7 Tanda Kamu dan Pasangan Menjadi Toxic Parents bagi Anak
Apakah salah satu tandanya ada pada diri Mama dan Papa?
7 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi orangtua adalah anugerah yang sangat indah, namun menjalankannya bukanlah hal yang mudah. Tak jarang di kala menjalankan kewajiban untuk membimbing dan membantu tumbuh kembang anak, Mama dan Papa kehilangan kesabarannya dan malah membuat kesalahan.
Jika kamu juga pernah mengalaminya, ini sangatlah lumrah karena orangtua juga manusia. Akan tetapi, ada tipe orangtua yang masuk dalam kategori toxic parents. Mereka malah memang berusaha untuk menjatuhkan anaknya.
Toxic parents adalah sebutan bagi orangtua yang senantiasa berperilaku keras hanya untuk memenuhi keinginan tertentunya. Mereka bukanlah seperti orangtua pada umumnya. Orangtua toxic sama sekali tak merasa bersalah saat melakukan intimidasi atau tindak tak wajar pada anaknya.
Pola asuh yang sedemikian pastinya sangat berbahaya bagi anak, terutama buat kesehatan mentalnya.
Maka dari itu, Popmama.com akan membahas 7 tanda kamu dan pasangan menjadi toxic parents bagi anak. Pahami dengan betul yuk Ma, Pa!
1. Meluapkan amarah kepada anak
Tak bisa dinafikan kalau di saat tertentu, orangtua tak bisa menahan emosi karena anak sulit diatur. Akan tetapi, sudah di luar batas jika Mama terlalu sering memarahi anak hanya karena hal-hal sepele.
Toxic parents umumnya tak mampu mengendalikan emosi. Amarah mereka bisa meledak-ledak bahkan di saat si Anak tak sengaja melakukan kesalahan kecil. Orangtua pun melebih-lebihkan masalah tersebut dan menjadikannya sebuah alasan untuk marah.
Tidak hanya itu, apabila kamu dan pasangan tega memarahi anak di depan banyak orang, sudah dipastikan Mama dan Papa adalah orangtua yang toxic.
2. Menyakiti anak secara fisik maupun psikis
Tanda Mama termasuk orangtua yang buruk buat anak adalah apabila kamu tak segan-segan melakukan kekerasan fisik ataupun psikis pada mereka.
Entah itu hukuman ataupun pelampiasan kekesalan semata, kekerasan fisik yang orangtua perbuat bisa dalam bentuk tamparan, pukulan, atau cubitan.
Bukan hanya tubuh saja yang sakit, hati anak juga terluka karena sering mengalami kekerasan secara verbal, yakni berupa umpatan, cacian, maupun panggilan yang tidak mengenakkan.
Apabila ini terjadi secara kontinu, kesehatan fisik dan psikis si Anak akan terganggu dan bakal berujung pada trauma mendalam.
Editors' Pick
3. Tidak mau mendengar dan peduli dengan anak
Di saat anak enggan untuk dekat atau sekadar mencurahkan isi hati dengamu, berarti ada sesuatu hal yang Mama harus segera perhatikan. Ini bisa saja disebabkan oleh sikapmu yang selama ini selalu mengabaikannya.
Minimnya upaya orangtua untuk merangkul dan mencoba untuk berdialog, bisa menimbulkan sebuah pemikiran dalam benak anak bahwa mereka tidak dipedulikan.
Anak mama menjadi enggan mengutarakan perasaan karena yakin kalau suara mereka tak akan didengar dan berakhir sia-sia.
4. Keinginan orangtua harus selalu jadi prioritas
Salah satu dari 7 tanda kamu dan pasangan menjadi toxic parents bagi anak ialah selalu ingin dipikirkan dan diprioritaskan.
Seluruh kebutuhan dan keinginan mama, baik yang personal ataupun yang terkait dengan si Anak harus dikabulkan dan mereka tak boleh menyanggah.
