Setiap manusia yang diciptakan oleh Allah SWT dari tanah nantinya akan kembali ke tanah. Hal ini karena kehidupan dunia sejatinya sementara.
Dari alam dunia yang fana, jasad manusia akan dikuburkan dan berpindah ke fase alam kubur. Di sinilah para mayat akan berjumpa dengan dua malaikat, yakni Munkar dan Nakir.
Keduanya memang diciptakan Allah dari cahaya, namun penampilan mengerikan mereka mampu membuat siapapun bergetar ketakutan. Setiap roh akan ditanyai sejumlah pertanyaan yang hanya bisa dijawab sesuai dengan kadar keimanannya.
Anak mama wajib sekali tahu mengenai hal ini supaya ia paham bahwa dunia bukanlah satu-satunya tujuan. Alam kubur bisa saja mengerikan ketika dirinya tidak taat kepada Allah SWT.
1. Malaikat Munkar dan Nakir memiliki wujud yang menyeramkan
Freepik/Liuzishan
Ilustrasi
Mama mungkin sudah pernah membaca sejumlah informasi tentang wujud para malaikat Allah SWT. Sebagai contoh, malaikat Jibril dengan 600 sayap yang dapat membentang dari timur ke barat. Atau, malaikat Izrail yang memiliki empat wajah, yakni di muka, kepala, punggung, dan telapak kaki.
Wujud malaikat Munkar dan Nakir juga sama: tidak dapat dibayangkan oleh pikiran manusia. Namun Peneliti Bidang Aqidah di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, Gus Nur Rohmad menyebutkan bahwa keduanya merupakan sosok yang begitu menyeramkan.
“Kalau dengar kata-kata munkar kan suatu istilah yang tidak enak didengar, perbuatan dosa disebut mungkar. Nah, di sini artinya bukan kemungkaran, Munkar dan Nakir disebut [sedemikian] karena keduanya adalah makhluk Allah yang menyeramkan dan menakutkan,” kata Gus Nur Rohmad.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa setiap roh dari orang yang telah dikuburkan akan berjumpa dengan "dua malaikat hitam dan biru" bernama Munkar dan Nakir.
"Ketika seseorang telah diletakkan di dalam kuburnya, maka malaikat Munkar dan Nakir mendatanginya. Keduanya adalah malaikat yang keras, kasar, hitam-kebiruan warnanya seperti malam yang gelap gulita, suaranya seperti petir yang menggelegar, matanya seperti api yang menyala-nyala, gigi-giginya seperti tombak, rambutnya terseret di atas tanah dan di kedua tangannya terdapat alat pemukul/palu jikalau jin dan manusia semua berkumpul untuk mengangkatnya maka tidak akan mampu."
2. Bertugas menanyai 6 pertanyaan kepada mayat di alam kubur
Unsplash/Veit Hammer
Nama malaikat Munkar dan Nakir sebagai pemberi "ujian" di alam kubur memang tidak tercantum dalam Alquran. Meskipun begitu, sejumlah hadis Rasulullah menegaskan tentang keberadaan mereka untuk akhirnya diimani setiap muslim.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah pernah bersabda,
Artinya: “Apabila mayat atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Munkar dan yang lain Nakir. Keduanya berkata, 'Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)?', maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia, 'Abdullah dan Rasul-Nya, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah'. Keduanya berkata, 'Kami telah mengetahui bahwa kamu dahulu telah mengatakan itu'. Kemudian kuburannya diperluas 70 x 70 hasta, dan diberi penerangan, dan dikatakan: 'Tidurlah'. Dia menjawab: 'Aku mau pulang ke rumah untuk memberitahu keluargaku'. Keduanya berkata, 'Tidurlah, sebagaimana tidurnya pengantin baru, tidak ada yang dapat membangunkannya kecuali orang yang paling dicintainya, sampai Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya tersebut'”.
