Kanker serviks adalah kanker yang berkembang di leher rahim dan merupakan isu serius di Indonesia, di mana setiap tahun ribuan perempuan menderita karenanya. Namun, seringkali penyakit ini terdeteksi pada tahap yang lebih lanjut, membuat pengobatan menjadi lebih sulit dan kompleks.
Pencegahan adalah kunci utama dalam melawan kanker serviks, dan salah satu cara paling efektif adalah dengan vaksin HPV. Bahkan anak usia 9 tahun dapat mulai menerima vaksinasi ini untuk melindungi diri mereka di masa depan. Selain itu, pemeriksaan dini yang rutin dilakukan dapat mendeteksi gejala awal kanker ini.
Dalam mendukung upaya pencegahan dan pemeriksaan dini, First Care Clinic, yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menyediakan dukungan program-program vaksinasi dan layanan medis yang komprehensif untuk anak-anak dan perempuan termasuk pemeriksaan kesehatan reproduksi.
Selain itu, pada tanggal 11 Oktober 2023, First Care Clinic mengadakan workshop dengan narasumber Dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.O.G. Subsp. Onk sebagai Dokter Subspesialisasi Onkologi Ginekologi juga seorang Ketua POKJA POGI Penurunan Kanker Serviks Indonesia untuk memberikan edukasi mendalam mengenai kanker serviks.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa saja pembahasan penting yang disampaikan Dr. Fitriyadi mengenai kanker serviks, Popmama.com telah merangkumnya, nih!
1. Kanker serviks di Indonesia
Pexels/AnnaTarazevich
Dr. Fitriyadi menjelaskan, "Kanker serviks adalah masalah serius di Indonesia. Saat ini, kita adalah juara dunia dalam jumlah penderita kanker serviks.
Meskipun kanker serviks di stadium awal seringkali tanpa gejala, gejala baru muncul pada stadium yang sudah terlalu lanjut, khususnya di stadium 3B."
Ia pun menambahkan, "Setiap tahun, lebih dari 10.000 orang di Indonesia didiagnosis menderita kanker serviks, dan data menunjukkan bahwa setiap 2 jam, seseorang meninggal karena penyakit ini, dengan kasus baru muncul setiap 1 jam."
Data ini menggambarkan tingginya angka penderita kanker serviks di Indonesia dan dampak yang sangat serius terhadap populasi. Maka, penting untuk melakukan pencegahan dan deteksi dini dalam mengatasi masalah ini.
Editors' Pick
2. Pentingnya vaksinasi HPV pada anak
Pexels/AntoniShkraba
Memberikan vaksinasi HPV pada anak usia dini adalah langkah cerdas dalam membangun pertahanan tubuh terhadap virus yang menyebabkan kanker serviks. Dr. Fitriyadi, menjelaskan, "Dengan memberikan vaksinasi sejak dini, tubuh anak telah mulai mengembangkan kekebalan terhadap HPV.
Ini berarti bahwa saat terpapar virus, tubuh sudah memiliki pertahanan yang kuat untuk mencegah infeksi. Bahkan jika virus berhasil masuk ke tubuh, antibodi yang dihasilkan oleh vaksin akan menghalangi penyebaran dan perkembangan infeksi."
Dr. Fitriyadi juga menambahkan, "Selain itu, efektivitas vaksin HPV jauh lebih tinggi ketika diberikan kepada anak-anak. Ini karena anak-anak belum aktif secara seksual, sehingga risiko terpapar virus HPV sangat rendah dibandingkan dengan orang dewasa."
3. Pemeriksaan dini sebagai langkah penting
Popmama.com/Michelle Velita
Dr. Fitriyadi menyoroti sebuah kendala yang sering terjadi di Indonesia. "Saat ini, banyak orang di Indonesia masih enggan untuk menjalani pap smear. Alasannya bervariasi, dari ketidaknyamanan fisik hingga rasa malu karena harus menjalani pemeriksaan yang melibatkan bagian tubuh yang sangat pribadi."
Namun, penting untuk menyadari bahwa dengan kemajuan teknologi pengujian HPV melalui urine, alasan ini seharusnya tidak lagi menjadi hambatan.
Ia mengatakan, "Sekarang ada inovasi yang menghadirkan pengujian HPV dengan urine. Pengujian ini lebih nyaman, dan akurasinya bahkan lebih tinggi, mencapai sekitar 70% dibanding pap smear sekitar 57%. Ini adalah solusi yang lebih ramah pasien dan efektif dalam mendeteksi risiko kanker serviks."
Dr. Fitriyadi menyampaikan, "Sehat itu mahal, jadi jangan ragu untuk menjalani pemeriksaan dini dengan screening 1 tahun sekali. Dibandingkan dengan skenario yang lebih buruk, seperti sudah terkena kanker serviks, menjalani pemeriksaan dini adalah pilihan yang jauh lebih bijaksana.
Ketika kanker serviks terdeteksi terlambat, pengobatan akan melibatkan prosedur yang lebih invasif dan intensif, seperti kemoterapi. Pasien mungkin akan menderita dan dirawat di rumah sakit untuk jangka waktu yang lama, dan biayanya akan lebih tinggi, tidak hanya secara finansial, tetapi juga secara emosional."
Sehingga, pemeriksaan dini adalah langkah yang tidak hanya hemat biaya, tetapi juga dapat menghindari penderitaan yang berkepanjangan. Masyarakat harus menyadari tentang pentingnya pemeriksaan dini dalam menjaga kesehatan.
4. Pengaruh Gaya Hidup
Pexels/AndreaPiacquadio
Dr. Fitriyadi kemudian memberikan pandangan yang sangat penting mengenai pengaruh gaya hidup pada risiko kanker serviks, "Gaya hidup dan perilaku seksual dapat berperan besar dalam risiko kanker serviks.
Perilaku seksual yang risiko, seperti melakukan hubungan seks sebelum menikah atau gonta-ganti pasangan, dapat meningkatkan kemungkinan terpapar virus HPV, yang merupakan penyebab utama kanker serviks."
Oleh karena itu, edukasi dan kesadaran tentang praktik seks yang aman, seperti penggunaan kondom, serta pengurangan faktor risiko lainnya, seperti merokok, sangat penting dalam melindungi diri dari kanker serviks. Kesadaran akan pengaruh gaya hidup ini adalah langkah penting dalam melakukan tindakan preventif.
5. Peran pemerintah dalam pencegahan
Pexels/FRANKMERIÑO
Dr. Fitriyadi mengatakan, "Tahun depan, Kementerian Kesehatan Indonesia akan meluncurkan program vaksinasi HPV gratis untuk anak-anak usia 12-13 tahun yang duduk di bangku sekolah dasar. Anak-anak ini akan mendapatkan 2 dosis vaksin HPV dalam periode 1 tahun sekali karena masih berusia dibawah 15 tahun."
Informasi ini menyoroti komitmen pemerintah untuk menyediakan vaksin HPV kepada anak-anak. Dengan memberikan vaksinasi sesuai dosis yang disarankan, pemerintah berupaya untuk melindungi generasi muda dari risiko kanker serviks. Ini adalah langkah besar dalam meningkatkan kesadaran tentang pencegahan kanker serviks dan mendukung kesehatan perempuan di Indonesia.
Terakhir, sebagai orangtua, kita memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi kesehatan anak. Mari bersama-sama memastikan anak-anak mendapatkan perlindungan yang diperlukan dari risiko kanker serviks. Dengan edukasi yang baik dan pencegahan yang tepat, kita dapat memberikan masa depan yang lebih sehat dan cerah bagi generasi muda Indonesia.