Sambut Hari Ibu, Pentingnya Sosok Panutan untuk Anak Perempuan
Bagaimana cara menjadi sosok panutan yang baik untuk anak?Simak di bawah ini ya, Ma!
20 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bertepatan menyambut hari ibu yang akan diperingati setiap 22 Desember. Mattel Indonesia melalui Barbie menggelar sebuah diskusi untuk menekankan pentingnya role model bagi anak perempuan dalam mencapai cita-cita.
Acara yang diadakan di Living World Alam Sutera juga turut dihadiri oleh Roslina Verauli, M.Psi.Psi, Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Keluarga, dan Anne Avantie sebagai Role Model Barbie Indonesia 2021.
Pada kesempatan ini, Mattel Indonesia juga akan menyerahkan secara langsung boneka One of A Kind (OOAK) yang secara khusus dibuat menyerupai Anne Avantie.
Diskusi ini juga menginformasikan seberapa pentingnya peran orangtua, khususnya para Mama dalam mengetahui keinginan anak perempuannya dan mendukung setiap langkah mereka untuk menjadi seperti apa yang diimpikan.
Mama pada dasarnya seperti Super Hero, tapi ia memiliki kekuatan yang lebih besar.
Bagi sebagian besar kita, seorang mama merupakan role model paling baik, panutan paling sempurna. Mama sebagai sosok panutan karena Mama adalah figure pertama dan utama yang dilihat anak. Lantas, bagaimana sikap yang harus dilakukan agar bisa menjadi sosok panutan yang baik untuk anak?
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa tips sikap sosok panutan untuk anak perempuan yang harus dilakukan orangtua. Yuk disimak di bawah ini ya, Ma.
Editors' Pick
1. Tunjukan perilaku yang benar
Tunjukan perilaku yang benar dengan memberikan contoh bagi mereka untuk dikuti. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tuanya. Jika Mama ingin mereka untuk berperilaku sesuai dengan keinginan Mama, maka perlu untuk mencontohkannya.
Contoh kecilnya, seperti membuang sampah di tempat sampah atau makan mengunyah dengan perlahan. Anak Mama secara otomatis akan belajar dan mengikuti kebiasaan tersebut.
Seperti yang dijelaskan oleh Roslina Verauli.
‘’Kita taunya peran ibu hanya memenuhi kebutuhan biologis anak,emosional anak, stimulasi tapi ada satu setiap ibu dapat masuk keruang lingkungan anak-anaknya. Peran ibu tak hanya sebatas memenuhi kebutuhan fisik, emosional, dan stimulasi dalam periode tumbuh kembang anak serta sebagai role model utama bagi anak.
Anak mengacu pada ibu dalam memahami perilaku yang diharapkan tampil dalam situasi tertentu, nilai-nilai kehidupan yang dianut, hingga percaya bahwa anak perempuan dan laki-laki sama-sama memiliki kesempatan untuk sukses dan berkembang saat dewasa,”.
2. Mendengarkan anak
Ketika seorang anak merasa didengarkan, ia lebih cenderung mendengarkan. Mereka akan merasa dihargai dan menanamkan kebiasaan ini sedari kecil akan membuat anak selalu datang kepada Mama setiap ingin mencurahkan perasaannya. Mendengarkan anak bisa menjadi penting mengetahui keinginan anak perempuannya dan mendukung setiap langkah mereka untuk menjadi seperti apa yang diimpikan.
‘’Mami selalu mendengarkan apapun kemauan saya dan mami menemukan bakat saya di bidang kewanitaan dan mami selalu memberikan ruang gerak untuk saya tumbuh di usia dini,’’ ucap Anne Avantie.
Apa sih yang dinilai dari seorang anak pada mamanya?
‘’Jadi ada sebuah survei yang melibatkan banyak partisipan dan kemudian survei ini memberikan review ada berapa banyak sih yang menganggap bunda mereka adalah super hero buat mereka, dan ternyata rata-rata anak mengatakan bahwa bunda mereka adalah superhero, karena mereka selalu menyaksikan perjuangan seorang ibu yang selfless yang tidak berpusat pada diri mereka sendiri tapi mengacunya selalu pada perkembangan putra-putrinya dan kita selama ini bertanya-tanya peran ibu apasih semestinya,’’ ujar Roslina Verauli.
3. Berikan feedback positif
Terkadang kegagalan yang dihadapi anak, malah membuatnya jadi tidak bertanggung jawab dalam menyelesaikan hal-hal yang sudah dia mulai dan kemudian si Anak enggan mencoba hal baru.
Sebenarnya, masalah-masalah tersebut bisa diatasi dengan memberikan feedback-feedback positif atau evaluasi dari orang sekitar menjadi sangat penting pada anak. Tindakan ini juga bisa membantu anak menejadi merasa dipedulikan oleh orangtuanya di saat ia sedang memiliki masalah yang dihadapi.
“Anak sejak kecil gapernah paham apa kelebihan mereka dan kekurangan mereka, jadi waktu kecil penghayatan anak tentang dirinya tentang kelebihannya, tentang kekurangannya ia peroleh dari feedback atau evaluasi orang sekitarnya," ungkap Roslina Verauli.
Pernyataan berupa pujian atau ulasan dari kecakapan dan kompetensi anak itu perlu lho, Ma!
“Itu sebab penting buat anak untuk dapat feedback positif, nggak selalu negatif, masa anak disalahin terus dijatuhkan terus, dikritik terus, diprotes terus,anak butuh dapat apresiasi yang positif dari orang sekitarnya. Misal dalam bentuk pujian, dalam bentuk pernyataan tentang kompetensi anak dalam bentuk statement atau pernyataan tentang upaya-upaya yang dilakukan anak,apa yang anak mampu lakukan dengan baik, itu yang paling penting” tambahnya.
Nah, itulah beberapa tips yang telah Popmama.com rangkum mengenai sikap yang sikap yang harus dilakukan untuk menjadi sosok panutan bagi anak perempuan.
Baca juga:
- Pentingnya Peran Mama dalam Mendukung Keberhasilan Anak
- Peran Penting Orangtua bagi Perkembangan Anak di Masa Depan
- 9 Tips Lebih Menikmati Membimbing Anak Tanpa Khawati