Juga ada hadis lain yang menjelaskan malaikat Munkar dan Nakir, yakni seperti yang telah diriwayatkan dari Umar bin Khattab RA:
“Rasulullah SAW berkata kepadaku, ‘Bagaimana jika kamu ada dalam empat hasta dalam dua hasta, dan kamu melihat Munkar dan Nakir?’ Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, siapa itu Munkar dan Nakir?’ Beliau bersabda, “Dua malaikat yang membawa ujian kubur.'” (HR. Abu Daud, al-hakim,dan Baihaqi).
Dari kedua hadis di atas, Mama bisa paham bahwa tugas malaikat Munkar dan Nakir yaitu untuk memberi ujian berupa pertanyaan-pertanyaan kepada roh di alam kubur. Lebih rincinya, berikut 6 pertanyaan yang kelak diajukan kedua malaikat Allah tersebut berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
1. Man rabbuka? (Siapa Tuhanmu?)
2. Ma dinuka? (Apa agamamu?)
3. Man nabiyyuka? (Siapa Nabimu?)
4. Ma kitabuka? (Apa kitabmu?)
5. Aina qiblatuka? (Di mana kiblatmu?)
6. Man ikhwanuka? (Siapa saudaramu?)
Editors' Pick
3. Kondisi orang mukmin selama di alam kubur
Pexels/Pixabay
Ketika jasad manusia telah dikuburkan, tidak serta-merta dirinya langsung berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir. Bagi orang yang selalu taat pada perintah Allah SWT, maka ia akan diberikan kain kafan dan wewangian dari surga dan dibawa ke langit oleh para malaikat.
Hal ini sesuai dengan hadis panjang al-Bara’ bin ‘Azib yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan disahihkan oleh Imam al-Hakim dan Syaikh al-Albani. Bunyinya:
...
Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Seandainya seorang yang beriman sudah tidak lagi menginginkan dunia dan telah mengharapkan akhirat (sakaratul maut), turunlah dari langit para malaikat yang bermuka cerah secerah sinar matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga lalu duduk di sekeliling mukmin tersebut sejauh mata memandang. Setelah itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan mengambil posisi di arah kepala mukmin tersebut. Malaikat pencabut nyawa itu berkata, ‘Wahai nyawa yang mulia keluarlah engkau untuk menjemput ampunan Allah dan keridhaan-Nya’. Maka nyawa itu (dengan mudahnya) keluar dari tubuh mukmin tersebut seperti lancarnya air yang mengalir dari mulut sebuah kendil. Lalu, nyawa tersebut diambil oleh malaikat pencabut nyawa dan dalam sekejap mata diserahkan kepada para malaikat yang berwajah cerah tadi lalu dibungkus dengan kafan surga dan diberi wewangian darinya pula. Hingga terciumlah bau harum seharum wewangian yang paling harum di muka bumi.
Kemudian nyawa yang telah dikafani itu diangkat ke langit. Setiap melewati sekelompok malaikat di langit mereka bertanya, ‘Nyawa siapakah yang amat mulia itu?’ ‘Ini adalah nyawa fulan bin fulan’, jawab para malaikat yang mengawalnya dengan menyebutkan namanya yang terbaik ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia mereka meminta izin untuk memasukinya, lalu diizinkan. Maka, seluruh malaikat yang ada di langit itu ikut mengantarkannya menuju langit berikutnya. Hingga mereka sampai di langit ketujuh. Di sanalah Allah berfirman, ‘Tulislah nama hambaku ini di dalam kitab ‘Iliyyin. Lalu kembalikanlah ia ke (jasadnya di) bumi, karena darinyalah Aku ciptakan mereka (para manusia), dan kepadanyalah Aku akan kembalikan, serta darinyalah mereka akan Kubangkitkan.’
