#dirumahaja, ini 8 Film Animasi Terbaik dari Studio Ghibli Buat Anak
Menghibur diri #dirumahaja dengan film animasi dari Studio Ghibli, rasanya oke juga!
25 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Studio Ghibli adalah studio produksi film animasi asal Jepang. Studio Ghibli didirikan oleh empat serangkai; Hayao Miyazaki, Isao Takahata, Toshio Suzuki, Yasuyoshi Tokuma, pada tahun 1985. Mereka memproduksi film animasi yang kaya akan pesan-pesan moral untuk anak-anak, walaupun demikian banyak orang dewasa yang menikmati film mereka.
Bener gak, Mama dan Papa?
Meski sibuk bekerja dan belajar di rumah karena sedang pandemi Virus Corona, Mama dan anak perlu sedikit bersantai dan hiburan. Nah, bagaimana jika mengisi waktu santai di rumah ini dengan film-film terbaik dari Studio Ghibli versi Popmama.com.
Ssst, kebetulan film-film terbaik ini juga sedang diputar di saluran film Netflix nih.
1. Kiki’s Delivery Service
Film ini menceritakan seorang gadis bernama Kiki yang mengikuti tradisi keluarga untuk menetap di suatu kota asing guna melayani keperluan penyihir kota tersebut. Dia berteman, menetap, dan menggunakan sapu terbangnya untuk menyediakan jasa pelayanan.
Seorang anak lelaki seusianya bernama Tombo menyukai Kiki. Saat mendekati akil balik; pubertas, Kiki mulai kehilangan kekuatan sihirnya. Kemudian dia berteman dengan wanita yang lebih tua dan dewasa bernama Ursula.
Ursula menolong Kiki saat dia kehilangan kepercayaan dirinya.Pada suatu hari ada kecelakaan yang membuat Tombo dalam kondisi berbahaya. Kiki berusaha membangkitkan seluruh kekuatan sihirnya guna menyelamatkan temannya tersebut.
Pesan yang bisa ABG mama dapat dari film ini adalah tentang persahabatan dan kerja keras.
2. My Neighbor Totoro
Totoro diproduksi pada tahin 1988. Latar waktu dalam film ini adalah Jepang di tahun 1958. Kakak dan adik, Satsuki dan Mei, bersama ayahnya harus pindah ke perkampungan dimana ibunya dirawat karena sakit.
Saat mereka pindah ke rumah baru, Mei dan Satsuki secara tidak sengaja menemukan makhluk ajaib di rumah itu. Di hutan dekat rumahnya, Mei bertemu makhluk yang sama namun berukuran lebih besar, bernama Totoro.
Pada akhirnya Satsuki bertemu Totoro juga, saat menjemput ayahnya di halte bus. Totoro, sang penjaga hutan, menolong Satsuki dan ayahnya saat Mei memutuskan untuk berjalan ke rumah sakit untuk memberikan jagung segar kepada ibunya agar dia lekas sehat.
Mama bisa mengingatkan anak mama tentang kasih sayang antar anggota keluarga, keberanian, dan persahabatan.
3. Spirited Away
Cerita film ini berpusat pada Chihiro, seorang gadis berusia 10 tahun, yang secara tidak sengaja masuk ke dunia penyihir dan monster. Dimana orangtuanya menjadi rakus untuk makan, dan akhirnya berubah menjadi babi.
Chihiro berusaha melawan ketakutanya guna menyelamatkan orangtuanya dan keluar dari dunia itu. Chihiro harus berhadapan dengan Yubaba, seorang penyihir tua penguasa permandian untuk makhluk halus dan monster. Dia dibantu oleh Haku, tangan kanan Yubaba unruk menyelamatkan keluarganya.
Film ini membawa pesan moral bahwa manusia sebaiknya tidak rakus, kasih sayang anak kepada orangtuanya, kegigihan, kerja keras, dan keberanian.
Editors' Pick
4. Princess Mononoke
Menceritakan Jepang di abad ke-15, Ashitaka seorang pangeran muda dari sebuah suku terasing dan dikutuk oleh dewa babi hutan dari hutan di wilayah barat Jepang. Ashitaka berkelana untuk menghilangkan kutukan itu.
Ia akhirnya sampai di Iron Town, tempat tinggal Lady Eboshi yang menjalankan bisnis peleburan bijih logam. Biji besi itu diambil dari pegunungan sekitar yang dahulu dikuasai oleh kumpulan serigala dan babi hutan.
