Peran Orangtua Mengawasi Remaja di Media Sosial
Popmama Arisan kali ini berbagi cerita tentang cara orangtua dalam mengawasi remaja di media sosial
5 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penggunaan media sosial di masa sekarang rasanya sudah seperti kewajiban dan candu bagi masyarakat, terutama remaja. Media sosial selalu menghadirkan fitur-fitur canggih yang membuat remaja tidak bisa lepas dari HPnya sendiri.
Selain bisa berkenalan dengan orang baru, remaja juga dapat berekspresi dengan bebas sesuai keinginannya. Akan tetapi, hal-hal seperti itulah yang seringkali menjadi kekhawatiran sendiri bagi orangtua, setuju nggak, Ma Pa?
Oleh karena itu, di bulan November ini, Popmama Arisan sebagai program rutin yang kembali hadir dengan mengusung tema “Bijak Awasi Remaja di Media Sosial” yang berkolaborasi dengan Instagram.
Popmama Arisan edisi bulan November ini menjadi sarana bagi para Mama yang tergabung dalam Popmama Community untuk sharing mengenai cara bijak yang bisa dilakukan orangtua dalam mengawasi remaja di media sosial.
Berikut Popmama.com telah merangkum keseruan Popmama Arisan November 2022.
1. Pentingnya cara bijak dan cerdas Mama dalam mengawasi remaja di media sosial
Remaja seringkali didefinisikan sebagai pribadi yang terus menerus mencari jati dirinya. Pencarian jati diri ini pun, remaja dihadapkan dengan media sosial yang memberikan banyak kemudahan.
Dengan segala keunggulannya, banyak dampak negatif yang mengintang remaja pada saat memakai media sosial.
Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog mengatakan bahwa peran orang tua dibutuhkan untuk bisa turut dalam melakukan pengawasan pada anak-anak remajanya yang aktif menggunakan media sosial.
“Jadi remaja itu kalau kita lihat dari perkembangan otak mereka, ada bagian yang memang belum bisa berfungsi optimal. Bagian tersebut dinamakan Pre Frontal Cortex (PFC). PFC tersebut terletak di bawah kening. Bagian tersebut berfungsi untuk melakukan hal-hal rumit, seperti memikirkan konsekuensi jauh ke depan. Nah, pada remaja bagian tersebut belum berfungsi dengan optimal dan tanpa pikir panjang. Maka dari itu, pentingnya pengawasan dan pendampingan orangtua untuk remaja,” ujar Vera.
Cara bijak untuk melakukan pengawasan memang harus menggunakan pendekatan khusus dari Mama ke anak remajanya. Salah satunya dengan kesepakatan yang dilakukan antara anak dengan Mama.
Kesepakatan tersebut bisa dilakukan dengan membicarakan konsekuensi dan perumpamaan anak dalam menggunakan media sosial.
Editors' Pick
2. Kampanye “Anak Indonesia Aman Digital” dari Instagram
Sehubungan dengan pengawasan media sosial pada anak remaja, Instagram menjalankan kampanye “Anak Indonesia Aman Digital” yang sudah dilakukan selama beberapa tahun terakhir.
Kepala Komunikasi Instagram Asia tenggara, Putri Silalahi mengatakan bahwa Instagram merilis panduangan penggunaan media sosial Instagram untuk orangtua. Panduan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi terkait fitur-fitur keamanan yang harus diketahui orangtua.
Putri juga menjelaskan tentang fitur keamanan dan juga batasan usia pengguna Instagram kepada para Mama yang hadir di Popmama Arisan edisi November 2022.
“Instagram itu sebenarnya batas umurnya 13 tahun dan pihak kita nggak menyarankan anak-anak di bawah usia 13 tahun menggunakan media sosial. Saat ini, untuk pengguna yang berusia 13 tahun secara otomatis aku mereka akan di private. Hal tersebut kita lakukan untuk memberikan pesan kepada mereka untuk sharing terbatas saja,” ucap Putri.
Di tahun ini, Instagram berhasil menerbitkan fitur pengawasan orangtua dengan menghubungkan akun instagram anak dan Mama bisa terhubung dengan persetujuan kedua pihak.
Fitur ini akan memberitahukan kepada orangtua tentang akun yang baru di follow, akun yang di report, dan setiap aktivitas anak di Instagram bisa diketahui oleh orangtua.