Pentingnya Mengajari Batas Pergaulan Perempuan dan Laki-laki pada Anak
Jika anak sudah mengerti batasnya, ada manfaat jangka panjangnya, lho, Ma!
19 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, sebagai orangtua tentu kita ingin anak memiliki pergaulan seluas-luasnya.
Lebih baiknya lagi, jika anak bisa berteman dengan siapa saja tanpa memandang ras, agama atau pun kriteria identitas lainnya.
Namun seiring bertambahnya usia anak, Mama harus menumbuhkan kesadaran anak nih, supaya mereka bersosialisasi dengan hati-hati seperti membangun batasan dalam berteman dengan lawan jenis.
Batasan penting dalam sebuah pergaulan remaja untuk menekan terjadinya pernikahan dini. Mama tentu perlu bicarakan ke anak.
Batasan di sini bukan bermakna seperti anak perempuan harus menyingkirkan setiap teman laki-laki yang mereka punya atau sebaliknya, ya, Ma. Namun, pembatasan berarti mengurangi intensitas keintiman dengan teman lawan jenis, seperti tidak sembarangan melakukan sentuhan fisik.
Kedekatan yang terjalin dalam pertemanan anak perempuan dan laki-laki tidak bisa disamakan dengan hubungan pertemanan yang dijalani oleh sesama anak perempuan atau laki-laki.
Berikut Popmama.com telah merangkum mengenai pentingnya mengajari batas pergaulan perempuan dan laki-laki pada anak yang perlu Mama perhatikan terlebih bila anak sudah beranjak remaja!
1. Terhindar dari pergaulan bebas
Anak yang sudah teredukasi pemahaman tentang batas pergaulan dengan lawan jenis akan lebih ‘kokoh’ pendiriannya untuk tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja. Jika anak tidak diberi perhatian khusus dan peringatan awal tentang apa saja yang tidak boleh dilakukan dengan teman beda jenis, maka mereka bisa saja bertindak sesukanya.
Batasan pertemanan membuat anak mengetahui larangan dan juga kebolehan. Sehingga mereka akan lebih mengerti mengenai norma dan juga hukum agama.
Selain itu, pemahaman tentang batasan membuat anak memahami bahwa akan ada konsekuensi yang muncul jika dia melewati batas. Mereka jadi punya pertimbangan untuk menjauhi kesempatan ‘coba-coba’ dengan segala hal-hal nakal yang bisa saja mereka temui pada suatu hari.
Editors' Pick
2. Mencegah terjadinya pernikahan dini pada usia anak
Anak mudah penasaran dengan banyak hal di dunia ini, terlebih lagi remaja. Maka dari itu, penting sekali untuk menerapkan batasan pergaulan pada anak sejak dini supaya potensi mereka untuk mendekati hal-hal ‘bengal’ menjadi lebih berkurang.
Pernikahan dini biasanya adalah buntut dari tindakan anak yang sudah terjebak dalam kenakalan remaja, terlanjur candu dengan seks bebas dan hamil di luar nikah. Padahal, kondisi fisik anak perempuan yang masih remaja belum mumpuni untuk mengandung seorang anak.
Tentunya Mama tidak ingin kondisi ironis tersebut terjadi pada anak mama, bukan?
Maka dari itu, perlu adanya pendidikan mengenai boundaries di pertemanan anak sehingga mereka akan lebih awas dan tidak sembarangan.