Waspada! 5 Jenis Cedera karena Olahraga dan Cara Mengatasinya
Suka olahraga meningkatkan risiko cedera. Bagaimana mengatasinya?
24 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak mama mungkin sedang aktif-aktifnya berolahraga. Boleh saja mereka menyukai futsal, sepakbola, basket, bulutangkis, atau olahraga apa pun itu. Namun, mama harus ingat bahwa melakukan aktivitas olahraga membuat anak rentan mengalami cedera.
Berikut ini daftar cedera yang sering dialami anak yang doyan olahraga. Tidak hanya karena main sepak bola sih, Ma!
1. Lebam dan lecet karena jatuh
Lebam dan lecet adalah cedera paling ringan yang mungkin dialami anak Mama. Masalah ini bisa diobati sendiri.
Untuk lebam, kompres dengan es dan handuk hangat bergantian selama kurang lebih 15 menit. Mama bisa juga mengoleskan krim antilebam yang mengandung heparin.
Sedangkan lecet bisa diatasi dengan membersihkan luka dengan air bersih atau rivanol kemudian memakai obat luka. Jika lecet lumayan besar, bisa ditutup memakai kain kasa untuk menghindari gesekan yang bisa membuat luka bertambah besar.
Perhatikan lokasi luka atau lebam.
Jika terjadi di daerah sensitif, misalnya dekat mata, perhatikan gejala pengiringnya. Jika mengganggu penglihatan, lebih baik Mama segera membawa si Anak ke rumah sakit.
2. Otot memar karena gerakan menghentak
Semua jenis olahraga melibatkan otot-otot di sekujur tubuh. Tergantung jenis olahraganya, tetapi ada beberapa otot yang rawan cedera.
Otot kaki, tangan, dan punggung adalah yang paling rawan mengalami memar, bengkak, atau robek. Otot bermasalah biasanya terjadi karena gerakan olahraga yang salah, jatuh, sentakan kuat, atau otot yang dipaksa bekerja terlalu keras.
Jika memar, otot akan terasa nyeri.
Sedangkan gejala otot robek adalah nyeri yang berkepanjangan, bengkak, radang, dan kesulitan menggerakan bagian yang sakit.
Pertolongan pertama untuk kejadian ini adalah dengan mengompres bagian yang nyeri dengan es batu atau air dingin. Setelah itu, Mama harus membawa si Anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Editors' Pick
3. Terkilir atau sendi bergeser akibat salah posisi gerak
Terkilir atau sendi tergeser adalah hal biasa yang terjadi pada kegiatan olahraga. Bagian tumit, lutut, siku, dan pergelangan lengan adalah bagian yang mungkin paling sering mengalami hal ini.
Jika terjadi, sendi harus dikembalikan ke lokasinya. Mama bisa membawa si Anak ke dokter spesialis ortopedi yang ahli melakukan ini.
Biasanya, jika tidak parah, kasus ini bisa diselesaikan dengan satu kali terapi. Namun, jika parah, mungkin si Anak harus istirahat olahraga selama beberapa waktu dan bagian tubuhnya yang cedera dibebat hingga posisi sendi kembali benar.
4. Patah atau retak tulang akibat jatuh terbanting
Patah tulang terbuka harus segera ditangani. Penanganan pertama menjadi kunci untuk kesembuhan yang sempurna.
Bagian tulang yang patah, harus segera diberi pelindung agar tidak bergerak dan malah semakin menimbulkan sakit.
Jangan pindahkan korban tetapi mintalah segera bantuan petugas medis.
Jika terjadi perdarahan, hentikan perdarahan dengan mengikat pembuluh nadi di atas bagian tubuh yang terluka (bukan di bagian lukanya).
Patah tulang tertutup agak lebih sulit diketahui. Tetapi jika posisi tulang terlihat aneh, meski tidak ada luka luar, bisa dipastikan telah terjadi patah tulang. Penanganan patah tulang tertutup sama dengan patah tulang terbuka. Patah tulang biasanya hanya bisa diatasi dengan operasi.
Sementara, mendeteksi tulang retak agak sulit dilakukan. Tidak akan terlihat perubahan bentuk tetapi anak mungkin akan merasakan nyeri luar biasa, bagian yang mengalami retak akan bengkak dan tidak bisa bebas digerakan.
5. Gegar otak akibat benturan di kepala
Benturan keras di bagian kepala bisa menimbulkan gegar otak.
Gejalanya adalah kepala pusing, mual, merasa bingung, berkunang-kunang, berbicara jadi tidak jelas dan terdengar kabur, mood berubah, hilang ingatan, dan hilang keseimbangan. Gejala bisa timbul segera atau beberapa saat setelah kejadian.
Bila anak mengalami gejala seperti itu, lebih baik segera bawa ke rumah sakit.
Cara Mencegah Cedera Parah
Cedera olahraga bisa dicegah dengan cara ini:
1. Ingatkan anak untuk melakukan pemanasan.
2. Setelah olahraga wajib melakukan peregangan.
3. Memakai pelindung yang diperlukan, misalnya pelindung tulang kering jika si Anak bermain sepakbola atau pelindung lengan untuk anak yang hobi main softball.
Bikin sehat jiwa raga tetap harus aman kan, Ma?
Baca juga:
- Bukti Ilmiah jika Olahraga Bisa Meningkatkan Prestasi Belajar
- 5 Manfaat Berlatih Basket untuk Anak
- Manfaat Bermain Sepakbola untuk Anak