tujuan jumpa darat ini adalah untuk menjaga relasi dan mengetahui tipe teman-teman si Anak sehingga Mama semakin mudah mengawasi pergaulannya.
5. Tes pengetahuan anak tentang media sosial
Anak muda lebih mudah menyerap teknologi. Manfaatkan itu untuk mengetes sejauh mana kemampuan ABG Mama terhadap media sosial.
Mama bisa berpura-pura butuh pertolongan anak untuk mencari topik di internet, membuat postingan, memberi hastag, atau apa pun terkait dengan media sosial. Tujuannya adalah mengetes pengetahuan mereka akan sosial media.
Selama mereka membantu Mama, Mama bisa mendiskusikan masalah-masalah di dunia maya termasuk bullying, perundungan seksual, human trafficking, dan kejahatan lain yang mungkin mengintai si Anak.
6. Perbanyak family time
Memperbanyak aktivitas keluarga seperti makan bersama, olahraga, menonton televisi bersama, bermain uno, atau sekadar berjalan-jalan bersama akan membantu si Anak melupakan sejenak kebutuhan online-nya.
Tentu saja, di saat seperti ini, Mama dan Papa pun harus berusaha keras menjauhkan diri dari internet.
Nikmati kebersamaan yang indah dengan mengobrol bersama, bersenda gurau, atau hanya sekadar duduk sambil saling berpegangan tangan.
Ah ini pasti momen paling indah dibanding setiap orang sibuk pegang gadget.
Baca juga: Eksklusif: Alasan Zee Zee Shahab Melarang Anaknya Pegang Gadget