5 Faktor yang Mendorong Bangsa Eropa Datang ke Indonesia
Menjadi awal mula berlangsungnya penjajahan di tanah air
30 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebelum merdeka, Indonesia sempat dijajah oleh beberapa bangsa Eropa. Masa penjajahan adalah masa-masa yang kelam bagi rakyat Indonesia karena diisi dengan banyaknya hak yang direnggut, kerja paksa, dan penderitaan.
Penjajahan oleh bangsa Eropa bermula dari perjalanan mereka untuk menjelajah dunia. Mulai dari abad ke-15 hingga akhir abad ke-17 M, penjelajahan samudra dimulai.
Indonesia menjadi salah satu destinasi bangsa Eropa saat itu. Bahkan, sudah ada sebutan tersendiri bagi Indonesia yaitu "mutiara dari timur". Julukan ini datang dari bangsa Barat karena kekayaan alam yang dimiliki oleh tanah air sungguh berlimpah ruah.
Mulai dari tanah yang subur, kaya akan sumber daya alam, laut yang luas, keanekaragaman hayati, dan berlimpah rempah-rempah.
Mengapa bangsa Eropa begitu tertarik dengan Indonesia?
Padahal, untuk mencapai Indonesia tentu membutuhkan biaya perjalanan yang tidak sedikit.
Berikut Popmama.com menyajikan fakta sejarah yang telah dirangkum menjadi 5 faktor yang mendorong bangsa Eropa datang ke Indonesia, di bawah ini:
1. Mengincar rempah-rempah
Jatuhnya Konstantinopel dari tangan Kekaisaran Romawi Timur ke Turki Utsmani pada tahun 1453 membuat sumber pasokan rempah-rempah di Eropa menjadi tiada.
Kondisi ini akhirnya menyebabkan kelangkaan rempah-rempah di pasaran. Harganya pun semakin meninggi dan sangat dibutuhkan, sama berharganya seperti minyak di mata dunia kini.
Tidak mudah menemukan rempah-rempah di Eropa. Kondisi iklim yang dingin juga tidak mendukung para petani di Eropa untuk mengembang biakkan rempah-rempah dalam negaranya.
Hal ini yang akhirnya mendorong orang-orang Eropa untuk berlayar dan menjelajahi jalur pelayaran agar sampai ke wilayah pemasok rempah-rempah. Indonesia sebagai penghasil terbaik menjadi destinasi perjalanannya.
Pada tahun 1511, Bangsa Portugis yang dipimpin oleh Afonso de Alburquerque berhasil datang ke Indonesia. Misinya untuk mencari rempah-rempah berhasil dilaksanakan. Nantinya bumbu-bumbu tersebut akan diperdagangkan kembali. Tak heran, rempah-rempah menjadi komoditas yang sangat laku di pasar dunia.
Dalam makalah yang berjudul “The World of Juragan and Nahkoda in the Java Sea Region 1684-1726” karya Hendrik E. Niemeijer dikatakan bahwa rempah Nusantara memiliki kualitas dan variasi yang lebih lengkap daripada rempah Malabar India. Harganya pun hanya sepertiga dari harga rempah andalan India tersebut.
Hal inilah akhirnya yang mendorong keserakahan bangsa Barat untuk menguasai Indonesia dan menggarap kekayaan alamnya. Era kolonialisasi pun dimulai.
Editors' Pick
2. Strategis di jalur perdagangan
Indonesia terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik). Aksesnya yang dijadikan sebagai lalu lintas perdagangan dunia membuat Indonesia menjadi tempat yang cocok untuk berniaga.
Hal inilah yang mendorong bangsa Eropa tertarik dengan Indonesia. Terlebih negara ini juga dikenal sebagai poros maritim dunia. Posisinya yang strategis juga membuat Indonesia kaya akan flora fauna.
Keanekaragaman hayati dan kekayaan alam Indonesia memberikan motivasi kepada bangsa Eropa melakukan berbagai upaya untuk mengeksploitasi tanah Nusantara.
3. Menjalankan misi 3G (Gold, Glory, Gospel)
Dalam kedatangannya, terdapat misi yang sedang dibawa oleh segenap bangsa Eropa, yaitu:
- Gold, artinya bangsa Eropa ingin memperoleh harta kekayaan sebanyak-banyaknya dan memiliki taraf ekonomi yang tinggi. Itulah sebabnya, mereka menjelajah ke negara-negara pemasok rempah-rempah. Bahkan mereka rela menginvestasikan modal yang cukup besar untuk berlayar demi sampai ke wilayah incarannya.
- Glory, artinya bangsa Eropa ingin mencapai kejayaan. Mereka ingin membuktikan bahwa bangsa Eropa adalah bangsa yang unggul dan mampu menguasai banyak negara.
- Gospel, artinya menyebarkan ajaran agama. Eropa sebagai wilayah dengan populasi penganut agama Nasrani terbesar saat itu memiliki misi yang suci untuk menyiarkan ajaran agama Nasrani di daerah Nusantara.
4. Ingin melakukan kolonialisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kolonialisme adalah sebuah paham tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara itu.
Dengan segala kelebihan dan kekayaan Indonesia yang berhasil mengakomodasi kebutuhan bangsa Eropa, akhirnya mereka pun tergiur dan memiliki nafsu untuk menguasai Indonesia dengan cara yang eksploitatif mulai dari merebut wilayahnya, mengambil alih politik serta perekonomian.
Hubungan ekonomi dengan bangsa Indonesia tidak lagi dilakukan dengan cara transaksi yang baik, melainkan sudah berubah menjadi penindasan. Pratik monopoli pun marak dilakukan dan semakin menekan kehidupan rakyat Indonesia.
5. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dahulunya, bangsa Eropa kesulitan melakukan penjelajahan karena teknologi yang kurang memadai. Terlebih lagi jarak menuju wilayah Asia untuk menemukan sumber komoditas bernilai tinggi tidak mungkin ditempuh tanpa transportasi yang mendukung.
Kemudian seiring dengan perkembangan industri di Eropa, bangsa tersebut akhirnya mampu menemukan penemuan yang mutakhir, yaitu mesin uap.
Teknologi inilah yang akhirnya mewujudkan impian bangsa Eropa untuk lebih mudah melakukan perlayaran. Perjalanan untuk mencari rempah-rempah, memperoleh kekayaan sampai misi suci seperti menyebarkan agama pun akhirnya berhasil dilakukan.
Itulah 5 faktor yang mendorong bangsa Eropa datang ke Indonesia.
Kita patut berbangga diri atas kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Selain itu, kita juga harus bersyukur dan mengenang perjuangan para pahlawan yang telah berhasil melawan upaya kolonialisme oleh bangsa Eropa di masa lalu.
Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan anak dalam sejarah Indonesia, ya, Ma!
Baca juga:
- Ceritakan Sejarah Indonesia ke Anak, Ini 6 Negara Penjajah Indonesia
- Sejarah Kota Tua, Situs Warisan Sejak Zaman Belanda
- Anak Harus Tahu! Ini 7 Museum Tertua Bersejarah yang Ada di Indonesia