Ashitaka tertarik pada San, seorang gadis yang dibesarkan oleh serigala. Mereka bekerjasama untuk menghentikan kegiatan Lady Eboshi dan biarawan korup bernama Jigo yang menyatakan perang pada hewan-hewan.
Film penuh imajinasi ini mengingatkan ABG mama moral kehidupan. Bahwa hidup tidaklah baik penuh dusta dan kejahatan. Juga bahwa kebenaran harus diperjuangkan dengan penuh keberanian.
5. Nausicaa of the Valley of the Wind
Dalam film ini diceritakan sebagai masa 1.000 tahun setelah “Api Tujuh Hari” sebagai tonggak berakhirnya peradaban industri. Diceritakan bahwa dunia diambil alih oleh serangga raksasa yang hidup di hutan beracun, salah satunya Ohmu, serangga raksasa berbentuk seperti kumbang.
Manusia menempati kota-kota kecil dan perkampungan, lalu mereka bergerak di udara menggunakan pesawat terbang atau pesawat luncur guna melewati kawasan hutan beracun. Kampung tempat Putri Nausicaa tinggal berada di lembah sepanjang laut dengan aliran udara kuat guna menghalau gas beracun dari hutan.
Pada suatu ketika, pesawat terbang dari Tolmekia menginvasi dan berusaha menghancurkan hutan beracun. Nausicaa mempelajari tingkah laku serangga raksasa dan menemukan rahasia di dalam hutan. Kemudian dia berusaha membuat para Tolkemian menyadari kesalahan mereka.
Anak mama bisa belajar tentang cara menemukan solusi dari suatu masalah melalui penelitian dan kemauan untuk berubah.
6. Whisper of the Heart
Film ini berkisah tentang anak remaja. Shuzuku Tsukushima, kutu buku yang suka menulis dan anak laki-laki. Dia memperhatikan seorang anak lelaki bernama Seiji Amasawa meminjam buku yang sama persis dengannya dari perpustakaan.
Shizuku berusaha mencari siapa dia, dan petualanganya membawa dirinya ke sebuah toko unik dimana dia bertemu Kakeknya Seiji. Kakek ini menginspirasi Shizuku untuk menjadi penulis dan menceritakan petualangannya dimana dia belajar dan mengenal Seiji.
Anak mama bisa belajar tentang kesukaan pada suatu hal selayaknya digunakan untuk mengembangkan bakat secara positif dan bermakna dari film ini.
7. Only Yesterday
Diceritakan Taeko, seorang wanita pekerja lajang dengan latar Tokyo tahun 1982. Dia mengambil cuti 10 hari guna membantu keuarga saudara perempuannya di kampung memanen safflower. Di kereta, dia kembali ke masa saat pertama kali dia memiliki keinginan untuk meninggalkan Tokyo dan pergi berlibur ke tempat baru.
Saat Taeko sampai di tujuan, dia bertemu dengan sepupunya Toshio. Toshio adalah petani tampan yang tertarik pada kehidupan pedesaan. Dalam kilas baliknya, Taeko mengenang dan merenung bagaimana harapan dan kekecewaannya di masa kecil berdampak pada dirinya saat ini.
Film ini memberi pesan bahwa masa depan kehidupan ditentukan oleh cara kita dalam bersikap dan mengambil keputusan.
8. Howl’s Moving Castle
Howl adalah seorang penyihir yang jantungnya dicuri oleh setan. Dalam usahanya menyembuhkan dirinya, Howl membangun sebuah kastil bergerak bersama keluarganya. Salah satu anggota keluarganya adalah Calcifer, sorang setan api dan Markl, muridnya.
Anggota terbaru dalam keluarga itu adalah Sophie, sorang pelayan berusia 90 tahun yang sebenarnya adalah pembuat topi berusia 18 tahun. Dia dikutuk menjadi tua oleh penyihir jahat dari pembuangan limbah. Sophie dapat mencapai kastil atas bantuan orang-orangan sawah berkepala lobak. Di sana Sophie tidah hanya diterima juga menjadi seorang ibu untuk orang-orang yang tinggal di kastil bergerak.
Dari kisah Howl, anak mama bisa belajar tentang kasih seorang ibu selalu dapat kita rasakan sejak kita kecil sekaligus mau menerima perbedaan akan memperkaya pengalaman hidup.