Lalu, nyawa tersebut dikembalikan ke jasadnya di dunia. Lantas datanglah dua orang malaikat yang memerintahkannya untuk duduk. Mereka berdua bertanya, ‘Siapakah rabb-mu?’, ‘Rabb-ku adalah Allah’ jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, ‘Apakah agamamu?’, ‘Agamaku Islam’ sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?’. 'Beliau adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,' jawabnya. ‘Dari mana engkau tahu?’ tanya mereka berdua. ‘Aku membaca Alquran lalu aku mengimaninya dan mempercayainya’. Tiba-tiba, terdengarlah suara dari langit yang menyeru, ‘(Jawaban) hamba-Ku benar! Maka hamparkanlah surga baginya, berilah dia pakaian darinya lalu bukakanlah pintu ke arahnya’. Maka menghembuslah angin segar dan harumnya surga (memasuki kuburannya) lalu kuburannya diluaskan sepanjang mata memandang.
Saat itu datanglah seorang (pemuda asing) yang amat tampan memakai pakaian yang sangat indah dan berbau harum sekali seraya berkata, ‘Bergembiralah, inilah hari yang telah dijanjikan dulu bagimu’. Mukmin tadi bertanya, ‘Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kebaikan’. ‘Aku adalah amal salehmu,’ jawabnya. Si Mukmin tadi pun berkata, ‘Wahai Rabb-ku, (segerakanlah datangnya) hari kiamat karena aku ingin bertemu dengan keluarga dan hartaku."
...
(HR. Ahmad dalam Al-Musnad 30: 499-503 dan disahihkan oleh al-Hakim dalam Al-Mustadrak 1: 39 dan al-Albani dalam Ahkamul Janaiz hal. 156).
4. Kondisi orang kafir selama di alam kubur
Freepik
Namun, hal menggembirakan yang dialami para roh orang mukmin tidak berlaku bagi mereka yang kafir dan senantiasa melanggar perintah Allah SWT. Masih dari hadis panjang al-Bara’ bin ‘Azib yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan disahihkan oleh Imam al-Hakim dan Syaikh al-Albani, berikut perjalanan roh orang kafir di alam kubur:
...
Adapun orang kafir, di saat dia dalam keadaan tidak mengharapkan akhirat dan masih menginginkan (keindahan) duniawi, turunlah dari langit malaikat yang bermuka hitam sambil membawa kain mori kasar. Lalu, mereka duduk di sekelilingnya. Saat itu, turunlah malaikat pencabut nyawa dan duduk di arah kepalanya seraya berkata, ‘Wahai nyawa yang hina, keluarlah dan jemputlah kemurkaan dan kemarahan Allah!’. Maka nyawa orang kafir tadi ‘berlarian’ di sekujur tubuhnya. Maka malaikat pencabut nyawa tadi mencabut nyawa tersebut (dengan paksa), sebagaimana seseorang yang menarik besi beruji yang menempel di kapas basah. Begitu nyawa tersebut sudah berada di tangan malaikat pencabut nyawa, sekejap mata diambil oleh para malaikat bermuka hitam yang ada di sekelilingnya, lalu nyawa tadi segera dibungkus dengan kain mori kasar. Tiba-tiba, terciumlah bau busuk sebusuk bangkai yang paling busuk di muka bumi.
Lalu nyawa tadi dibawa ke langit. Setiap mereka melewati segerombolan malaikat mereka selalu ditanya, ‘Nyawa siapakah yang amat hina ini?’, ‘Ini adalah nyawa fulan bin fulan,’ jawab mereka dengan namanya yang terburuk ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia, mereka minta izin untuk memasukinya, namun tidak diizinkan. Rasulullah membaca firman Allah,
“Tidak akan dibukakan bagi mereka (orang-orang kafir) pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga, sampai seandainya unta bisa memasuki lobang jarum sekalipun.” (QS. Al-A’raf, [8]:40).
Saat itu Allah berfirman, ‘Tulislah namanya di dalam Sijjin di bawah Bumi’. Kemudian nyawa itu dicampakkan (dengan hina dina). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah ta’ala,
Wa may yusyrik billāhi fa ka`annamā kharra minas-samā`i fa takhṭafuhuṭ-ṭairu au tahwī bihir-rīḥu fī makānin saḥīq.
“Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (QS. Al-Hajj, [17]:31).
Kemudian nyawa tadi dikembalikan ke jasadnya, hingga datanglah dua orang malaikat yang mendudukannya seraya bertanya, ‘Siapakah rabb-mu?’, ‘Hah hah… aku tidak tahu,’ jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, ‘Apakah agamamu?’ “Hah hah… aku tidak tahu,’ sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?’ “Hah hah… aku tidak tahu,’ jawabnya. Saat itu terdengar seruan dari langit, ‘Hamba-Ku telah berdusta! Hamparkan neraka baginya dan bukakan pintu ke arahnya’. Maka, hawa panas dan bau busuk neraka pun bertiup ke dalam kuburannya. Lalu kuburannya ditekan (oleh Allah) hingga tulang belulangnya (pecah dan) menancap satu sama lainnya.
Tiba-tiba datanglah seorang yang bermuka amat buruk memakai pakaian kotor dan berbau sangat busuk, seraya berkata, ‘Aku datang membawa kabar buruk untukmu, hari ini adalah hari yang telah dijanjikan bagimu’. Orang kafir itu seraya bertanya, ‘Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kesialan!’, ‘Aku adalah dosa-dosamu’ jawabnya. ‘Wahai Rabb-ku, janganlah engkau datangkan hari kiamat,’ seru orang kafir tadi."
(HR. Ahmad dalam Al-Musnad 30: 499-503 dan disahihkan oleh al-Hakim dalam Al-Mustadrak 1: 39 dan al-Albani dalam Ahkamul Janaiz hal. 156).
5. Kisah Umar bin Khattab yang membentak malaikat Munkar dan Nakir
Pexels/Brett Sayles
Dari penjelasan sebelumnya, Mama sudah tahu bahwa malaikat Munkar dan Nakir sangat dikenal dengan perawakan mengerikannya. Akan tetapi, ada salah satu orang yang dengan beraninya melawan dan bahkan membentak dua malaikat kubur tersebut.
Orang tersebut adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW, Sayyidina Umar bin Khattab. Karakter kerasnya memang sudah diketahui banyak orang sejak Umar belum memeluk agama Islam. Bahkan, ia dulu sempat menjadi orang yang paling menentang ajaran Islam dan mendapat julukan "Singa Padang Pasir".
Namun siapa sangka, watak kerasnya tersebut juga terbawa hingga ia sudah berada di alam kubur. Bahkan bisa dibilang, Umar memang sudah merencanakan untuk menantang malaikat Munkar dan Nakir kelak ketika dirinya wafat nanti.
Hal ini seperti yang telah dituliskan oleh Imam Jalaludin As-Suyuthi dalam kitabnya Al-Hâwî lil Fatâwî. Dari Al-Jazuli dalam kitab Syarhur Risâlah, diceritakanlah para sahabat yang sedang berbincang dengan Nabi Muhammad. Rasulullah sedang menjelaskan gambaran mengerikan dari dua malaikat kubur Allah, mulai dari kulit hitam hingga karakter bengis keduanya.
Umar bin Khattab kemudian bertanya, “Rasul, apakah saat di kuburan nanti aku sebagaimana sekarang ini?”
Rasulullah SAW pun menjawab, “Ya.”
Mendengar ini, Sayyidina Umar lantas berujar, “Kalau begitu, demi Allah akan aku lawan kedua malaikat itu!”
Keberanian Umar bin Khattab dapat dilihat dari mimpi putranya, Abdullah. Tepat selepas kepergian Sayyidina Umar, Abdullah berjumpa dengan ayahnya dalam mimpi dan menanyakan sebuah hal. Mendapati pertanyaan tersebut, Umar pun menjawab,
“Aku didatangi dua malaikat. Keduanya bertanya kepadaku, 'siapa Tuhanmu, siapa nabimu?' Aku jawab, 'Tuhanku Allah dan nabiku Muhammad'. Lalu kepadanya aku tanyakan, 'Kalian berdua, siapa Tuhanmu?' Mendapat pertanyaan seperti itu, kedua malaikat itu saling berpandangan. Salah satunya berkata, 'ini Umar bin Khattab'. Lalu keduanya pergi meninggalkanku.”
