5 Tips Menegur Anak yang Jahil Tanpa Menyinggung Perasaan Orangtuanya
Kira-kira mereka paham nggak ya?
27 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak mudah memang mengkomunikasikan tingkah laku jahil anak kepada orangtuanya. Dimana-mana yang namanya orangtua, selalu ingin dianggap telah mengajar anaknya dengan baik.
Namun, dimasa kanak-kanak rasa penasaran dan ingin tahu pada diri anak begitu besar, tak heran tingkah laku jahil mereka ini adalah salah satu bentuk bahwa mereka bereksplorasi terhadap dunia di sekitarnya.
Namun bila tingkah laku jahil mereka sudah mengganggu dan membuat tidak nyaman anak kita, tak salah untuk dikomunikasikan bukan?
Walaupun, belum tentu orangtua si Anak bisa menerima dengan baik keluhan tersebut.
Lalu bagaimana cara terbaik untuk mengkomunikasikan masalah tersebut, agar mereka dapat menerima keluhan dari kita.
Berikut beberapa tips yang mungkin bisa Mama lakukan, ketika mengkomunikasikan masalah ini pada orangtua si Anak.
1. Gunakan bahasa yang santun dan mudah dimengerti
Sampaikanlah permasalahan ini kepada orangtua dengan bahasa yang santun dan mudah dimengerti, hindari untuk menjelaskan persoalan secara bertele-tele dan tidak menggurui.
Mama bisa minta izin terlebih dahulu untuk menjelaskan permasalahannya, misalnya "Mba, mohon maaf saya akan jelaskan permasalahannya, oleh sebab itu dengan hormat untuk menyimak penjelasannya terlebih dahulu."
Setelah ia mengizinkan, sampaikanlah juga bahwa Mama juga sebelumnya sudah berusaha menasehati anaknya secara berkali-kali namun tidak berubah dan tetap jahil. Untuk mencari solusi terbaik Mama perlu mengajak berdiskusi bersama.
Editors' Pick
2. Dengarkan tanggapan orangtua dengan baik dan jangan memotong pembicaraan
Setelah diizinkan untuk menjelaskan permasalahannya, mintalah tanggapan dan solusi bersama dari orangtuanya.
Dengarkan tanggapan dari mereka dengan baik dan jangan memotong pembicaraan. Jika mereka menerima dan mau mengakui kesalahannya, misalkan karena kurang memberikan perhatian pada si Anak dan berjanji akan memperbaikinya.
Maka Mama dapat berlega hati, karena sampai disini masalah selesai. Namun bila orangtua tidak dapat menerima, Mama dapat lakukan langkah berikutnya.