Akibat Jika Anak Remaja Sering Pamer Kesedihan di Medsos, Ingatkan Yuk
Ajarkan untuk fokus pada penyelesaian masalahnya yuk, Ma!
21 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesedihan tentunya suatu hal yang tidak pernah terhindarkan, baik oleh orang dewasa maupun anak-anak. Setiap orang juga tentunya memiliki caranya sendiri dalam menghilangkan rasa sedih tersebut.
Namun akhir-akhir ini banyak orang yang mengekspresikan kesedihannya lewat media sosial. Terlebih anak-anak remaja yang lebih aktif pada media sosial.
Sebenarnya hal seperti itu tidak ada salahnya dilakukan oleh anak-anak Mama. Namun ternyata, dari hal tersebut ada dampak negatif yang akan anak rasakan jika terus menerus mengekspresikan kesedihannya di media sosial.
Apa saja sih dampak yang akan anak rasakan? Yuk, simak beberapa penjelasan Popmama.com berikut ini yang bisa Mama ajarkan pada buah hati tercinta.
1. Dijauhkan dari sikap bijaksana
Meski banyak yang melakukan hal ini, ternyata masih tak jarang orang yang mengetahui bahwa mengekspresikan kesedihan di media sosial bukanlah sesuatu yang bijaksana. Ini lantaran orang lain akan menganggap anak sebagai pribadi yang tak kuat dalam menghadapi kenyataan.
Ajarkan pada anak untuk berpikir bahwa ia bukanlah orang yang paling menderita di dunia, masih banyak orang lain di luar sana yang lebih menderita. Jadi, beritahu anak bahwa kesedihan yang ia alami merupakan bagian dari kebahagiaan yang akan ia dapatkan kelak.
Editors' Pick
2. Dianggap sebagai manusia yang lemah
Setiap anak tentu memiliki kekuatan hati yang berbeda. Namun, bukanlah terlihat kuat di mata orang lain akan membuat harga dirinya naik? Hal seperti ini masih tidak disadari anak karena mereka terlalu bodo amat terhadap omongan orang lain.
Ingatkan pada anak untuk tidak berpikir bodo amat terhadap orang lain yuk, Ma. Sebab kita hidup tentu membutuhkan adanya orang lain, bukan?
Alih-alih mengekspresikan kesedihannya di media sosial, Mama bisa meminta anak untuk bercerita masalah yang ia hadapai pada Mama atau Papa. Dengan begitu Mama dapat memberikan masukan dan dorongan agar ia menjadi pribadi yang lebih kuat dalam menghadapi masalah.