Cara agar Papa bisa Makin Dekat dengan Anak Remajanya
Jangan digurui, rangkul anak remaja sebagai teman
14 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang blogger dan content creator, @dimasadista, memberikan panduan berharga bagi para Papa yang ingin memperkuat hubungan dengan anak remaja mereka.
Ia menyarankan untuk merubah pendekatan komunikasi dengan berbicara tanpa kesan menggurui. Terkadang, sebagai orangtua, kita memberikan nasehat dengan pandangan tajam yang membuat anak merasa tidak nyaman.
Oleh karena itu, ajakan untuk berbicara seolah-olah dengan teman, seperti bertanya "apa kabar," "makan siang apa kita yuk," atau "lagi sibuk apa nih," dapat menciptakan suasana yang lebih santai.
Dengan mendekatkan diri sebagai teman, diharapkan anak remaja merasa lebih nyaman untuk berbagi pengalaman dan membuka diri terhadap orangtua, membangun fondasi kepercayaan yang kuat antara Papa dan anak.
Berikut, Popmama.com merangkum cara agar Papa bisa makin dekat dengan anak remajanya. Kunci utamanya adalah mengubah cara berkomunikasi, menghindari kesan menggurui, dan menciptakan hubungan yang lebih akrab.
1. Jalin komunikasi terbuka
Inisiasi komunikasi dengan mengajak anak remaja berbicara tanpa menghakimi atau memberikan nasihat secara berlebihan.
Sambil mendengarkan dengan penuh perhatian, fokus pada pemahaman terhadap perasaan dan pandangan mereka.
Dalam upaya menjalin hubungan yang akrab, prioritaskan pendekatan di mana anak remaja merasa dihargai dan dianggap sebagai teman, bukan hanya objek nasihat atau arahan.
Editors' Pick
2. Hargai pendapat dan ide anak
Menghargai ide dan pendapat anak merupakan langkah penting dalam mengembangkan hubungan positif dengan remaja.
Pada masa remaja, di mana eksplorasi identitas dan pemahaman diri sedang berkembang, menjadikan anak sebagai teman yang mendukung daripada memberikan nasihat yang terlalu mendominasi adalah kunci untuk menciptakan hubungan yang seimbang dan saling menghormati.
Dengan demikian, memberikan ruang untuk ekspresi pendapat anak dan meresapi perbedaan pandangan menjadi pondasi utama dalam menjalin kedekatan yang bermakna.