Penting! Ini Tips dan Trik Mencegah Anak Menjadi Korban Cyberbullying
Faktanya, kasus cyber bullying semakin meningkat
8 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sesuai dengan anjuran Pemerintah Indonesia, selama masa pandemi Covid-19 anak-anak melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari rumah masing-masing.
Di zaman modern sekarang ini, anak mama mungkin sudah punya smartphone atau laptop dan sangat akrab dengan internet juga media sosial. Kondisi PJJ juga menuntut anak untuk bisa mengoperasionalkan semua dengan baik.
Terutama di masa pandemi seperti saat ini. Anak melakukan banyak aktivitas secara online. Ini tentu mendorong mereka untuk menggunakan sosial media secara aktif.
Ada kalanya tugas yang diberikan dari guru harus disertakan foto sebagai bukti anak sudah mengerjakan tugas secara mendiri tanpa bantuan orang lain.
Akhirnya anak mengirimkan foto di WA grup sebagai bukti dirinya sudah mengikuti pelajaran dan tugas dari sekolah.
Hati-hati, mereka jadi rentan cyberbullying, lho.
Ada kejadian di mana anak menangis karena teman-temannya berkomentar, "Kenapa kok rumahnya jelek sekali."
Kalimat sederhana tersebut ternyata menyakiti hati anak tersebut sehingga ini masuk dalam kategory cayberbullying.
Nah ini hal-hal mengenai cyberbullying yang perlu Mama beritahu ke anak-anak.
Simak rangkuman Popmama.com berikut ini ya Ma.
1. Apa itu cyberbullying?
Cyberbullying adalah penggunaan teknologi untuk mengejek, menghina, mempermalukan, dan mengancam seseorang. Istilah cyberbullying ini biasanya dipakai untuk kalangan anak-anak, tetapi untuk orang dewasa, istilah ini berubah menjadi “cyber-harassment” atau “cyber stalking.”
Kadang anak melakukan cyberbullying bisa karena disengaja atau karena tidak sengaja. Tergantung seperti apa kasus dan motifnya.
Editors' Pick
2. Cara mengidentifikasi tanda cyberbullying
Mungkin, anak mama masih bingung mengenai cyberbullying karena tidak tahu. Ia tidak sadar bahwa telah menjadi korban.
Salah satu tanda korban cyberbullying adalah bila anak mama mendapat komentar atau pesan teks yang berbau mengejek atau mengancam di halaman media sosialnya atau melalui pesan pribadi di akunnya.
Jelaskan bentuk-bentuk pem-bully-an melalui media sosial dan dorong anak mama untuk melaporkan hal itu kepada Mama, Papa, atau gurunya.
Mama juga bisa membantu melaporkan akun pem-bully ke tim keamanan media sosial dan merekomendasikan agar akun tersebut ditutup.
Secara pribadi, Mama bisa membantu anak mama untuk memblok akun itu.
3. Efek dari cyberbullying pada anak
Bullying di media internet sama efeknya seperti bullying langsung.
Bullying memicu penyakit kejiwaan seperti depresi, anxiety disorder, dan jika keterlaluan, bisa mendorong orang depresi berat hingga berupaya melakukan bunuh diri.
Ini berlaku bagi anak-anak dan dewasa, sama saja karena anak-anak juga punya perasaan yang bisa tersakiti dan menciptakan rasa sedih.
4. Tips untuk Mama
Mama, kenali tanda-tanda anak yang mengalami cyberbullying:
- Merasa jengkel atau sedih atau marah setelah menggunakan media sosial, internet, dan aktivitas telepon,
- menutup-nutupi aktivitasnya di dunia maya,
- menjauhi keluarga dan teman dekat,
- menjauhi sekolah dan aktivitas sosial,
- nilai pelajaran sekolah turun drastis, merasa jengkel, dan sering berbuat ulah,
- menjadi malas untuk menggunakan komputer dan smartphone,
- tiba-tiba kaget, terlihat panik bila ada pesan singkat masuk ke smartphone atau email,
- menjauhi dan menghindari diskusi soal komputer atau aktivitas smartphone.
5. Apa yang harus Mama lakukan?
Mintalah bantuan dari professional seperti guru bimbingan sekolah dan/atau psikolog. Bila cyberbullying dilakukan oleh teman anak di sekolah, pihak sekolah bisa mengambil tindakan.
Mama juga bisa memberitahu anak bahwa itu bukan kesalahannya dan banyak orang yang juga mengalaminya.
Mama juga memberitahu anak untuk tidak menanggapi orang tersebut.
Mama juga bisa memblokir akun sosial orang tersebut, mengurangi akses internet di aktivitas anak dan memberikan pengarahan kepada anak cara menggunakan internet dan media sosial yang aman.
Yuk, selamatkan anak mama selama melakukan kehidupan di masa New Normal saat ini!
Baca Juga:
- Bagaimana Menentukan Tindakan Anak yang Pantas Dihukum atau Tidak?
- Kasus Kekerasan Terhadap Anak Meningkat Selama Pandemi Covid-19
- Waspada! Kekerasan Anak Secara Online Meningkat saat Pandemi