Mama menuntut anak supaya selalu memahami keinginan mama.
Mereka harus tahu segala hal yang membuatmu senang dan harus selalu dikerjakan. Mereka juga harus tahu semua yang bisa membuatmu kesal supaya tak menyulut amarahmu.
Sayangnya, keadaan sebaliknya tidak akan terjadi karena orangtua toxic terlalu egois untuk sekadar mengetahui, misalnya, makanan favorit anaknya.
Sebenarnya akan berbeda jika terjadi keseimbangan antara orangtua dan anak. Di mana keinginan orangtua dipahami dan dijalankan oleh anak. Begitu pula keinginan anak juga mendapat perhatian dari orangtua.
Jika bisa dijaga seperti itu maka hubungan antara orangtua dan anak akan berjalan seimbang dan harmonis.
5. Posesif dan terlalu mengontrol anak
Apabila Mama khawatir akan masa depan anak sehingga memaksanya untuk menjadi seseorang yang bukan mereka mau, kamu juga termasuk orangtua yang toxic.
Hal ini pastinya mengekang kebebasan anak dan di masa depan, mereka tumbuh menjadi individu yang tidak mandiri.
Sedemikian karena selama ini, kehidupan si Anak terlalu dikuasai dan mereka tidak dibiarkan merangkai jalan ceritanya sendiri.
Bukan cuma itu, Mama harus tahu kalau terlalu posesif juga tidak baik bagi anak. Kamu merasa takut kehilangan mereka sehingga hanya sekadar menginap di rumah teman pun kamu melarangnya.
6. Lebih banyak mengkritik daripada mengapresiasi
Tanda kamu dan pasangan menjadi toxic parents bagi anak adalah jika Mama dan Papa tidak pernah menghargai prestasi dan pencapaian yang telah mereka raih.
Orangtua toxic akan mencibiri segala hal tentang kehidupan anaknya. Dan kendati mereka telah melakukan yang terbaik, kamu akan selalu mencari celah untuk menemukan dan mengkritisi kekurangannya.
Lebih jauh lagi, akibat dari kritik yang tidak membangun ini adalah menjatuhkan mental anak mama dan membuatnya tidak percaya diri.
7. Merasa tersaingi oleh anak
Sulit dipercaya, namun faktanya, ada juga orangtua yang tidak menginginkan anaknya sukses. Apabila Mama menganggap bahwa si Anak merupakan seorang kompetitor yang harus dijatuhkan, maka kamu akan terus menjadi toxic buat dirinya.
Toxic parents takut tersaingi dan berada di bawah anak. Mereka akan selalu mencoba untuk mempermalukan dan membuat down anak, mulai dari memarahi, mengkritisi, serta mematahkan impiannya seperti yang sudah disebutkan di bagian-bagian sebelumnya.
Alhasil, keinginan untuk selalu menjadi superior ini bukannya membangun anak mama, tapi malah menghancurkannya.
Itulah tadi 7 tanda orangtua menjadi toxic parents bagi anak-anaknya. Dampak yang diakibatkan dari perilaku toxic sangatlah signifikan.
Seperti yang sudah dipaparkan, anak mama bisa berujung menjadi individu yang penakut dan tidak percaya diri akibat dari pola asuh yang salah tersebut. Bahkan, tidak mustahil mereka juga menjadi toxic parents bagi anak-anaknya di kemudian hari.
Sekiranya selama ini Mama dan Papa bersikap terlalu keras atau mengontrol kehidupan anak, sudah saatnya kebiasaan tersebut segera dihilangkan karena kewajiban utama orangtua ialah membimbing dan memberi support untuk anak-anaknya.
Baca Juga:
- 5 Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Depresi
- Waspada, Inilah 5 Bahayanya Sering Melakukan Kekerasan pada Anak
- Hati-Hati, Kenali 7 Ciri Pola Asuh Toxic Parents yang Harus Dihindari