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Rais Syuriah PBNU KH Bahauddin Nursalim, atau Gus Baha. Mengambil kisah dari Kitab Nurud Dholam karya Syekh Nawawi Al-Bantani, Gus Baha menjelaskan bahwa setelah jasad Umar bin Khattab dikuburkan, Ali bin Abi Thalib masih berada di area pemakaman. Ali, kata Gus Baha, sangat ingin tahu apakah Umar memang berani menantang malaikat Munkar dan Nakir.
“Suatu saat, Sayyidina Ali agak jengkel dengan Umar bin Khattab karena begitu galaknya Umar yang hampir setiap orang pernah dibentaknya. 'Apa dia berani membentak Munkar [dan] Nakir?' tanya Sayyidina Ali waktu itu,” kata Gus Baha.
Ali bin Abi Thalib lantas memohon kepada Allah SWT untuk dibukakan tabir supaya bisa melihat kondisi Umar di alam kubur. Permintaan tersebut pun dikabulkan. Namun alih-alih melihat seorang Sayyidina Umar yang ketakutan menghadapi Munkar dan Nakir, Ali malah melihat kejadian sebaliknya.
“Umar bin Khattab justru bangkit dan membentak Munkar [dan] Nakir seraya berkata, 'Hai Munkar-Nakir, kalian tahu sedang berhadapan dengan siapa? Kalian itu sedang berhadapan dengan temannya Akhabbal Kholqi Ilallah (manusia yang paling dicintai Allah SWT),” tutur Gus Baha.
Gus Baha melanjutkan, malaikat Munkar dan Nakir lalu bertanya kepada Allah. Allah SWT kemudian berkata agar keduanya bersikap lebih sopan kepada orang-orang mukmin layaknya Umar bin Khattab.
“Sejak kejadian tersebut Munkar [dan] Nakir tidak selalu berpenampilan menyeramkan,” imbuh Gus Baha.
6. Mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir
Freepik/rawpixel.com
Kendati Rasulullah telah 'membocorkan' pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan malaikat Munkar dan Nakir kelak di kubur nanti, 'ujian' tersebut hanya bisa dijawab sesuai dengan kadar keimanan seseorang.
Lebih tepatnya, hanya orang-orang yang imannya benar dan diteguhkan Allah SWT yang mampu menjawab dengan lancar.
Memang, ada sejumlah golongan yang terlepas dari pertanyaan dua malaikat kubur tersebut. Di antaranya adalah:
Golongan para Nabi dan Rasul Allah;
Orang yang yang ber-uzlah atau menyendiri untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan sudah tidak lagi terperdaya oleh keindahan dunia yang fana;
Orang yang meninggal dalam keadaan syahid dan mempertahankan keimanan kepada Allah SWT;
Orang yang senantiasa meyakini kebesaran Allah SWT;
Orang yang rajin membaca Surat Al-Mulk setiap malam;
Orang yang meninggal karena penyakit sampar;
Orang yang meninggal karena busung lapar;
Orang yang meninggal di hari Jumat;
Orang yang meninggal karena bencana alam.
Namun tentunya, setiap muslim tidak tahu nasib yang akan ia alami di masa depan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk juga mengajak anak supaya memperbaiki diri dan memperbanyak amal soleh sejak sekarang.
Misalnya, tanamkan anak untuk tak pernah sekalipun meninggalkan kewajiban solat 5 waktu, membiasakannya membaca Alquran, dan lainnya.
Itulah tadi ulasan tentang tugas malaikat Munkar dan Nakir, malaikat yang menanyai di alam kubur. Semoga informasi tadi tidak hanya menambah pengetahuan tentang Islam, tetapi juga meningkatkan keimanan kepada Allah SWT ya, Ma!