7 Ciri Khas Rumah Adat Gorontalo, Jadi Simbol Identitas Suku Gorontalo
Rumah adat Dulohupa bukan hanya tempat tinggal fisik, tetapi juga sebagai identitas suku Gorontalo
19 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rumah adat Gorontalo, yang dikenal dengan nama Dulohupa, merupakan salah satu kekayaan arsitektur tradisional Indonesia yang penuh dengan nilai filosofis dan kearifan lokal.
Dulohupa tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga menjadi simbol identitas dan kebudayaan masyarakat Gorontalo yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Di Gorontalo, rumah adat ini menjadi tempat berkumpulnya keluarga besar dan ruang untuk menjaga keharmonisan antar generasi, memperkuat ikatan sosial dalam kehidupan masyarakat setempat.
Meski dunia terus berkembang dan modernisasi semakin merata, nilai-nilai tradisional dari rumah adat Gorontalo tetap dijaga dengan baik oleh masyarakat setempat.
Penasaran, apa saja yang menjadi ciri khas rumah adat Gorontalo? Yuk, kita simak informasi selengkapnya yang telah Popmama.com rangkum berikut ini.
Kumpulan Ciri Khas Rumah Adat Gorontalo
1. Bentuk panggung yang unik
Rumah adat Gorontalo dibangun dengan konsep rumah panggung. Ketinggian rumah ini memiliki makna filosofis, yakni menjauhkan dari hal-hal buruk, seperti banjir dan hewan buas.
Selain itu, rumah panggung juga menjadi perlambang kesiapan masyarakat Gorontalo untuk menghadapi tantangan alam.
Bagian kolong rumah biasanya digunakan sebagai gudang penyimpanan hasil panen atau alat-alat pertanian, mencerminkan kearifan lokal dalam pemanfaatan ruang secara efisien.
2. Bentuk atap berdasarkan kepercayaan masyarakat
Setiap elemen dalam bangunan rumah adat ini dirancang berdasarkan prinsip serta kepercayaan masyarakat Gorontalo.
Atap rumah berbentuk seperti pelana, dengan dua lapisan atap segitiga yang melambangkan syariat agama dan adat istiadat masyarakat. Bagian atas atap mewakili keyakinan kepada Tuhan, sementara bagian bawahnya mencerminkan penghormatan terhadap adat dan budaya lokal.
Pada puncak atap dulunya terdapat dua batang kayu yang disusun bersilang, atau dikenal dengan sebutan talapua. Penduduk percaya bahwa simbol talapua dapat menangkal roh jahat, namun seiring dengan berkembangnya pengaruh ajaran Islam, penggunaan tanda talapua ini telah ditinggalkan.
Editors' Pick
3. Terdapat 32 buah pilar kayu
Salah satu keunikan lain dari rumah adat ini adalah penggunaan banyak pilar kayu dengan berbagai jenis.
Pilar utama, yang dikenal sebagai wolihi, terdiri dari dua buah, sementara pilar depan berjumlah enam, dan pilar dasar berjumlah 32 buah.
Pilar ini dianggap sebagai fondasi utama yang mewakili keseimbangan antara spiritualitas dan kehidupan duniawi.
4. Memiliki tangga yang ganjil
Rumah adat Gorontalo memiliki tangga dengan jumlah anak tangga yang ganjil, biasanya lima atau tujuh. Angka ganjil dipercaya membawa keberuntungan dan melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan.
Tangga ini juga melambangkan tahapan kehidupan manusia, mulai dari kelahiran, kehidupan, hingga kematian. Nilai-nilai ini sering kali diajarkan sejak kecil oleh orang tua kepada anak-anak mereka, sebagai bagian dari tradisi dan filosofi hidup.
Jumlah anak tangga pada rumah ini juga memiliki makna khusus, di mana terdapat 5 hingga 7 anak tangga yang melambangkan ajaran Islam serta mencerminkan filosofi hidup masyarakat Gorontalo.
5. Dinding kayu yang kuat
Dinding rumah Dulohupa terbuat dari kayu yang kuat dan tahan lama, seperti kayu ulin atau kayu besi. Pemilihan kayu ini tidak hanya didasarkan pada kekuatan material, tetapi juga karena kayu memiliki nilai spiritual dalam kebudayaan Gorontalo.
Kayu dianggap sebagai sumber kehidupan yang tumbuh dari bumi dan memberikan perlindungan bagi penghuninya. Kayu yang digunakan dalam rumah adat juga sering kali dipilih dengan penuh kehati-hatian, untuk memastikan rumah tersebut dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dan tetap kokoh melindungi generasi penerus.
6. Ornamen ukiran yang unik
Salah satu ciri khas yang mencolok dari rumah adat Gorontalo adalah kehadiran ornamen ukiran yang rumit dan penuh simbol. Motif-motif ukiran biasanya terinspirasi dari alam, seperti flora dan fauna, serta elemen-elemen budaya yang menggambarkan kehidupan masyarakat setempat.
Ukiran ini tidak hanya mempercantik bangunan, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan penting, seperti kesejahteraan, keberuntungan, dan perlindungan dari kekuatan jahat. Setiap ukiran memiliki makna khusus yang memperkuat identitas budaya suku Gorontalo.
7. Tiang rumah yang kokoh
Tiang-tiang penopang rumah adat Gorontalo terbuat dari kayu yang kuat, dan jumlahnya biasanya genap. Tiang ini menjadi simbol kekuatan dan keteguhan, baik secara fisik maupun spiritual.
Tiang-tiang tersebut tidak hanya menopang bangunan secara fisik, tetapi juga dianggap sebagai penopang kehidupan keluarga yang tinggal di dalamnya. Dalam filosofi masyarakat Gorontalo, rumah adalah tempat berlindung, dan tiang-tiang tersebut melambangkan dukungan dan stabilitas keluarga.
Rumah adat Dulohupa bukan hanya tempat tinggal fisik, tetapi juga cerminan identitas suku Gorontalo yang kaya akan nilai-nilai budaya dan spiritual.
Dulohupa menjadi simbol kebanggaan suku Gorontalo, mencerminkan kekuatan tradisi yang masih dijaga di tengah arus modernisasi.
Di tengah perkembangan zaman, Dulohupa tetap berdiri sebagai pengingat akan pentingnya menjaga identitas dan nilai-nilai tradisi yang diwariskan oleh leluhur. Ini menjadi bukti nyata bahwa modernitas dan tradisi dapat berdampingan tanpa mengorbankan budaya.
Nah, itu tadi ya beberapa ciri khas rumah adat Gorontalo yang masih tetap lestari sampai saat ini. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Baca juga:
- Praktis, Ini Dia Cara Mengerjakan Soal Matematika dengan Gemini AI
- Perjuangan di Balik Kesuksesan Shakira Amirah Pemenang CoC
- 10 Ciri Khas Rumah Adat Aceh, Kaya akan Filosofi